Pelabuhan Bangsal.
Pelabuhan yang terletak di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara NTB ini merupakan pintu gerbang bagi wisatawan baik domestik maupun luar negri, yang akan menuju tiga gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Kalau dari pusat Kota Mataram terdapat dua jalur yang bisa dilalui, yang pertama melewati jalur sepanjang pantai barat Lombok dengan jalan bagus, dan cukup luas, sedangkan jalur kedua yaitu melewati Kawasan Hutan Pusuk yang dipenuhi ratusan monyet, jalannya bagus, tapi agak sempit.
Waktu yang dibutuhkan dari pusat kota menuju pelabuhan ini kira-kira setengah jam menggunakan kendaraan pribadi. Setelah masuk pintu gerbang bertuliskan "Welcome to Bangsal", anda akan menjumpai petugas dishub berbaju biru muda menjaga pintu parkir. Di sini petugas tersebut akan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan kendaraan untuk masuk tempat parkir. Padahal jarak antara tempat parkir dan pelabuhan masih jauh sekitar 300 meter. Dan di dalam tempat parkir tersebut sudah siap siaga cidomo cidomo yang siap mengantar wisatawan ke Pelabuhan. Ternyata di dalam tempat parkir tersebut juga ada satu petugas yang jaga, disitu bisa nego pada petugas agar mobil bisa masuk sampai pelabuhan, dengan membayar Rp 20.000,00. Ckckckck... Setelah membayar uang tersebut, mobil bisa bebas melenggang masuk pelabuhan tanpa dihalang=halangi petugas.
Sampai di pelabuhan, langsung diserbu penjual-penjual sandal jepit maupun topi. Bangunan penjualan tiket kapal disitu sangat memprihatinkan, kotor dan terkesan tidak terawat, di dinding ada semacam pigura besar seperti tempat majalah dinding yang di dalamnya terdapat tempelan kertas-kertas yang sudah sobek dan lusuh. Lantai kotor becek karena habis hujan, toilet yang bau, hhmm pokonya terkesan jorok, mengenaskan, padahal di situ banyak turis mancanegara. Untuk menyeberang ke Gili Trawangan cukup membeli tiket sepuluh ribu rupiah, namun tidak langsung berangkat, setelah membeli tiket, harus menunggu dulu sampai kapal penuh, baru bisa berangkat.
Waktu yang dibutuhkan dari pusat kota menuju pelabuhan ini kira-kira setengah jam menggunakan kendaraan pribadi. Setelah masuk pintu gerbang bertuliskan "Welcome to Bangsal", anda akan menjumpai petugas dishub berbaju biru muda menjaga pintu parkir. Di sini petugas tersebut akan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan kendaraan untuk masuk tempat parkir. Padahal jarak antara tempat parkir dan pelabuhan masih jauh sekitar 300 meter. Dan di dalam tempat parkir tersebut sudah siap siaga cidomo cidomo yang siap mengantar wisatawan ke Pelabuhan. Ternyata di dalam tempat parkir tersebut juga ada satu petugas yang jaga, disitu bisa nego pada petugas agar mobil bisa masuk sampai pelabuhan, dengan membayar Rp 20.000,00. Ckckckck... Setelah membayar uang tersebut, mobil bisa bebas melenggang masuk pelabuhan tanpa dihalang=halangi petugas.
Sampai di pelabuhan, langsung diserbu penjual-penjual sandal jepit maupun topi. Bangunan penjualan tiket kapal disitu sangat memprihatinkan, kotor dan terkesan tidak terawat, di dinding ada semacam pigura besar seperti tempat majalah dinding yang di dalamnya terdapat tempelan kertas-kertas yang sudah sobek dan lusuh. Lantai kotor becek karena habis hujan, toilet yang bau, hhmm pokonya terkesan jorok, mengenaskan, padahal di situ banyak turis mancanegara. Untuk menyeberang ke Gili Trawangan cukup membeli tiket sepuluh ribu rupiah, namun tidak langsung berangkat, setelah membeli tiket, harus menunggu dulu sampai kapal penuh, baru bisa berangkat.
mantab dab...
ReplyDeletesalam seko wong Pordjo juga...
aku sempat touring ke Lombok pake motor juga ....
salam travelling...
wuahaha.. salam Pordjo....
ReplyDeletelebaran mulih pordjo