Hari ini 1 Oktober 2011, Hari Kesaktian Pancasila, bertepatan dengan peresmian sebuah bandara baru di Pulau Lombok, yaitu Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk menggantikan Bandara Selaparang yang sudah tidak sanggup menampung melonjaknya penumpang dari tahun ke tahun. Pembangunan bandara yang terletak di daerah Tanakawu, Lombok Tengah ini menelan biaya lebih dari 900 Miliyar, dengan menempati wilayah sekitar 551 Ha.
Namun di balik peresmian bandara yang super luas ini, ada beberapa hal-hal menarik yang patut kita ketahui.
Namun di balik peresmian bandara yang super luas ini, ada beberapa hal-hal menarik yang patut kita ketahui.
- Jalur by pass sepanjang 21 KM yang dibangun untuk memperpendek jarak Mataram BIL masih 50% jadi atau dengan kata lain dari dua jalur yang akan disiapkan, baru selesai 1 jalur yang menuju BIL, alhasil jalur tersebut sementara digunakan untuk dua arah, baik dari maupun ke BIL. Selain itu, tak ada lampu penerangan jalan di by pass, alhasil kalau malam sangat rawan kecelakaan maupun kejahatan.
- Sikap warga sekitar yang kurang bersahabat. Bisa bisanya lho, ada orang yang masuk ruang operasional, dan hilanglah beberapa barang. Saat ada kiriman brankas Angkasapura sampai di BIL, langsung di stop orang, dipalak 300 ribu per orang. Cckckck. Pemilik cafe pun tak luput jadi korban, dia dipalak 6 orang bersenjata tajam diminta uang 1,5 juta. Mobil Angkasapura yang lagi parkir juga dipreteli orang tidak bertanggung jawab. Apa kata orang orang itu coba? "ini tanah buyut kami,jd kami berhak atas apa yg ada di atas tanah ini". Masya Allah. Nyesek...
- Kurangnya koordinasi dan sosialisasi. Jumat sore, di Bandara Selaparang, ratusan orang sudah menunggu sebuah maskapai untuk mengudara. Tapi apa dikata, jam sudah menunjukkan jam 6 sore, dimana Bandara sudah mau ditutup dan pesawatpun tak mengudara juga. Tiba tiba muncul sebuah pemberitahuan, bahwa penerbangan di-Cancel secara sepihak. Kontan saja para penumpang marah marah. Tapi percuma, manajemen tidak bisa ditemui.
- Tanggal 30 September adalah Pembukaan Event Sensus Pajak Nasional (SPN) di Mall Mataram, dan salah satu pejabat yang diundang adalah Gubernur NTB. Tapi sayangnya beliau sedang berhalangan hadir karena sedang berada di Jakarta beserta jajarannya. Beliau ke Jakarta dalam rangka membuka Peresmian BIL dengan pendaratan pertama (first landing) ke BIL rute Jakarta - BIL.
- Saat ane tadi masuk ke areal bandara saat pembukaan BIL, aen serasa masuk pasar tumpah. Buset dah rame bener. Kasihan ama petugas bandara, di samping tanda dilarang parkir, banyak banget kendaraan parkir. Dan saat ane mau parkir ke situ juga, petugas itu melarang, dan ane pun menyingkir. Haha.. miris. Pagar memanjang yang membatasi bagian luar dengan landasan pacu dipadati orang orang, penuh banget. Ane kira ada pertunjukan apa di dalem gitu. Pas ane mendekat, ane cuma melihat ada dua pesawat dan satu helikopter sedang parkir. Apa ane salah lihat ya.. Trus mereka menonton apa donk.. *bingung.
- Oia, untuk menjangkau daerah mataram yang lumayan jauh, disediakan angkutan berupa Taksi dan Bus Damri yang melayani jurusan BIL - Terminal Mandalika dan BIL - Senggigi. Bus Damri tersebut merupakan pinjaman dari Bandara Soekarno Hatta. Alhamdulilah ya...
- *update* Tanggal 2 Oktober, hari kedua pengoperasian BIL, beuh.. Semakin parah saja suasana di bandara ini, sangat kacau. Banyak sekali pedangang asongan menjajakan dagangannya. Ada yang membawa semacam gerobak/kios portable, ada juga yang menggelar dagangannya di lantai. Ya ampun, ini petugasnya kemana, kesannya jadi kumuh banget. ya kalo memang niatnya membantu warga sekitar, ya mbok dibuatkan lokasi khusus. Di Pintu gerbang, mobil mobil pribadi diperiksa petugas, tapi truk truk yang membawa para pedagang ini malah tidak diperiksa. -__-
lu bisa aja yaa,,,ane juga tadi ada disitu,perlu tambah lagi kalo sebelum GA432 landing sejumlah warga hampir masuk apron lewat pagar yang terbuka..gak lama setelah warga diminta keluar oleh aparat baru pesawatnya landing
ReplyDeletewakakakakakakakaka......... *miris
ReplyDeletewah sama mas, kemaren saya baru dari BIL. niatnya cuma sekedar survei jarak dan tempat kalau2 mau pulang kampung, maklum anak rantau. ternyata sampai disitu walaaaahhh. parah abis. bandaranya sih bagus ya, tapi bener2 kayak terminal, seperti yang mas ceritain. banyak tukang kacang asongan, jualan buah, nasi bunmgkus, berderet2 di sepanjang lobi. sampah berserakan dimana2 dan tukang parkirnya liar.
ReplyDeletetambahan mas, dengar2 sih ada kasus antara para supir taksi sama penduduk setempat (angkutan plat hitam). rebutan penumpang gitu, hahaha
kapan2 kalau jalan2 keliling lombok saya ikut ya, hehehe
weh mbak caca... sugeng rawuh... seneng juga ono wong jowo nang kene, podo podo jowo tengah..
ReplyDelete________________________________________________________
haha... ya begitulah, daerah sana memang sepertinya agak tertinggal pembangunan. Pesawat adalah sebuah hal baru bagi mereka. sehingga mereka rela berdesak desakkan di pagar pembatas demi melihat pesawat naik dan turun.. Saat ada pesawat yang mendarat.. mereka tepok tangan.. gembira sekali.. entah apa yang mereka pikirkan..
___________________________________________
aku sih seneng ae ono bandara anyar bertaraf internasional.. tapi nek sifat n kelakan wargane isih koyo ngono, aku dadi pesimis bandara ne biso aman lan nyaman lan resik.
oio kapan kapan mbok mampir Mataram... Keliling Lombok yook
pembebasan lahan untuk pembangunan bandara itu kabarnya bermasalah, makanya orang sana masih dongkol aja, dan menurut saya terkesan terburu-buru dimana fasilitas pendukung dan akses jalan belum rampung, meskipun pembangunan udah berlangsung bertahun-tahun.dan yang mengecewakan lagi bandara selaparang langsung tidak dioperasikan padahal masih ada jadwal penerbangan kesana. yang dirugikan konsumen yang dapet makian maskapai ckckckck....
ReplyDelete^^^
ReplyDeleteseharusnya memang tidak langsung dipindah semuanya dalam satu waktu...
sedikit demi sedikit, dibagi penerbangannya, ada yang lewat selaparang, ada yg lewat BIL. nanti kalo sudah benar2 siap, baru dipindah semua...
_________________________________
sebenarnya yang ane sayangkan itu sikap warga sekitarnya, kalo masih seperti itu terus, ane pesimis bandara nya akan bersih, aman dan nyaman,,,,
iya, sialan tuch semua kerjaan kami hancur lebur, terminal rusak kami malah ndak bs kerja disana, pak ******* yg ngerjain sekitar teminal sampek nagis krn area kerjanya porak poranda!
ReplyDeleteanak buah sy parkir disuruh bayar parkir sm warga sana, maksa katanya cm hr itu aja dpt duit, sialan memang!!
tp setelah di-interogasi yg nonton pesawat itu bukan warga dr 3 desa, tp dr seluruh lombok.
dr jam 5.30 uda penuh org nonton pesawat. oya waktu ini ada anjing bulukan masuk ke runway sampek dikejar sm paskhas tni-au,, hahahahaaa.... oya tiang tiap hr di bil krn tiang adl salah dua kontraktor dsana, tp tiang sangat2 kecewa krn pass tiang seolah2 ndak berguna krn tiang sebagai kontraktor KENA CASS MASUK BANDARA, PADAHAL TIANG PUNYA PASS, HUH!!!!!!!!!!!!1
"pak kalau tiap hr bayr tiang besok ndak kesini lg kerjaan tiang biar dah!!"
bang!1!1!!
ReplyDeletepembebasan tanah disana uda kelar tau!!
kami punya copy nya
y hrs maklum,namanya jg bandara baru lbh megah dr sblmnya mknya antusias warga sangat tinggi...tp yg perlu d ketahui yg dtg ksn bkn cm masy sktr tp slrh lombok,masy sktr paling cm sdkt...g smua masy sktr kampungan n g pernah naik pswt...yg bikin masalah hanya segelintir org jd jgn menghujat semua warga sekitar...dmn2 jg pasti ada segelintir org yg bikin onar,bkn cm d kawasan BIL
ReplyDeletewkwkkwkw kagag nahan <
ReplyDeletehmm.... dulu juga pas d bangun bandara selaparang d mtram, wrga mtaram juga sama desonya yg kyk d loteng,
ini cuma masalah waktu ajha
bsok insyaallah bakal membaik kok
amin amin :)
lombok makin maju ajha deeh ;D
waduhhhh...
ReplyDeletekalau gini terus bisa gawat juga loh
Hahaha..setuju, setuju..dgn comment diatas...itu kan cm segelintir orang, aku tetap cinta lombok, krna aku asli orang lombok..yang ga suka sm lombok..out aja heb..kami ga mau direcoki sm hal-hal sepele..hahahha
ReplyDeleten0 c0ment bro.
ReplyDelete