Masih lanjutan dari postingan sebelumnya mengenai Candi Borobudur, di Komplek Candi Borobudur ada dua Museum yang bisa kita kunjungi secara gratis, salah satunya "Museum Samudraraksa". Di dalam Museum ini terdapat sebuah kapal yang besar (kapal beneran lho). Kapal ini beberapa tahun yang lalu (2003-2004) pernah digunakan untuk mengarungi samudra sejauh ribuan kilometer dengan rute Jakarta - Afrika (Ghana), yang berawal dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Nah kapal ini tercipta berkat terilhami oleh relief kapal di dinding Candi Borobudur. Sejarah lengkapnya bisa kalian cari di om gugel ya.
Museum ini dibagi ke dalam tiga Ruang Pamer, seperti ini denah Museum Samudraraksa :
Pertama kita memasuki pintu masuk, kemudian kita akan digiring menuju suatu ruangan yang berisi Sejarah Perdagangan rempah (kayu manis, pala dll) pada masa lampau yang terungkap dari relief kapal pada Candi Borobudur . Berikut ini beberapa foto di ruangan tersebut :
Ruangan berikutnya berisi tentang Tradisi Budaya Bahari pada masa lampau, secara ya nenek moyang kita kan seorang pelaut. Di ruangan ini terdapat Profil Kehidupan Bahari, Jalur jalur perdagangan dunia (ada miniatur kapal dan globe), dan Teknologi Kapal Tradisional. Berikut ada beberapa foto di ruangan ini :
Setelah ini kita akan masuk ke Ruangan Utama yang berisi Kapal Samudraraksa yang terpajang kokoh di tengah tengah ruangan ini. Sedangkan di sekeliling ruangan ini ada foto foto, benda benda yang menggambarkan sejarah kejayaan Kapal Samudraraksa mengarungi Jakarta - Afrika (2003-2004). Kita juga bisa lho naik ke kapal ini, tapi harus bayar lagi, tarifnya Rp 100.000,00 . Berikut ini beberapa fotonya :
Dari beberapa gambar di atas ini, dapat diketahui bahwa di Madagaskar ada jejak jejak sejarah peninggalan nenek moyang kita di negeri tersebut seperti alat musik yang mirip seruling, gerabah, dan tradisi menumbuk beras menggunakan lumpang dan alu.
KOSONG nol
ReplyDelete