18 September 2012

Berkelana ke Pantai Serangan, Lombok Tengah

Setelah menjelajahi Pantai Tomang Omang, yang berada di sebelah kanan Pantai Selong Belanak, saya dan temen saya melanjutkan #JelajahLombok menuju arah barat, lokasi berikutnya yang kami tuju adalah Pantai Serangan.

Dari lokasi Pantai Tomang Omang kami harus melewati jalan tanah kecil yang lumayan berdebu dan dipenuhi pepohonan di kanan kiri. Baru beberapa ratus meter melaju, kami dihadapkan salah satu halangan, yaitu adanya parit kecil yang tak ada jembatannya, untung saja ini musim kemarau, jadi airnya sedikit, coba kalau musim penghujan, pasti gak bisa lewat


Halangan pertama alhamdulilah berhasil kami lewati, nah akan tetapi ternyata halangan yang lebih besar telah menanti di depan. Dari jauh sudah kelihatan, kondisi jalan yang harus kami lewati adalah tanjakan curam berupa tanah berdebu plus berbatu sepanjang sekitar 500 meter. Karena gak memungkinkan berboncengan, akhirnya rekan saya turun dan jalan kaki. Saya pun berjuang sendiri menaiki setapak demi setapak jalan maut ini, gimana nyeremin coba, sebelah kanan ini jurang. Jalannya itu gak mantap dipijak yang berupa tanah yang mudah hancur, jadi kalo digas, ban motor itu muter, tapi motor suka gak bisa maju, hingga sesekali harus didorong manual. Akan tetapi alhamdulilah halangan ini berhasil dilewati, saya pun sampai puncak. Istirahat sebentar, sambil fotoan.


 Belum usai tegang nya, kami harus dihadapkan juga dengan halangan berikutnya, yaitu jalan menurun yang kondisinya lebih parah dari tadi, jalan menurun, berdebu, berbatu, dan agak berkelok, beuhhh rasanya pengen balik, tapi ya mau gimana lagi, udah kepalang tanggung. Lanjooot... Sedikit demi sedikit, jalanan turun saya lewati naik motor, kaki harus memijak tanah untuk membantu menahan laju motor, karena kalau direm aja, motornya masih mlorot ke bawah karena ban motor gak mantap memijak tanah, istilahnya gak nge-gigit tanah gitu deh.



Dan, alhamdulilah saya dan motor pun sampai juga di jalan yang landai. Huhui, perjalanan kami lanjutkan. Di sini hanya perkebunan tembakau yang menemani perjalanan kami, di sana sini yang terlihat cuma pohon tembakau dan tembakau. Hingga tiba akhirnya kita di sebuah jalan menuju pantai serangan yang ternyata ditutup portal karena itu merupakan pintu masuk menuju sebuah Resort bernama Umbak Segare. Buset dah, di tempat yang jalan masuknya maut gini ada resort? Pertanyaan itu terus terusan mengganjal pikiran saya.





Kami pun parkir motor di depan portal tersebut dan mencoba jalan kaki untuk masuk. Nah baru mau melangkahkan kaki melewati portal, eh tiba tiba anjing penjaga menggonggong sekeras kerasnya. Buset, salah satu hewan yang saya takutin adalah anjing yang lagi menggonggong. haha saya pun balik arah, begitu juga temen saya, ternyata takut juga. Hihihihi, akhirnya kami mlipir menuju arah kanan resort, lewat pinggir luar pagar nya.


Walah ternyata disini ada jalan kecil menuju pantai yang tak harus lewat portal resort, hoho salah jalan kita. Baru beberapa meter jalan kaki, eh buset ada ibu ibu ama anaknya yang lagi mandi bugil alias telanjang di samping rumahnya, Ya ampun tempat mandinya itu di samping sumur yang tak berdinding, alhasil tak sengaja saya lihat tubuh polos mereka. Maafkan kami ya bu..... Tanpa adanya kode kode, kami langsung balik arah menjauh dari situ, kemudian duduk di samping pagar resort, istirahat, olesin sunblock lagi, sembari menunggu ibu itu selesai mandi.


15 menit berselang, suara air sudah tidak terdengar lagi, kami pun lanjut jalan. Huhui, sampailah kami di Pantai Serangan. Yihaaa.....







Garis pantai di pantai ini lumayan panjang, dengan ombak yang tidak terlalu besar. Pasirnya bulat bulat lho, berbentuk seperti merica, sama seperti pasirnya Pantai Kuta/Mandalika. Panasnya siang ini membuat kami gak bisa ngapa ngapain di pantai ini. Kita pun berjalan ke kiri menyusuri pantai, dan berhenti di sebuah berugak yang ternyata masih milik resort tersebut. Disitu tertulis, Guest Only, ahh cuek aja deh, kami duduk aja disitu berlindung dari ganasnya sang mentari.


Cukup lama kami duduk duduk santai ngobrol di berugak ini, hingga tak terasa satu album baru Noah selesai terputar semua. Huahaha, kami pun lanjut beranjak dari berugak ini, kembali ke parkiran motor, untuk lanjut ke pantai berikutnya, yaitu pantai torok. 

Nah baru beberapa ratus meter melaju, saya melihat warung makanan kecil, saya hentikan motor saya, untuk beli air minum, mengingat persediaan air minum kami sudah menipis. Pemilik warung ini seorang bapak bapak muda, yang sangat ramah. Sembari minum minum, saya tanya tanya mengenai kondisi sekitar. Dari bapak itu saya dapat informasi bahwa :
  1. Meskipun kondisi tanah disini super kering, ternyata persediaan air tanah melimpah lho, sumur sumur milik penduduk sedalam 7-8 meter menyediakan air yang cukup untuk mereka
  2. Wilayah disini sudah dialiri listrik, namun baru 4 bulan. Jadi bisa dipastikan awal tahun 2012 di lokasi ini masih gelap gulita kalau malam.
  3. Sebagian besar warga disini menggantungkan hidup dari Tembakau. Mereka menjual tembakau untuk diekspor dalam bentuk lembaran lembaran untuk yang kualitas bagus. Sedangkan tembakau yang kualitasnya kurang bagus, diolah sendiri (dirajang, dikeringin) untuk dijual langsung pada konsumen.




jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
 LOMBOK itu INDAH

2 comments:

  1. haha.......... Selamat and thanks buat waktunya ke tempat kita di sarangan, jika anda datang lgi jgn lupa hub kita disini biar bisa nikmati juga kelapa muda gratiss dan portal tdk tertutup lagi..... hehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... Anda pengelola nya? Saya takut anjingnyaaa.. hihihi

      Delete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar