24 January 2013

Tradisi Perayaan Maulid di Pulau Lombok

Ngomongin masalah tradisi, pasti tradisi di satu tempat bisa beda dengan tempat lain. Contonya saja Tradisi merayakan Maulid di Pulau Lombok. Oia Maulid sendiri adalah Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Pulau Lombok ini berkembang berbagai macam tradisi unik yang (mungkin) gak ada di daerah lain (luar Lombok). Apa sajakah itu? Yuk kita simak : 

1. Tradisi “ngurisan” atau cukur rambut bayi ~ Tradisi ini merupakan tradisi yang sudah lama dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dilakukan kepada bayi yang baru lahir atau berumur dibawah enam bulan, biasanya dilaksanakan di masjid atau musala pada hari-hari besar agama Islam, terutama saat peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid). Yang unik adalah Seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang harus mencukur atau memegang kepala bayi tersebut. 

2.Tradisi Musik Gerantung ~ Di daerah Dasan Beleq, tradisi yang dilaksanakan sangat berbeda dengan perayaan maulid yang dilaksanakan oleh masyarakat Lombok pada umumnya. Dasan Beleq sendiri terletak di Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Yang unik adalah Maulid dilaksanakan dengan membunyikan gerantung atau alat musik tradisional selama 24 jam lebih tampa henti. Sebelum membunyikan gerantung, terlebih dahulu alat musik tradisional itu dibersihkan di lokoq teraga  sebuah sumur yang dianggap suci oleh masyarakat setempat. Prosesi maulid adat dilaksanakan sesuai dengan kalender lokal yang merupakan perhitungan dari leluhur. 

3. Tradisi Ruah Maulud ~ Ruah Mulud ini biasanya diaplikasikan dalam bentuk ngumpul bersama atau pesta kecil-kecilan dengan mengudang sanak kerabat dan tetangga-tetangga dekat. Bahkan untuk masyarakat yang terbilang mampu, selain mengundang kerabat dekat mereka juga mengundang fakir miskin dan anak yatim makan-makan di rumahnya. Yang khas di sini adalah jajanan nya, yang biasanya gak ada/sulit ditemukan pas hari hari biasa.

4. Tradisi di Desa Adat Bayan, Lombok Utara ~  Tradisi ini dipusatkan di Masjid Kuno Bayan Beleq yang diperkirakan dibangun pada abad 16 oleh para penyebar Islam. Ada banyak urutan kegiatan yang dilakukan selama dua hari berturut turut berdasarkan Lingsereat atau kalender adat Bayan. Yang unik adalah adanya "Praja Maulud", Praja Maulud ini mengambarkan proses terajdinya perkawinan langit dan bumi, Adam dan Hawa, yang disimbolkan dengan pasangan penganten. Prosesi ini dilakukan oleh pranata-pranata adat Bayan.

5. Tradisi di Dasan Agung, Mataram ~ Di Kelurahan Dasan Agung, ada delapan kampung yang merupakan penduduk asli Dasan Agung dan kedelapan kampung tersebut merayakan maulid secara bergantian sejak masuknya bulan Maulid hingga selesai. Ada berbagai macam kegiatan seperti pawai/arak arakan yang mengusung anak anak yang akan dikhitan dengan menggunakan kuda kudaan dan memakai pakaian adat.

6. Tradisi Migel ~ Tradisi Migel (tarian) dilaksanakan oleh masyarakat komunitas Gumantar pada setiap perayaan Maulid. Migel (tarian) biasanya digelar disekitar kompleks Mesjid Kuno Gumantar. Kegiatan tarian Migel ini dilakukan oleh segala lapisan masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Terutama yang lebih menonjol adalah dilakukan oleh para gadis.



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH

3 comments:

  1. keren,,,, blognya gan....

    rantauanlombokmenulis.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. mohon ijin untuk di republish dan disiarkan di radio kami www.kliklombok.com ya thx

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar