23 February 2013

Gerimis Romantis di Garuda Wisnu Kencana Bali

Sangat disayangkan ya, weekend ini pas saya jalan jalan ke Bali, cuaca malah kurang bersahabat, sejak sampai saja sudah disambut dengan gerimis. Tapi ya mau gimana lagi, rencana sudah tersusun rapi, alhasil gerimis pun saya terobos...

Setelah mampir sebentar di Water Blow, Nusa Dua, saya pun melanjutkan perjalanan menuju Garuda Wisnu Kencana, tidak terlalu jauh dari Nusa Dua, sekitar setengah jam sudah sampai di TKP. Untuk dapat masuk, kita harus membeli tiket terlebih dahulu. Di sini tiket untuk wisatawan lokal dan mancanegara dibedakan harganya. Untuk Lokal seharga 30 ribu, sedangkan mancanegara sebesar 60 ribu rupiah.

"Dejavu", itu yang saya rasakan setelah memasuki pintu masuk GWK, di situ ada bangku bangku yang pernah saya duduki beberapa tahun yang lalu saat Study Tour SMA ke GWK ini, masih sama persis tempatnya.

Di GWK ini ada beberapa spot yang bisa dikunjungi, yang pertama saya masuk ke "Amphitheater", tempat ini digunakan untuk pementasan tari, tapi sayang sekali pas kesini, bukan pas saatnya tampil, jadinya sepiiii....


Kemudian masuk ke "Lotus Pond", sebuah area outdoor yang sangat luar dimana di kanan kiri dibatasi oleh dinding batu kapur yang menjulang tinggi, biasanya sih di sini jadi lokasi panggung hiburan, seperti konser gitu dengan latar belakang cantik berupa kepala burung garuda, tunggangan si Dewa Wisnu.



Berpindah ke samping nya, masuk ke Plaza Wisnu, di sini ada bagian patung dewa wisnu yang tingginya kurang lebih 12 meter, di sini menjadi salah satu spot favorit buat foto foto. Dengan posisinya yang lumayan tinggi, dari spot ini bisa melihat pemandangan indah pulau bali di arah utara, kalau pas cerah bisa kelihatan bandara ngurah rai nya. Untuk melihatnya disediakan beberapa teropong yang bisa dimanfaatkan wisatawan.



Tapi sayang kemaren pas di sini cuaca lagi gerimiss, dari atas sini cuma terlihat putih aja... #hufft..

di sebelah patung ini ada mata air, yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau. Karena lokasinya di tanah tinggi (di atas bukit), fenomena alam ini dianggap orang suci dan lokal diyakini itu menjadi air suci ~ Percaya?

Cukup lama juga sih nongkrong di atas sini, bukan karena betah ya, tapi nungguin reda ujannya. Tapi ya berhubung waktu mepet, akhirnya hujan pun kita teroboss, untuk menuju lokasi wisata selanjutnya.....

No comments:

Post a Comment

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar