Entah berapa jumlah pastinya Gili yang ada di sekitar Lombok ini, yang jelas buanyaaak banget, dan cuma sedikit yang udah dikembangkan untuk keperluan pariwisata.
Nah kebetulan weekend kemaren gue berkesempatan mengunjungi dua gili yang gue yakini masih sedikit dari manusia yang pernah fotoan di lokasi ini. Gili itu adalah gili penginang dan gili anak ewuq. Dimanakah lokasinya? Lokasinya ada di ujung Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Lombok Tengah.
Sangat jauh bukan? Yuph dan memang harus pakai jalur laut untuk bisa sampai di lokasi ini. Bagaimanaa gue bisa sampai di titik lokasi ini? Semua berawal dari ketidaksengajaan. Sebenernya gue dan Miss A (berdua aja) cuma pengen duduk duduk nyantai di Pantai Tanjung Aan. Tapi karena tergoda bujuk rayu pemilik perahu di sekitar situ, gue jadi pengen kesono juga.
Bermodalkan perahu berlengan kanan kiri yang ukurannya tidak terlalu besar kami berempat (gue, miss A, dan dua awak perahu) berlayar menuju gili gili tersebut dengan penuh deg deg an. Gimana tidak, ombaknya lagi gede bro, tapi sang awak perahu berhasil meredam kekhawatiran kita dengan menceritakan bahwa ombaknya memang besar, tapi gak pecah, jadi relatif aman. Ya gue sih percaya percaya aja. *pasrah dah.
Pemandangan indah di kanan kiri senantiasa menemani perjalanan kami, ya lumayan bisa melupakan besarnya ombak. Di sebelah kanan, terlihat memanjang Bukit Merese yang sedang hijau hijaunya (maklum sedang musim penghujan), sedangkan di sebelah kiri terlihat ombak besar berulang kali menerjang Gili Anakanjan dan sekitarnya. Gak lama kelihatan gili kecil bernama Gili Krucut.
Bukit Merese |
Gili Anakanjan |
Gili Krucut |
Sumpah ini ombak gede banget... Tapi gegara saking gedenya ini, justru kapalnya tetep stabil cuma terombang ambing naik turun, tapi serem juga sih pas lagi di bawah, dari arah samping kelihatan ombak gede mendekat, sesaat kemudian kapal nya berada di atas ombak, serasa di puncak...puncak kenikmatan #eh
Ada sekitar setengah jam dibuat galau ama tuh ombak. Sebenernya gili gili ini udah kelihatan sih sejak keluar dari Tanjung Aan, cuman kelihatan super kecil. Tapiii.... pas udah deket, ternyata ada dua gili yang lumayan gede bro (Gili Anaq Ewuq dan Gili Penginang).
Unik deh bentuk dari Gili Anaq Ewuq ini, jika dilihat dari arah tertentu, bentuknya mirip kura kura. Gili ini bukan berupa dataran, jadi kita gak bisa mendarat di sana, cuma muter muter aja di sekelilingnya. Semakin siang, Ombaknya semakin mengganas aja di sini. Udah tau ombaknya serem gini eh si tukang perahunya mau bawa perahu ke celah kecil di deket gili ini, buset dah ombaknya aja kaya gitu, sekali hempas bakal hancur nabrak dinding karang.
Seakan kita dibawa ke Dunia yang Hilang alias "The Lost World", itu yang saya rasakan saat perahu mulai menyusuri pinggiran tebing tinggi ini. Terlihat ada goa di deket celah tadi, kata tukang perahunya sih, kalo ombak nya lagi bagus, perahu bisa mendekat kesana, tapi sayang sekali ya, saat ini ombaknya lagi ganas.
Dibalik tebing ini adalah hutan yang masuk wilayah Taman Wisata Alam Gunung Tunak, kabarnya di sana ada berbagai macam hewan yang keberadaannya dilindungi seperti rusa dll. Wah, keren nih, jarang terekspose ya.....
Gili Anak Ewuq |
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Brpaan naek prahunya nih?
ReplyDeletesekitar 250 ribu, itu awal tahun 2013
DeleteTd pagi nongkrong di tj aan..disamperin tkg prahu ngajak ke batu payung. Mintanya 150rb. Tapi akhirnya ga jadi krn suami maunya leyeh2 aja dipantai..udh dr kmrn sabtu naek.motor klilingan manjatin bukit melulu..cape dia..next visit ke lombok deh..blum ke lombok timur en rinjani nih
Delete150 ribu bisa ditawar tuh. tapi kalau suka petualangan, mending jalan kaki menyusuri pinggiran bukit ke Batu Payung.
Deletehahaha... next time bisaa lah yaa