Sabtu ini, gue ama dua temen gue si Agus ama si Satya berencana masuk ke pantai pantai di sekitar Jerowaru yang belum pernah tersentuh media sosial, keinginan gue ini udah lama banget, karena setiap kali ke pantai pink, gue melihat beberapa jalan masuk kecil baik di kanan maupun kiri jalan, yang pastinya berujung pada pantai, dari situ gue penasaran banget, ada pantai apa sih di ujung jalan masuk kecil itu. Seperti dulu saat gue nemu Pantai Tangsi yang sekarang lebih dikenal dengan Pantai Pink, dulu pintu masuk pantai tangsi itu ada pagar kayu nya lho, yang bisa dibuka tutup, dan karena saking penasarannya gue dulu nekat buka pintu pagarnya dan masuk naik motor, eh nemu pantai yang pasirnya kadang kadang berwarna pink.
Nah kali ini gue nyobain jalan masuk kecil yang ada di antara jalan masuk Pantai Tanjung Bloam dan Pantai Tangsi, letaknya di kanan jalan. Jalan masuk ini kecil, tidak mungkin dimasuki kendaraan, tapi jelas terbentuk jalur, yang bisa dipastikan ini sering untuk lewat manusia menuju arah pantai.
Motor pun gue titipkan ke rumah yang ada di dekat jalan kecil ini, setelah nanya nanya ke pemilik rumah, ternyata benar, ada pantai cantik di ujung jalan tadi yang biasa diramaikan oleh para pemancing.
Setelah melewati jalan menurun, kita tiba di dataran yang sejuk, di sini terdapat kubangan air yang lumayan luas, berwarna hijau eksotik dengan dikelilingi pepohonan, pas banget buat foto foto.
Lanjut jalan kaki, sekitar 5 menit akhirnya sampai juga di pantainya... Yeah inilah Pantai Tanjung Perak, pantai perak ini pendek, berombak besar, berbatu, sehingga sangat sangat tidak pas buat mandi mandi, apalagi snorkling. Di sudut kanan sana terlihat beberapa pemancing yang langi nangkring di atas bebatuan, kok betah ya padahal panasnya kaya gini.
Trekking dilanjutkan dengan mendaki bukit di sebelah kanan Pantai Perak ini, dari sini pemandangan semakin indah saja, di seberang jauh sana terlihat daratan Sumbawa. Nah lanjut trekking lagi, sekitar 300 meter sampailah kita di pantai berikutnya, infonya sih ini namanya Tanjung Cina, yang berupa bebatuan hancur hasil dari bentukan ombak, di bagian perbukitannya banyak kerbau kerbau lagi makan siang..
Perjalanan semakin menanjak dan semakin terjal saja, awalnya tadi jalan nya lapang luas, lama lama menjadi menyempit, tertutup semak belukar dan pepohonan, kami pun cuma mengikuti jalan kecil jejak para pemancing dan para penggembala ternak, tak tahu mau menuju kemana ini, beberapa kali sempet menemukan jalan buntu, dan tak mungkin kita menerobos smak belukar bikin jalan baru, takutnya tiba tiba jurang gitu.
Dengan mencoba semua jalur yang ada, akhirnya kita pun bisa juga keluar dari semak belukar, dan terlihatlah pantai lagi di bawah sana, uwoooo ternyata kita sampai di Tanjung Sasak. Ada semacam cekungan di sini, dengan bukit yang lumayan curam, jadi harus hati hati pas mau mendekat. Oia cekungan ini berupa tebing yang di bawahnya langsung laut, jadi kita gak bisa main air di sini, cukup foto foto aja.
Kita pun lanjut trekking ke arah barat, masih ada bukit yang harus kita daki, untuk yang kali ini tidak terlalu sulit, karena sudah terbentuk jalur, kemungkinan ini jalur para pemancing. Dan sampai di puncak bukit ini, kita disuguhkan pemandangan yang luar luar biasaaaaa indahnya... Tanjung Bloam men ada di balik bukit ini, uwoooo, cantik memang Tanjung Bloam ini, pantesan si Jeeva tertarik buat bangun Resort Jeeva Bloam.
Tiada makanan yang lebih nikmat daripada nasi balap yang dimakan di puncak bukit dengan view Tanjung Bloam, yeaaahh. Di sinilah kita makan siang, dengan nasi bungkus yang kita beli tadi pagi di Mataram. Oia sebenernya di puncak ini panas banget cui, terik.. Tapi gegara angin lagi besar besarnya, hilang dah tuh rasa panasnya, ya tau tau ntar item aja ini kulit.
Ada tiga pilihan setelah sampai puncak bukit ini, pertama mencari jalan turun ke pantai, kedua mencari jalan pintas balik ke penitipan motor, atau ketiga kembali lewat jalan awal biar gak kesasar. Tang ting tung tang ting tung... Akhirnya kita pilih opsi kedua, alasannya kalau balik lewat jalan awal, pasti bakal jauh bangeeet, dan kalau kita turun ke pantainya, bingung keluarnya nanti lewat mana, bisa bisa digetok satpam hotel, secara ya yang boleh masuk ke jeeva bloam cuma tamu hotel.
Dalam perjalanan mencari jalan pintas pulang ini, sedikit terlihat bangunan Jeeva Bloam nya, uwoo dikelilingi semak belukar gitu ya... Apa gak serem ya kalau malem, kalau tiba tiba ada uler dateng... grrrrrr....
Berkat jalan kecil membelah belukar yang dibentuk kerbau, akhirnya kita dapat kembalike lokasi penitipan motor, fiuh.... gegara pake celana pendek dan kaos pendek, kulit tangan dan kaki jadi lecet lecet dah, kena duri duri....
Lanjut jalan kaki, sekitar 5 menit akhirnya sampai juga di pantainya... Yeah inilah Pantai Tanjung Perak, pantai perak ini pendek, berombak besar, berbatu, sehingga sangat sangat tidak pas buat mandi mandi, apalagi snorkling. Di sudut kanan sana terlihat beberapa pemancing yang langi nangkring di atas bebatuan, kok betah ya padahal panasnya kaya gini.
Trekking dilanjutkan dengan mendaki bukit di sebelah kanan Pantai Perak ini, dari sini pemandangan semakin indah saja, di seberang jauh sana terlihat daratan Sumbawa. Nah lanjut trekking lagi, sekitar 300 meter sampailah kita di pantai berikutnya, infonya sih ini namanya Tanjung Cina, yang berupa bebatuan hancur hasil dari bentukan ombak, di bagian perbukitannya banyak kerbau kerbau lagi makan siang..
Perjalanan semakin menanjak dan semakin terjal saja, awalnya tadi jalan nya lapang luas, lama lama menjadi menyempit, tertutup semak belukar dan pepohonan, kami pun cuma mengikuti jalan kecil jejak para pemancing dan para penggembala ternak, tak tahu mau menuju kemana ini, beberapa kali sempet menemukan jalan buntu, dan tak mungkin kita menerobos smak belukar bikin jalan baru, takutnya tiba tiba jurang gitu.
Dengan mencoba semua jalur yang ada, akhirnya kita pun bisa juga keluar dari semak belukar, dan terlihatlah pantai lagi di bawah sana, uwoooo ternyata kita sampai di Tanjung Sasak. Ada semacam cekungan di sini, dengan bukit yang lumayan curam, jadi harus hati hati pas mau mendekat. Oia cekungan ini berupa tebing yang di bawahnya langsung laut, jadi kita gak bisa main air di sini, cukup foto foto aja.
Kita pun lanjut trekking ke arah barat, masih ada bukit yang harus kita daki, untuk yang kali ini tidak terlalu sulit, karena sudah terbentuk jalur, kemungkinan ini jalur para pemancing. Dan sampai di puncak bukit ini, kita disuguhkan pemandangan yang luar luar biasaaaaa indahnya... Tanjung Bloam men ada di balik bukit ini, uwoooo, cantik memang Tanjung Bloam ini, pantesan si Jeeva tertarik buat bangun Resort Jeeva Bloam.
Tiada makanan yang lebih nikmat daripada nasi balap yang dimakan di puncak bukit dengan view Tanjung Bloam, yeaaahh. Di sinilah kita makan siang, dengan nasi bungkus yang kita beli tadi pagi di Mataram. Oia sebenernya di puncak ini panas banget cui, terik.. Tapi gegara angin lagi besar besarnya, hilang dah tuh rasa panasnya, ya tau tau ntar item aja ini kulit.
Ada tiga pilihan setelah sampai puncak bukit ini, pertama mencari jalan turun ke pantai, kedua mencari jalan pintas balik ke penitipan motor, atau ketiga kembali lewat jalan awal biar gak kesasar. Tang ting tung tang ting tung... Akhirnya kita pilih opsi kedua, alasannya kalau balik lewat jalan awal, pasti bakal jauh bangeeet, dan kalau kita turun ke pantainya, bingung keluarnya nanti lewat mana, bisa bisa digetok satpam hotel, secara ya yang boleh masuk ke jeeva bloam cuma tamu hotel.
Dalam perjalanan mencari jalan pintas pulang ini, sedikit terlihat bangunan Jeeva Bloam nya, uwoo dikelilingi semak belukar gitu ya... Apa gak serem ya kalau malem, kalau tiba tiba ada uler dateng... grrrrrr....
Berkat jalan kecil membelah belukar yang dibentuk kerbau, akhirnya kita dapat kembalike lokasi penitipan motor, fiuh.... gegara pake celana pendek dan kaos pendek, kulit tangan dan kaki jadi lecet lecet dah, kena duri duri....
Ini ada Peta Lokasi Pantai Perak dari wikimapia.org :
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
ini beneran blusukan banget nih..
ReplyDeleteemang ada yang gak beneran ya? hihihi
Deletepengalaman yg menyenangkan, trekking,he"...
ReplyDeleteMenyenangkan dan menggairahkan
Delete