Haha, jadi gini, ceritanya di Purworejo, Jawa Tengah tepatnya di Winong, ada warung makan yang penjualannya cukup unik, namanya Warung Makmur, warung ini menjual Sate dan Gulai Kambing. Lah dimana uniknya??
Di warung ini ada dua pihak yang saling bekerja sama, pihak pertama adalah si pemilik warung, beliau menyediakan menu Nasi, Sayur, Minuman, Krupuk dan jajanan kecil lain, sedangkan pihak kedua menyediakan Menu Sate dan Gulai Kambing. Kedua pihak ini menjalin Simbiosis Mutualisme, yang bekerjasama saling menguntungkan.
Untuk pihak keduanya ini terdiri dari sekitar 5 orang penjual sate, yang berjajar di depan warung dengan pikulan masing masing. (lihat gambar di bawah). Jadi kalau kita udah selesai makan, kita bayarnya pun terpisah, nasi dan minuman bayar ke yang punya warung, sedangkan sate/gulai kambing nya bayar di tukang Sate nya dimana tadi kita pesen.
Saya sih udah beberapa kali kesini, karena meskipun di sepanjang jalan ini banyak yang jual Sate Winong, saya mendapat rekomendasi Warung Makmur ini, ya jadinya kesini terus setiap kali lewat jalan ini. Lokasi warung ini lumayan jauh dari pusat kota sekitar 15 KM, tapi ya karena udah terkenal, tetep aja rame. Apalagi kalau pas libur lebaran tuh, wiiii penuh terus, asepnya ngepul teruss.
Ciri khas dari Sate Winong ini adalah terbuat dari daging kambing muda dengan saus berupa kecap manis campur gula merah plus irisan bawang merah mentah plus cabai (kalau yang pesen pedes), trus saat dihidangkan tuh satenya udah dilepas lepas dari tusukannya, jadi tinggal disendok aja.
Nah jika kalian kebetulan lewat atau berkunjung ke Purworejo, saya sarankan untuk mampir ke Warung Makmur ini, dijamin ketagihan :)
Hari Sabtu Siang yang mendung mendung galau ini mengawali perjalanan seru kita (aku, istri dan oyan) dari Selong Lombok Timur menuju Pantai Seger, yang ada di Lombok Tengah Bagian Selatan.
Sekarang Jam menunjukkan pukul 13.50 WITA, udah masuk jam nya makan siang nih, tapi lokasi tujuan makan siang kita yaitu Nasi Balap Puyung Cahaya yang ada di depan BIL masih jauuuh banget. Ya sudah daripada kita pingsan di jalan akhirnya kita mampir dulu di Pasar Keruak buat beli Serabi Santan, lumayan lah ya buat nge ganjal perut. Asal kalian tahu ya Serabi Santan ini rasanya juaraaaa abisss, sumpah deh enak banget ini serabi, meski sederhana banget tanpa toping aneh aneh kaya serabi bandung. Apalagi kalau dimakan pas lagi panas panas baru abis diangkat dari cetakan, beuhhh ikut meleleh bibir kita ini saking enaknya.
Perjalanan seru kita agak terganggu dengan adanya perbaikan jalan di daerah Ganti (sebelah timur Praya), macet cet cet, apalagi ada insiden salah satu truk pengangkut pasirnya terperosok ke lobang, dan harus nunggu diangkat dulu biar bisa lewat semua. Ya sudah daripada bete bete gak jelas, kita pun selfie hore dalam mobil, haha *
Nasi Balap Puyung Cahaya
Setelah berjam berjam dalam kendaraan, akhirnya jam setengah 4 sore kita sampai juga di Rumah Makan Cahaya yang lokasinya persis di depan Bandara Internasional Lombok (BIL). di sini ada beberapa macam jenis nasi balap puyung yang bisa dipilih, mulai dari harga 8 ribu - 15 ribu. Kalau aku sih pilih yang 10 ribu aja, isinya Nasi, kacang kedelai goreng, suwiran ayam pedes, sambel, kremes, dan tanpa sayur
punyaku yang paling bawah, kelihatan dikit doank
Berhubung ini warung lokasinya persis di depan bandara, jadinya tiap hari ini warung rame terus, apalagi weekend kaya sekarang ini, penuh oleh rombongan travel dari luar lombok yang pengen nyobain makanan khas lombok ini, tak terkecuali bule bule dan para pramugari serta pilot yang lagi singgah ke Lombok.
Mendaki ke Bukit Seger
Pantai Seger ini lokasinya sekitar 13 KM dari RM Cahaya, dengan jalan yang relatif mulus kecuali beberapa spot menjelang sampai TKP, banyak lobang. Tiket masuk mobil ke area pantai seger adalah 10 ribu rupiah. Untuk sementara mobil kita parkirkan di dekat portal pintu masuk, karena kita akan mendaki dulu di bukit bertuliskan Welcome to Seger Beach.
Wiii dari atas bukit ini viewnya ajib dari segala arah, bisa kelihatan Pantai Seger (lokasi bau nyale), Pantai Kuta, Novotel Kuta, Bukit Merese, Pantai Serenting, Gili Tengkong dan lautan lepas.
Setelah menguras banyak baterai kamera untuk foto foto di spot pertama, kita lanjut ke spot berikutnya yaitu di sekitar patung putri mandalika. Patung ini merupakan simbol legenda masyarakat setempat mengenai cerita Putri Mandalika, yang berupa patung putri mandalika dikejar para lelaki yang mencintainya (Cerita lengkapnya silakan search di Gugel). Baru sekitar 2 tahun Putri Mandalika ini berdiri di sini (enggak capek berdiri yaa), dulunya sih ada di daerah Praya, trus kemudian dipindah kesini. Selain itu di sini juga terdapat jembatan kecil penghubung antara Pantai nya Novotel Kuta dengan Bukit Seger :)
Lanjut ke Spot ke 3, yaitu di atas bukit yang ada bangunan tak berdinding, bangunan ini juga baru berdiri setahun, saat Bau Nyale tahun lalu (2014), Dari sini view nya gak kalah cantik lho, coba deh lihat ada Sawah di samping Pantai. Hohoho
Di sini ternyata banyak wisatawan mancanegara alias bule lho, ada yang datang rame rame, ada pula yang berdua dengan pasangan, ada pula yang berdua dengan baby nya, seperti bule mahmud (mamah muda) yang satu ini. Dia tuh naik turun bukit Seger ini sambil gendong baby nya, kadang digendong di depan, kadang di belakang, mantap dah... bener bener baby traveler nih namanya.
Baby Traveler
Ngopi Ngopi Asoy
Setelah Capek, Keringetan naik turun bukit akhirnya kita pun meluncur ke satu satunya warung yang sore ini buka di Pantai Seger, lokasinya ada di pojokan bawah bukit. Pas banget dah, tempat duduknya menghadap pantai seger, yang merupakan lokasi Perayaan Bau Nyale. di Warung ini kita pesen kopi dan pop mie buat menghibur cacing dalem perut yang dari tadi nyanyi.
Yang buat aku heran tuh, sore ini kok sepi banget ya pantai ini, padahal ini hari sabtu lho, yang notabene akhir pekan. Saking sepi nya sampai gak ada tukang parkir dan tukang penjual kelapa muda keliling yang biasanya jual dengan memaksa. Jadinya terasa lebih nyaman nih....
Kopi dan Popmie habis, matahari sudah mulai siap siap turun memasuki garis horizon. Kita pun ikutan turun ke pantai nya buat foto foto. Sayang udah jauh jauh kemari kalau enggak mengabadikan momen indah sore ini.
model serba bisa... haha
Mlipir ke Pantai Kuta
Setelah matahari benar benar terbenam, akhirnya kita capcuss dari Pantai Seger, dan pulang ke Mataram. Nah saat melewati Pantai Kuta, ternyata ada icon baru di Pantai Kuta ini, yaitu si Huruf Huruf Besar berwarna merah yang sama kaya di Pantai Losari, Makassar itu.
sebenernya tulisan itu berwarna merah
Entah kenapa ya, seperti latah gitu, satu persatu lokasi wisata di Lombok dikasih tulisan dengan huruf huruf besar gini, mulai dari Taman Loang Baloq, Pantai Ampenan, Taman Malomba, Taman Sangkareang, Gili Trawangan, Meno dan Air, dan yang terakhir Pantai Kuta. Gak menutup kemungkinan sih, lokasi yang lain juga bakal dipasang ginian.
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
Tau kan ya ama yang namanya Pusuk? Itu tuh satu spot yang berupa hutan wisata yang ada di jalur utama Mataram - Pelabuhan Bangsal (Penyeberangan ke Gili Trawangan). Daya tarik dari Pusuk adalah udaranya yang sejuk, kadang sampai berkabut, monyet monyet liar dan warung warung kaki lima penjaja Tuak Manis dan Durian (kalau lagi musim).
Tapi selain itu di bagian samping atas gerbang perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara di Pusuk ini ada sebuah resto yang menyajikan pemandangan aduhai lho, namanya "Baun Pusuk". Seperti apakah restoran tersebut, yuk kita simak...
Ada dua jenis tempat makan yang bisa kita pilih, untuk suasana formal, bisa makan di dalam aula dengan meja kursi yang tersedia, tapi kalau ingin lebih santai dan relax bisa pilih makan dengan duduk lesehan di berugak yang ada di luar aula, untuk saat ini (awal Januari 2015) ada sekitar 4 berugak yang masih berfungsi. Dengan kondisi udara yang sejuk gini, dijamin betah berlama lama di sini, damai abiss rasanya.
Jangan ngomongin desain di sini ya, haha Aula nya ya semacam aula kelurahan gitu, nothing special, sedangkan berugaknya ya layaknya berugak berugak yang ada di Lombok secara umum. Oia ada dua jenis berugak disini, satunya permanen dari bata dan semen, sedangkan satunya terbuat dari kayu. Tapi kita harus super waspada ya kalau makan di berugak, karena di sekitar sini banyak monyet liar, dan kadang mereka suka berani lho ngedeketin kita diem diem buat ngambil makanan kita, haha, jadi hati hati yaaa.
Mushola, Toilet dan Lapangan Badminton
Untuk Fasilitas, di sini lumayan lengkap nih, ada toilet, ada mushola, dan ada pula lapangan badminton nya lho, kalau minggu pagi, para pelayannya pada suka main badminton di sini. Selain itu di bagian depan Aula ada tempat cantik buat fotoan bro, dengan latar belakang pepohonan hijau dan pasir putih Pantai Sira di ujung sana, dijamin Ciamik buat fotoan :)
Nah sekarang kita bedah menu makanannya yuk. tapi Sebelumnya, silakan dilihat dulu daftar menunya berikut ini, monggo mas :
Untuk tempat seterpencil ini, menurutku menunya lumayan lengkap deh, ada menu tradisional juga ada menu internasional nya juga, ya maklum lah karena bule bule juga banyak yang makan di sini.
Menu yang kusuka tuh pisang goreng plus kopi, apalagi kalau kesini pas pagi pagi, pas banget di suasana sejuk gini. Pisang Gorengnya manis manis gurih renyah ditambah cocolan saus madu, wiiii, nagih. Untuk kopinya standar sih kopi item biasa, tapi cocok banget disandingkan ama pisang goreg tadi. Minusnya, karena disini relatif sejuk dingin, jadi kopinya gak tahan lama panas nya, cepet dingin, hohoho.
Selain pisang goreng, menu yang pernah kucoba yaitu Kentang Goreng, Nasi Goreng, Mie Goreng dan Pancake... Haha banyak yaaa, tapi bukan sekali makan lho, karena aku nih kalau dihitung hitung udah 5 kali dah kesini, kalau lagi buntu buntu nya di Mataram, aku kesini, sekedar sarapan, nongkrong, atau seru seruan main kartu bareng temen. Dari menu menu yang sudah kucoba di atas semuanya enak kok, meskipun gak WOW ya, tapi masih diterima dengan baik di lidah dan lambung.
Oia kalau pas lagi musim durian, kita juga bisa pesan durian juga lho disini, tapi ya harganya lebih mahal sih, mendingan beli di warung di bawah di pinggir jalannya, bisa ditawar pula.
Piye? Gimana? Seru kan makan disini.... Kalau kalian pas lewat pusuk, monggo mampir ke Baun Pusuk ini ya...
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
Kalau ditanya air terjun mana yang paling sering didatengin di Lombok, ya pasti langsung saya jawab Air Terjun Gangga, di Lombok Utara, sampai sampai tukang parkir dan penjaga nya hapal banget ama saya, huhuhuhu. Meskipun udah sering, tapi gak bosen bosen kesana, tapi beneran deh baru sekali saya ngalamin pengalaman luar biasa di Gangga ini pengalaman super mistis, yaitu ya pas terakhir kesana kemaren, tanggal 12 Oktober 2014.
Gangga Waterfall 1
Kisah mistis ini bermula ketika saya diajak salah satu teman baru saya siTokey (yang kenal gegara sesama pengguna gopro di Lombok) ke Air Terjun Gangga di Lombok Utara, dia sih udah pernah kesana, tapi dulu banget dan cuma gangga 1 dan 2, sedangkan yang ke tiga belum.
Setelah deal mengenai hari nya, akhirnya kita cuss ke Air Terjun Gangga hari minggu tanggal 12 Oktober 2014 dengan meeting point di Indomaret Rembiga. Awalnya saya kira cuma beberapa orang, hohoho ternyata rame broo, ada sekitar 15 orang konvoi naik motor plus mobil 1 yang datang nyusul.
Saat di Air Terjun Gangga 1 dan 2 sih fine fine aja, seru dan asyik, cuma pas di Gangga 2 si Sunny kepeleset dan nyebur tuh di kolamnya, sekalian ama hape hape nya. ya gegara terlanjur basah, akhirnya dia lanjut mandi di situ, lompat lompat bareng ama bolang bolang lokal yang masih pake seragam pramuka (padahal hari Minggu).
Setelah puas di Air Terjun Gangga 2, kita lanjut ke Air Terjun Gangga 3 yang lokasinya ada di bawah. Cukup perjuangan sih menuju kesana, gegara longsor beberapa bulan lalu, ada satu titik di jalur yang harus kita lewati itu menjadi tergenang oleh air, semacam kolam gitu, tapi sukses dah kita lewati, meski celana basah sepaha (belum sempet ganti celana kolor buat basah basahan).
Gangga Waterfall 2
By the way ternyata mereka mereka ini gokil gokil semua broooo, tanpa cas cis cus, langsung nyebur semua, gak peduli airnya berwarna coklat gegara campur tanah dari atas. Meskipun udah nyebur gini jangan sangka ya kita dah sampai di lokasi air terjunnya ya, belum brooo, masih ada satu dua rintangan yang harus kita lalui, pertama kolam yang lumayan dalem, dan yang kedua jembatan bambu (lihat foto dibawah) menuju pintu goa dimana merupakan lokasi air terjun ketiga. Alhamdulilah semua sukses mencapai spot ketiga ini, padahal ada beberapa perempuan yang gak bisa renang lho, hohoho gegara digendong ama lelakinya.
Spot ketiga ini bentuknya semacam ruangan diantara dinding bebatuan, buntu, hanya ada satu pintu buat masuk dan keluar. Apa yang kita lakukan disini?? Tentu saja lompat dari atas batu... hohoho, manjat manjat dulu bro, cowok cewek, semua lompaaat (yang berani aja sih). Yang paling heboh ya si bedel Erwin, pas dia lompat, efek cipratan airnya luar biasa, ya bisa diayangkan kaya gajah nyebur ke kolam... wkwkwkwk.
Jembatan Bambu menuju Gangga Waterfall 3
Suhu yang dingin plus serunya lompat lompat membuat kita semua kelaparan, untung saja si tokey udah siap siap beli nasi bungkus sebelumnya. Jadinya kita makan besar rame rame di depan Air Terjun gangga 3 ini, dengan kondisi badan yang masih basah kedinginan.
Gangga Waterfall 3
Nah ternyata di Spot inilah salah satu temen kita yang bernama bunga (nama samaran) melihat sesuatu yang ganjil yang hanya memang bisa dilihat oleh dia sendiri, dia sih gak langsung cerita pas ngelihatnya, tapi saat perjalanan kembali menuju tempat parkir inilah dia mulai cerita ke temennya, saat itu saya sih belum tahu menahu mengenai hal ini.
Setelah bersih bersih dan ganti baju, kita pun lanjut ke tempat berikutnya, rencananya sih mau sunsetan di Pantai, kemungkinan Nipah atau Malimbu, kita yang lelaki lelaki naik motor, sedangkan yang cewek cewek pada naik mobil termasuk si Bunga. Dalam iring iringan ini saya sengaja menempati urutan paling belakang, biar selow maksudnya, dan di depan saya ada tokey. Nah sekitar 2 atau 3 km berjalan, saya melihat sedikit keanehan. Mobil tiba tiba menyalakan lampu sein kanan kiri secara bersamaan trus lajunya juga makin cepet.
Penasaranlah saya ini, saya kejar tuh si tokey yang ada di belakang mobil itu, trus saya tanya ada apa, dia bilang "ada yang kesurupan", deng dong...... kaget donk saya, tiba tiba ada yang kesurupan padahal tadi seru banget pas di air terjun nya.
Puskesmas Gangga
Rombongan kita akhirnya berhenti di Puskesmas Gangga, pas dikeluarin dari mobil barulah saya lihat secara langsung bagaimana dia teriak teriak, ya kaya yang di berita berita TV gitu dah, persis sis.
Ulala, ternyata dia itu punya riwayat asma, mungkin tadi dia disana kedinginan, trus kambuh dah tuh asma nya, setelah denger cerita itu dari temen temen deketnya, saya jadi lupa akan masalah kesurupan tadi, dan menganggap ini karena asma saja.
Tapi setelah beberapa lama belum sembuh juga dia, trus salah satu temen perempuan yang dari tadi nungguin di dalem pun keluar dan cerita, bahwa tadi di dalem selain teriak teriak, dia juga nunjuk nunjukin jari tangan ke arah tembok gitu, kaya lagi nunjuk ke seseorang, padahal gak ada orang.
Sebelumnya dia udah dikasih pertolongan pertama untuk penderita asma plus dikasih oksigen juga, udah banyak tuh, tapi gak ngefek, nah untungnya susternya tahu mengenai hal hal gaib, (dia juga tahu kalau sebenernya di sana memang angker) dipijit pijit dah tuh jempol kaki si Bunga sambil komat kamit baca apa entahlah, lama kelamaan dia sembuh dan sadar lagi, meski masih terlihat lemes banget.
Setelah semua urusan beres, akhirnya kita pulang menuju Mataram dengan kondisi gerimis, padahal ini masih musim kemarau :)
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
Yang namanya ajakan jalan jalan dari temen itu bagi saya adalah sebuah ajakan yang haram untuk ditolak, apalagi jalan jalannya ke pantai, so pasti harus bin wajib diterima.
Nah, weekend kali ini saya dapat ajakan dari temen yang rencananya mau nikah beberapa bulan lagi, ajakan nya bukan sembarang jalan jalan nih, tapi sekalian buat ngeramein sesi foto prewedding mereka. Lokasinya yaitu di Gili Nanggu, Sekotong, Lombok Barat.
Minggu pagi ini (11 Oktober 2014) kita ngumpul dulu di Radio Fresh sekitar jam 8 sesuai perjanjian, tepat ini kita pilih gegara mereka mereka ini adalah para penyiar Radio Fresh (kecuali saya) tapi ya namanya juga pemuda Indonesia sudah melekat erat dengan Jam Karet, jadinya ngareeeeeet. Sekitar jam 10 baru kita mulai Jalan ke arah Sekotong.
Jalan Lintas Sekotong udah Mulus.....
Berbeda dengan dulu, sekarang jalan menuju sekotong sudah mulus dan lebar, semulus kulit kaki saya ini, hihihi. Jadi lumayan mempersingkat waktu. Sekitar jam 11 seperempat kita sudah sampai di Dermaga Tawun untuk nyebrang ke Gili Nanggu. Urusan biaya nyebrang sudah ditanggung kedua mempelai, jadi kita kita tinggal naik ke perahu aja, duduk manis, nikmati pemandangan sepanjang perjalanan menuju ke Gili Nanggu yang kita tempuh selama sekitar 20 menit. Jadi jangan tanya berapa harga nyebrang nya ya.... saya gak tahu :)
Welcome to Gili Nanggu
Sampai di Gili Nanggu ternyata berugak berugak yang tersedia sudah penuh semua, menyisakan 1 bangku kosong di bawah pohon, dan itulah yang akhirnya jadi tempat kita buat naruh naruh barang dan siap siap untuk sesi foto foto. Namun karena mereka mereka ini (termasuk saya juga sebenernya sih) udah pada kelaparan, akhirnya kegiatan pertama kita di sini adalah makan siang... Hahahaha, Sikat guys....
Makan Siang dulu Guys
Nah Sementara mereka asyik fotoan di bagian dalam pulau, saya pilih untuk snorkling sendiri, barang barang saya tinggalkan saja, karena disini memang relatif udah aman, jadi saya gak khawatir meninggalkan barang bawaan tanpa pengawasan.
Siang ini kondisi perairan alhamdulilah tenang tak berombak, hal ini sangat menguntungkan untuk snorkling, karena bisa hemat tenaga dan dijamin jernih airnya.
Sudah lama banget saya gak snorkling di Gili Nanggu, terakhir snorkling itu bulan September 2013, wiii udah lebih dari setahun yang lalu, dan saya masih inget pada saat itu kondisi terumbu karang di Gili Nanggu lagi ancur ancurnya, dan baru dimulai penanaman kembali dengan menggunakan bantuan semacam rak dari besi yang berisi tunas tunas terumbu karang yang ditata rapi.
Nemo dan Anemon
Kondisi sekarang ini sangat jauh berbeda dengan setahun yang lalu, rak rak yang tadi saya ceritakan udah dipenuhi berbagai terumbu karang,meskipun belum terlalu lebat, di sekitar lokasi itu juga sudah dipenuhi berbagai bentuk, wujud dan warna terumbu karang. Satu hal yang gak berubah di sini adalah ikan ikan nya, selalu saja banyak gak perduli itu terumbu nya rusak atau tidak.
Mau dikerubuti Ikan? Bawalah roti
Ikan ikan di sini diperbolehkan untuk diberi makan oleh pengunjung, bahkan warung warung di tempat penyeberangan tadi juga menjual botol botol air mineral yang di dalamnya sudah terisi potongan potongan roti yang tujuannya untuk ngasih makan ikan, ya ujung ujungnya tujuannya biar ikan makin deket ke pemberi makan nya dah, biar bagus buat fotoan. Karena sebenernya tanpa diberi makan roti pun mereka tetep bisa hidup di sini. Saya pribadi sih sebenernya gak setuju ya, karena makanan alami dari ikan khan bukan roti, dan juga saya khawatir itu roti roti sebenernya udah kadaluarsa.
Behind the Scene : Orang ketiga itu Setan
Saat saya kembali ke daratan, ternyata prosesi foto foto sesi pertama belum selesai cui... Ya sudah daripada duduk bengong sendiri di bawah pohon, akhirnya saya cari mereka ke dalam pulau, dan akhirnya ketemu di sebuah lokasi yang lumayan romantis, yaitu di deket restoran (milik resortnya), disitu banyak bunga bunga cantik, yang makin bikin cantik sang calon pengantin (perempuan nya saja yaa..)
benerin make up dulu guys
Sesi pertama selesai, kita kembali ke tempat semula, yaitu di bangku kosong di bawah pohon. Sepasang calon pengantin ini mulai ganti kostum dan make up, rencananya sih mau fotoan di sekitar bangunan resort (kalau boleh sih). Tapi sementara mereka siap siap dan melakukan foto foto sesi kedua, saya dan istri saya pilih untuk jalan jalan hunting foto, tujuannya yaitu dermaga, hohoho :
"klik untuk memperbesar"
Berhubung saya asyik foto fotoan di sekitar dermaga, saya jadinya malah gak dapet moment foto foto pre wedding sesi kedua. Saat kita balik ke tempat mangkal kita, eh mereka dah selesai, malah lagi siap siap untuk sesi ketiga/terakhir, yaitu foto di pantainya. Saat duduk duduk istirahat, eh saya ketemu sahabat saya yang merupakan seorang supervisor kartu selular biru yang katanya dipakai 95% warga NTB (alhamdulilah saya termasuk yang 5%) hihihi. Luar biasa ya selain sukses di kantornya, dia juga sukses dengan bisnis travel nya, kalau sabtu minggu gini dia terjun langsung menjadi guide dan driver buat tamu nya, mantap... acungin 4 jempol buat dia.
sahabat saya, sebut saja "Mas Bro"
Saat ngelihat dia, saya kira dia lagi liburan bareng keluarganya, lha dia lagi asyik maen di pantai pake pelampung bareng seorang anak kecil. Setelah saya dekati dan ngobrol ngobrol, ternyata dia lagi maen bareng anak dari tamu nya, yaitu pasangan suami istri dari negeri jiran, bapak ibunya asyik jalan jalan berdua, sang anak asyik maen bareng "mas bro guide" hihihi.
Setelah puas istirahat, tenaga kembali terkumpul, saya pun kembali ke air untuk snorkling lagi, yuhuuu ketemu nemo lagi
Hai Nemo.... Nemo Item Putih
Puas silaturahmi dengan para ikan dan terumbu karang, saya pun balik ke darat lagi untuk bersih bersih dan kembali menyeberang ke Pulau Lombok lagi. Di gili nanggu ini disediakan dua jenis tempat bilas, yang gratis dan berbayar. Yang gratis menggunakan air laut yang tentunya asin dan lengket, sedangkan yang berbayar menggunakan air tawar dengan tempat yang lebih bagus dan bersih, cukup bayar 5 ribu saja bisa puas dan bebas mau ngapain aja, bisa pipis, pup, mandi, bilas, atau maen maen aer tawar berbayar, haha. Lokasi keduanya berdekatan yaitu di dekat bunga bunga yang tadi buat fotoan di sesi pertama.
Alhamdulilah setelah sukses foto foto pre wedding di Gili Nanggu, akhirnya tanggal 2 Nopember mereka mengadakan resepsi pernikahan di gedung BKD, Kota Mataram, uuhuhuhuhu so swet sekali mereka... Semoga langeng ya, semoga cepet dikasih momongan.. Amiin :)
Ini dia mempelainya : Raken dan Gina :)
Video Perjalanan kita di Gili Nanggu, Selamat Menikmati :)
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
Senggigi adalah lokasi favorit untukku dan sahabat sahabat menghabiskan sore hari sambil menikmati sunset, karena lokasinya yang gak jauh dari Kota Mataram. Spot yang paling yahud adalah di atas Hotel Sheraton karena dari sini view nya ajib abiss. Mau duduk duduk aja juga bakal betah dah sampai malam. Apalagi saat gelap datang, kerlap kerlip lampu di Pantai Senggigi terlihat cantik dari atas sini. Seperti pas malam hari kemarin (akhir Januari 2015), kita berlima terlalu menikmati angin surga senggigi, keasyikan nongkrong sampai lupa kalau ini udah malam, haha.
Selain kompak dalam hal hobi yaitu suka jalan jalan dan nongkrong, ternyata malam ini perut kita juga kompak, kompak kelaparan. Akhirnya kita putuskan untuk sekalian makan malam di Senggigi. Nah Dari sekian banyak tempat makan di Senggigi, malam ini kita mau nyoba tempat makan baru yang bertema Pizza, lagi hot hot nya lho, namanya "PIZZA HOUSE" yang lokasinya ada di lantai dasar Sahara Club & Karaoke Senggigi.
Pas sampai kita langsung disambut dengan ramah oleh pelayannya, dan langsung diantarkan ke tempat duduk yang pas buat berlima. Suasana cozy dan nyaman langsung terasa saat kita masuk ke ruangannya.
Daftar menunya tersedia di papan hitam yang nempel di salah satu dinding plus harganya, nah kita tinggal langsung pilih dan bilang ke pelayannya.
daftar menu di Pizza House
Wahh menu menu di Pizza House ini menarik menarik lho, gak cuma pizza aja ternyata. Ada Steak, Nasi Goreng, Tahu Goreng dan juga Indomie Kuah/Goreng.. Hohohoho bener bener bisa memanjakan perut dan lidah lokal seperti kita kita ini.
Menu yang kita pesan yaitu : 1. Pizza Devil in Sahara 2. Pizza Crispy Chicken Mayo
Haha banyak banget ya pesennya, ya iyalah wajar, lha perut kita ini karet, alias bisa melar menyesuaikan ukuran makanan yang masuk...
Satu lagi yang aku suka dari tempat ini, selain nyaman, pelayanannya juga cepet bray, gak lama nunggu, satu persatu makanan datang menyerbu. Tataaaa.... Sikat bray....
Pizza Devil in Sahara, Juara Pedesnya..... Hoahh
Coba deh lihat gambar pizza di atas ini, namanya Devil in Sahara, sesuai dengan namanya, pizza ini mempunyai citarasa yang pedes mantap, coba deh lihat lagi, kelihatan kan potongan potongan cabai merahnya? Huhuhuhu tapi tenang aja, gak kebangetan kok pedesnya, jadi masih bisa dengan nyaman di terima perut. Untuk pizzanya sendiri itu tipis kriuk kriuk gurih gitu, recommended dah pokoknya.
Setelah habis tiga potong pizza, ternyata aku masih bisa dengan lahap menikmati Lombok Steak nya. Menu Lombok Steak ini adalah rekomendasi mas mas pelayan tadi, katanya sih enak, dan fleksibel. Maksudnya flesibel di sini adalah dagingnya bisa milih lho, mau pakai sirloin atau tenderloin atau ayam bisa. Setelah menimbang nimbang, akhirnya aku pilih yang tenderloin aja. Yang membedakan dengan menu pizza lain, Lombok Steak ini ada potongan udang sebagai topping. Yang ini juga enak bray, juara dah, dihidangkan dengan hot plate, dagingnya lembut tapi tetap berserat, siraman kuah nya juga mantap, tapi kurang pedes, jadinya kutambahin sedikit saus sambal :)
Ternyata beberapa potongan pizza dan seporsi steak belum cukup memenuhi lambung perutku ini, dan pesta malam ini diakhiri dengan melahap Onion Ring. Sambil ngobrol, ngegosip dan main hape, gak kerasa, sepiring onion ring ini pun ludes dilahap, nyum nyum saus Mayonaise nya itu yang bikin juara, enak banget... Kayaknya pas nih buat cocolan segala macam gorengan. Dan Untuk pilihan minumannya juga ternyata kita gak salah pilih, Flavored Ice Tea nya segerr abiss biss biss, ampuh buat meredamkan rasa pedas di lidah.
Nah buat kalian yang malam malam kelaparan di Senggigi, atau memang sengaja pengen makan pizza yang lain daripada yang lain, langsung aja meluncur ke Pizza House. Buka nya mulai jam 8 malam sampai Subuh... Pas banget tuh buat yang suka party, habis clubbing di sekitaran senggigi, bisa juga langsung mlipir kesini. Dijamin Puass.....!!!