:: Januari 2014 ::
Serabi Santan |
Hari Sabtu Siang yang mendung mendung galau ini mengawali perjalanan seru kita (aku, istri dan oyan) dari Selong Lombok Timur menuju Pantai Seger, yang ada di Lombok Tengah Bagian Selatan.
Sekarang Jam menunjukkan pukul 13.50 WITA, udah masuk jam nya makan siang nih, tapi lokasi tujuan makan siang kita yaitu Nasi Balap Puyung Cahaya yang ada di depan BIL masih jauuuh banget. Ya sudah daripada kita pingsan di jalan akhirnya kita mampir dulu di Pasar Keruak buat beli Serabi Santan, lumayan lah ya buat nge ganjal perut. Asal kalian tahu ya Serabi Santan ini rasanya juaraaaa abisss, sumpah deh enak banget ini serabi, meski sederhana banget tanpa toping aneh aneh kaya serabi bandung. Apalagi kalau dimakan pas lagi panas panas baru abis diangkat dari cetakan, beuhhh ikut meleleh bibir kita ini saking enaknya.
Perjalanan seru kita agak terganggu dengan adanya perbaikan jalan di daerah Ganti (sebelah timur Praya), macet cet cet, apalagi ada insiden salah satu truk pengangkut pasirnya terperosok ke lobang, dan harus nunggu diangkat dulu biar bisa lewat semua. Ya sudah daripada bete bete gak jelas, kita pun selfie hore dalam mobil, haha *
Nasi Balap Puyung Cahaya
Setelah berjam berjam dalam kendaraan, akhirnya jam setengah 4 sore kita sampai juga di Rumah Makan Cahaya yang lokasinya persis di depan Bandara Internasional Lombok (BIL). di sini ada beberapa macam jenis nasi balap puyung yang bisa dipilih, mulai dari harga 8 ribu - 15 ribu. Kalau aku sih pilih yang 10 ribu aja, isinya Nasi, kacang kedelai goreng, suwiran ayam pedes, sambel, kremes, dan tanpa sayur
punyaku yang paling bawah, kelihatan dikit doank |
Berhubung ini warung lokasinya persis di depan bandara, jadinya tiap hari ini warung rame terus, apalagi weekend kaya sekarang ini, penuh oleh rombongan travel dari luar lombok yang pengen nyobain makanan khas lombok ini, tak terkecuali bule bule dan para pramugari serta pilot yang lagi singgah ke Lombok.
Mendaki ke Bukit Seger
Pantai Seger ini lokasinya sekitar 13 KM dari RM Cahaya, dengan jalan yang relatif mulus kecuali beberapa spot menjelang sampai TKP, banyak lobang. Tiket masuk mobil ke area pantai seger adalah 10 ribu rupiah. Untuk sementara mobil kita parkirkan di dekat portal pintu masuk, karena kita akan mendaki dulu di bukit bertuliskan Welcome to Seger Beach.
Wiii dari atas bukit ini viewnya ajib dari segala arah, bisa kelihatan Pantai Seger (lokasi bau nyale), Pantai Kuta, Novotel Kuta, Bukit Merese, Pantai Serenting, Gili Tengkong dan lautan lepas.
Setelah menguras banyak baterai kamera untuk foto foto di spot pertama, kita lanjut ke spot berikutnya yaitu di sekitar patung putri mandalika. Patung ini merupakan simbol legenda masyarakat setempat mengenai cerita Putri Mandalika, yang berupa patung putri mandalika dikejar para lelaki yang mencintainya (Cerita lengkapnya silakan search di Gugel). Baru sekitar 2 tahun Putri Mandalika ini berdiri di sini (enggak capek berdiri yaa), dulunya sih ada di daerah Praya, trus kemudian dipindah kesini. Selain itu di sini juga terdapat jembatan kecil penghubung antara Pantai nya Novotel Kuta dengan Bukit Seger :)
Lanjut ke Spot ke 3, yaitu di atas bukit yang ada bangunan tak berdinding, bangunan ini juga baru berdiri setahun, saat Bau Nyale tahun lalu (2014), Dari sini view nya gak kalah cantik lho, coba deh lihat ada Sawah di samping Pantai. Hohoho
Di sini ternyata banyak wisatawan mancanegara alias bule lho, ada yang datang rame rame, ada pula yang berdua dengan pasangan, ada pula yang berdua dengan baby nya, seperti bule mahmud (mamah muda) yang satu ini. Dia tuh naik turun bukit Seger ini sambil gendong baby nya, kadang digendong di depan, kadang di belakang, mantap dah... bener bener baby traveler nih namanya.
Ngopi Ngopi Asoy
Setelah Capek, Keringetan naik turun bukit akhirnya kita pun meluncur ke satu satunya warung yang sore ini buka di Pantai Seger, lokasinya ada di pojokan bawah bukit. Pas banget dah, tempat duduknya menghadap pantai seger, yang merupakan lokasi Perayaan Bau Nyale. di Warung ini kita pesen kopi dan pop mie buat menghibur cacing dalem perut yang dari tadi nyanyi.
Wiii dari atas bukit ini viewnya ajib dari segala arah, bisa kelihatan Pantai Seger (lokasi bau nyale), Pantai Kuta, Novotel Kuta, Bukit Merese, Pantai Serenting, Gili Tengkong dan lautan lepas.
Setelah menguras banyak baterai kamera untuk foto foto di spot pertama, kita lanjut ke spot berikutnya yaitu di sekitar patung putri mandalika. Patung ini merupakan simbol legenda masyarakat setempat mengenai cerita Putri Mandalika, yang berupa patung putri mandalika dikejar para lelaki yang mencintainya (Cerita lengkapnya silakan search di Gugel). Baru sekitar 2 tahun Putri Mandalika ini berdiri di sini (enggak capek berdiri yaa), dulunya sih ada di daerah Praya, trus kemudian dipindah kesini. Selain itu di sini juga terdapat jembatan kecil penghubung antara Pantai nya Novotel Kuta dengan Bukit Seger :)
Lanjut ke Spot ke 3, yaitu di atas bukit yang ada bangunan tak berdinding, bangunan ini juga baru berdiri setahun, saat Bau Nyale tahun lalu (2014), Dari sini view nya gak kalah cantik lho, coba deh lihat ada Sawah di samping Pantai. Hohoho
Di sini ternyata banyak wisatawan mancanegara alias bule lho, ada yang datang rame rame, ada pula yang berdua dengan pasangan, ada pula yang berdua dengan baby nya, seperti bule mahmud (mamah muda) yang satu ini. Dia tuh naik turun bukit Seger ini sambil gendong baby nya, kadang digendong di depan, kadang di belakang, mantap dah... bener bener baby traveler nih namanya.
Baby Traveler |
Setelah Capek, Keringetan naik turun bukit akhirnya kita pun meluncur ke satu satunya warung yang sore ini buka di Pantai Seger, lokasinya ada di pojokan bawah bukit. Pas banget dah, tempat duduknya menghadap pantai seger, yang merupakan lokasi Perayaan Bau Nyale. di Warung ini kita pesen kopi dan pop mie buat menghibur cacing dalem perut yang dari tadi nyanyi.
Yang buat aku heran tuh, sore ini kok sepi banget ya pantai ini, padahal ini hari sabtu lho, yang notabene akhir pekan. Saking sepi nya sampai gak ada tukang parkir dan tukang penjual kelapa muda keliling yang biasanya jual dengan memaksa. Jadinya terasa lebih nyaman nih....
Kopi dan Popmie habis, matahari sudah mulai siap siap turun memasuki garis horizon. Kita pun ikutan turun ke pantai nya buat foto foto. Sayang udah jauh jauh kemari kalau enggak mengabadikan momen indah sore ini.
Mlipir ke Pantai Kuta
Setelah matahari benar benar terbenam, akhirnya kita capcuss dari Pantai Seger, dan pulang ke Mataram. Nah saat melewati Pantai Kuta, ternyata ada icon baru di Pantai Kuta ini, yaitu si Huruf Huruf Besar berwarna merah yang sama kaya di Pantai Losari, Makassar itu.
Entah kenapa ya, seperti latah gitu, satu persatu lokasi wisata di Lombok dikasih tulisan dengan huruf huruf besar gini, mulai dari Taman Loang Baloq, Pantai Ampenan, Taman Malomba, Taman Sangkareang, Gili Trawangan, Meno dan Air, dan yang terakhir Pantai Kuta. Gak menutup kemungkinan sih, lokasi yang lain juga bakal dipasang ginian.
Kopi dan Popmie habis, matahari sudah mulai siap siap turun memasuki garis horizon. Kita pun ikutan turun ke pantai nya buat foto foto. Sayang udah jauh jauh kemari kalau enggak mengabadikan momen indah sore ini.
model serba bisa... haha |
Mlipir ke Pantai Kuta
Setelah matahari benar benar terbenam, akhirnya kita capcuss dari Pantai Seger, dan pulang ke Mataram. Nah saat melewati Pantai Kuta, ternyata ada icon baru di Pantai Kuta ini, yaitu si Huruf Huruf Besar berwarna merah yang sama kaya di Pantai Losari, Makassar itu.
sebenernya tulisan itu berwarna merah |
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Ngeri deh haaa, itu bocah kayaknya ngantuk yang digendong :-D
ReplyDeletengantuk, nyaman gendongannya :))
DeleteNasi puyung balap enak banget, jadi merindu :-)
ReplyDeletekemaren kan barusan dari Lombok :))
DeleteNice information Mas... Thank you
ReplyDelete