di Weekend ini, aku bersama temen blusukan, sebut saja "Cacok" membelah hutan Punikan di daerah Lingsar Lombok Barat, guna menuju Air Terjun Timponan (Praba).
Untuk menuju ke Air Terjun Timponan ini, kita mengarahkan kendaraan menuju Dusun Punikan yang ada di Desa Batu Mekar, Lombok Barat, kira kira sekitar satu jam lebih dari kota mataram. Coba deh lihat peta di bawah ini, gampang banget kok rute nya
Peta/Rute menuju Dusun Punikan |
Nah setelah sampai Dusun Punikan, kita terus tanya ke warga sekitar, mereka ramah ramah kok, jadi jangan malu buat bertanya ya.
Kita sih menyarankan kesini naik motor aja, jangan mobil karena jalur menanjak dari dusun punikan ini tidak bisa dilalui mobil. Patokannya adalah sebuah jembatan di atas sungai kecil. Nah kalau naik mobil, ya mobilnya diparkir disitu, terus jalan kaki sejauh 5 KM, heuheuheu.
Beruntung, kita berdua naik motor, jadi jalur menanjak, sempit, berdebu ini bisa kita lalui dengan lancar, meskipun kalau pas ada motor dari depan (papasan) salah satu harus mengalah berhenti.
Ternyata jalur sempit ini lumayan rame juga, dilalui warga sambil membawa hasil kebun mereka, ada yang jalan kaki, ada pula yang naik motor. Selain itu pagi ini, jalur ini juga dipenuhi para lelaki yang hobi bersepeda, mereka terpisah dalam beberapa kelompok, yang sedang istirahat, karena kelelahan melahap tanjakan yang tak kunjung henti.
Jalur sempit ini akan berujung pada sebuah warung kecil di bawah pohon besar. Dimana kendaraan bermotor udah gak bisa lanjut lagi. Nah Disitulah kita parkir motor, dan lanjut jalan kaki.
Beuh, tanjakan pertama ini langsung ekstrem, bener bener menguras tenaga. Gak selesai disitu, medan nya terus dan terus menanjak, hingga kita bertemu warga yang lagi berkebun, dan ditunjukkan bahwa jalur ke air terjun lanjut turun, belok kanan di depan, bukan lurus terus, karena kalau lurus akan sampai ke Gunung Punikan, heuheuheu.
Turunan ini pun juga langsung ekstrem, terjal dan berdebu, harus ekstra hati hati dah pokoknya. Turunan terjal ini akan berakhir di sebuah sungai, yang bila kita menengok ke arah kanan akan langsung terlihat Air Terjun Timponan yang menjulaaaang tinggi, kira kira 30 meteran lebih.
Saat sampai di sini, sepi bangeeet, cuma ada kita berdua, heuheuheu. Langsung dah kita manfaatkan buat foto foto. Karena aku yakin sebentar lagi bakal rameee, apalagi ini hari minggu.
Karena sekarang ini masih musim kemarau, debit airnya kecil, gak seperti yang kulihat sebelumnya di Internet. Tapi karena kecil ini, air di kolamya jadi tenang dan jernih bangeeet, sampai kelihatan batuan di dasar kolam nya.
Setelah beberapa lama, dugaan ku terbukti, satu persatu pemuda pemudi memenuhi air terjun ini, Huaaaaa, rame banget kaya pasar, bahkan ada beberapa inaq inaq dan anak anaknya yang sengaja bawa bahan makanan, terus memasak disini pakai kayu, mungkin persiapan makan siang, heuheuheu
Inaq Inaq persiapan masak, heuheuheu |
Rencana buat mandi mandi basah basahan pun gagal terencana, gegara rameeeee banget. Huhuhuhu.... Dan akhirnya kita cuss balik ke parkiran, buat ngopi ngopi di warung tadi.
Nah pas sampai parkiran, kaget banget kita. Lah yang tadinya kosong, sekarang jadi penuuuh banget ama motor, weleh weleh.
Kita istirahat dulu sebentar di warung ini, di satu satunya warung yang ada di tengah hutan, ngopi sambil ngobrol ama bapak penjaga parkir. Dari info bapak itu, ternyata air terjun ini ramai gak cuma di hari sabtu minggu aja lho, bahkan ada yang menginap di atas, tapi bukan di air terjunnya sih, di atasnya lagi, namanya Tetebatu (bukan tetebatu yang ada di Lombok Tengah, cuma sama namanya), dan bapak itu tadi yang menjaga motor motor semalaman, heuheuheu *begadang di tengah hutan*
Untuk parkir ini, kita cukup membayar 2000 rupiah saja, tanpa ada tiket masuk. Murah meriah yaaa.
***
Video Keseruan Explore Air Terjun Timponan via Youtube