11 April 2016

Susur Sungai Menuju Air Terjun Madu

Keseruan menjelajah sungai putih di Sembalun, Lombok Timur berlanjut menuju Air Terjun Madu. Air Terjun ini berada di sebelah atas dari Air Terjun Umar Maya, jadi kita harus berjalan melawan arah arus sungai yang airnya putih bercampur belerang.

Sebenernya trek menuju Air Terjun Madu tuh gak susah, karena debit air di sungai ini kecil, sehingga kita bisa berjalan menyusuri pinggiran sungai ini. Biar lebih jelas sih, saranku silakan kalian baca dulu postingan mengenai Air Terjun Umar Maya (klik disini) , karena lokasinya yang berdekatan dan tempat parkirnya pun sama.

Yang bikin repot adalah, kita trekking menyusuri sungai ini sambil membawa dua balita, heuheuheu.  Luar biasa ini si krucil krucil, masih balita udah ikut trekking ama bapak nya.... Kalau ketahuan embahnya, pasti udah dilarang ini jalan jalan ngelewatin jalur seperti ini.


Ada beberapa titik yang menurutku agak sulit dilewati, karena harus menyeberang sungai dan naik ke batuan di sisi seberangnya, dimana batuan itu licin oleh lumut. Tapi untungnya kita masih ditemani dua bocah penunggu parkiran air terjun ini. Mereka menunjukkan rute yang bener, dan yang aman, termasuk batuan mana yang harus dipijak dan yang dilarang dipijak.

Bila dilihat dari google maps, sebenernya spot air terjun nya ini ada gak jauh dari tempat parkir lho, malah bisa dibilang ini  di bawahnya. Dan bisa terlihat langsung dari parkiran saat musim kemarau, saat pohon pohon meranggas. Berhubung sekarang lagi musim penghujan, pohon pohon lagi lebat lebat nya, jadinya ketutup dah. Kalian bisa buktikan dengan melihat liputannya MTMA di Air Terjun ini, saat mereka lagi syuting di parkiran, di bagian belakang kelihatan jelas air terjun madu (videonya cari sendiri ya di gugel).

Ternyata Air Terjun Madu ini lebih cantik daripada Umar Maya, lebih tinggi dan lebih aduhai buat difoto.


Kehausan melanda tim kita saat sampai di Air Terjun Madu. Padahal kita udah siap air minum berbotol botol lho, tapi sayang sekali ketinggalan di mobil, heuheuheu, lupa dibawa #bego . Coba air ini bukan air belerang, pasti udah langsung kuminum nih air.

di Air Terjun Madu ini kita sama sekali gak nyebur, enggak seperti pas di Umar Maya, karena debit air nya yang terlalu besar plus kita udah kecapekan trekking. Alhasil ya cuma duduk duduk aja, ngobrol ngobrol, foto foto sambil cemal cemil jajanan (tanpa minum)





SEJARAH AIR TERJUN MADU
Konon pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda yang bernama Rawen yang hidup sendirian di tengah ladang yang sepi, ia tidak mempunyai sanak family dan tidak pula beristri. Suatu hari, pemuda itu ingin pergi ke hutan yang tidak jauh dari ladang tempat tinggalnya. Setelah menyusuri ladang, pemuda itu menemukan sebuah sungai dan di sungai itu ia menemukan sebuah air terjun yang berketinggian 20 m.

Setelah, itu ia beristirahat di atas sekitar air terjun tersebut. Pada saat ia beristirahat, ia melihat gerombolan lebah madu beterbangan menuju sebuah pohon besar yang berada di dekat air terjun. Penuh rasa penasaran, Rawen mendekati air terjun itu dan ia melihat, di belakang tumpahan air terjun terdapat banyak sekali lebah madu. Setelah itu ia beristirahat dan tertidur pulas. Ketika pagi datang, Rawen membasuh mukanya menggunakan air yang bersumber dari air terjun itu dan ternyata ia merasakan air itu manis seperti rasanya madu. Nah sebab itulah, air terjun tersebut dinamakan Air Terjun Madu (sumber : http://wisata-alam.kampung-media.com)


PETA/RUTE/LOKASI AIR TERJUN MADU
via wikimapia.org


11 comments:

  1. Dirimu ini kok sudah mengajarkan main ke air terjun sama balita-balita toh Bro? Ntar gedenya jangan-jangan mereka jadi ketagihan nguber-nguber air terjun, hahaha. :D

    Lha pas musim kemarau air terjunnya nggak punah ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha... biar imbang antara nge-Moll dan nge-Air Terjun...

      alhamdulilah yg ini enggak punah, cuman berkurang aja debitnya

      Delete
  2. Si kecilnya menikmati banget. Pengen renang kayaknya itu :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah puas renang di air terjun sebelumnya. Udah ganti baju, jadi males buat nyeburin lagi... ntar harus ganti baju lagi... heuheuheu

      Delete
  3. Kak ... kalo main ketempat basah2an gini bawa drybag biar aman. Itu tas di tenteng2 ntar takut kecemplung hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya itu sepertinya penting yaa... aku belum punya.. heuheueheu
      beliin mas Cum.....

      Delete
  4. tapi airnya ga manis kan yg sbenernya mas? Cuma mitos ajakan ya ceritanya?? ga pernah bosen kalo wisata ke air terjun, apalagi kalo debit airnya lg banyak, trs air terjunnya juga tinggi, wiih berasa banget kita ini kecil lah :) .

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu air belerang, kayaknya sih enggak manis (belum nyoba icip icip)
      Heuheuheu

      Delete
  5. Aaakkk besok besok kalau trip ke air terjun ajak kita dongs :(

    ReplyDelete
  6. Air terjunnya cantik banget.
    Dan air sungainya warnanya cakep gitu, putih kehijauan, keren...

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar