31 October 2016

Jalan Sehat Hari Oeang ke 70 di Mataram

SEJARAH
Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka. 

ORI resmi beredar pada 30 Oktober 1946, yang tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. 

ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus. Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Yogyakarta pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Yogyakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Yogyakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950. 

Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Yogyakarta , Surakarta, dan Malang. 

Namun peredaran ORI tersebut sangat terbatas dan tidak mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia. Di Sumatera yang beredar adalah mata uang Jepang. Pada 8 April 1947 Gubernur Provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah URIPS-Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera. (sumber : wikipedia)


Nah dari sejarah tersebut, ditetapkanlah bahwa tanggal 30 Oktober adalah Hari Oeang, yang pada tahun 2016 ini menginjak tahun ke 70 dengan logo baru seperti gambar di atas ini.

Logo ini resmi dilaunching oleh Kementerian Keuangan RI dengan tema yang diusung adalah "Kerja Nyata untuk Kemakmuran Rakyat melalui APBN yang Kredibel, Berkelanjutan dan Berkeadilan"

Logo tersebut ada filosofinya lho, apa itu? Ini dia filosofinya :
  • Bentuk lingkaran mencerminkan sebuah simbol harapan untuk APBN yang berkelanjutan dan berkeadilan; 
  • Warna oranye dan kuning berbentuk lidah api, melambangkan kobaran untuk bekerja secara nyata; 
  • Warna biru simbol air yang melambangkan transparansi dari APBN sehingga dapat dipercaya. 

Hari Oeang ini tiap tahun diperingati di seluruh Indonesia oleh instansi instansi di bawah Kementerian Keuangan dan dimeriahkan oleh beberapa BUMN. Seperti halnya di Kota Mataram, NTB. Hari Oeang ke 70 ini dirayakan dengan mengadakan acara Jalan Sehat yang diikuti oleh KPP Pratama Mataram Barat, Timur, dan Praya, Kanwil DJP Nusa Tenggara, KPKNL, KPPN, KPP Bea Cukai Taspen, BPJS, BI, BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank NTB dan juga Bank Indonesia

Bukan cuma pegawainya lho yang ikut, tapi semua keluarga juga ikut meramaikan. Semakin meriah dan semakin kompak pastinya yaaaa.

Acara jalan sehat ini dimulai dari Lapangan Kantor Bea Cukai, Jalan Yos Sudarso, Ampenan, Mataram, menyusuri Jalan Langko - Jalan Gn Agung - Jalan Pendidikan - Jalan Trunojoyo - Jalan Majapahit  dan Finish di lapangan tempat start tadi.

Acara diakhiri dengan pembagian doorprize yang merupakan sumbangan dari masing masing instansi peserta.

Seperti apakah keseruan kita kita saat mengikuti Jalan Sehat ini? Monggo disimak video di bawah ini



4 comments:

  1. Tidak banyak yang tahu kalau tgl 30 Okt 2016 adalah hari Uang Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya masih banyak masyarakat yang belum tahu

      Delete
  2. Eh busyet mata uang jepang malah beredar di sumatera yaaa

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar