26 October 2017

Trip Minggu Ini : Air Terjun Tiu Kelep - Pantai Nipah


Jalur pulang dari Sembalun ke Kota Mataram ada 2, yaitu lewat sebelah utara Rinjani dan sebelah selatan Rinjani. Nah berhubung kita dari Sembalun mau mampir mandi mandi hore di Air Terjun Tiu Kelep, kita pun memilih Jalur Utara.

Sembalun berada di Lombok Timur, Sedangkan Air Terjun Tiu Kelep berada di Senaru, Lombok Utara. Kedua lokasi ini berjarak sekitar 35 km dengan waktu tempuh 1.5 jam (kecepatan normal). Nah dalam perjalanan Sembalun - Senaru ini sebenernya ada beberapa tempat wisata dikunjungi,  seperti Air Terjun Mangkusakti, Mangku Kodek, Kuda Sembrani, Air Terjun Madu, Air Terjun Umar Maya dll serta Masjid Kuno Bayan Beleq.




Karena di sepanjang jalan tidur, enggak terasa tiba tiba sudah sampai saja di Parkiran Air Terjun Tiu Kelep. Heuheuheu. Dari parkiran ini, kita berjalan kaki sebentar menuju loket untuk membeli tiket masuk. Nah di loket ini, pasti ada yang menawarkan guide/penunjuk arah dengan tarif yang lumayan, saranku sih ditolak aja karena jalur menuju Air Terjun gampang kok, enggak perlu guide. Tapi kalau kalian jomblo dan kesini sendirian, ya gpp minta ditemenin guide, heuheuheu.

Ada dua air terjun di satu pintu masuk ini, yaitu Air Terjun Sendang Gila yang lokasinya lebih dekat  dan Tiu Kelep yang lokasinya lebih jauh serta lebih cantik, ya bisa dibilang ini air terjun paling cantik dah di Lombok.

Kita enggak mampir ke Sendang Gila, melainkan langsung ke Tiu Kelep. Jalur menuju Tiu Kelep ini lumayan bervariasi, ada jalan setapak permanen, ada jalan tanah sempit, melewati jembatan, membelah hutan, menyeberang sungai, melewati bendungan serta yang terakhir melewati bebatuan besar. Seru dah pokoknya soft trekking ini, yang jelas siapkan aja fisik nya. Dalam perjalanan membelah hutan ini kita akan sering berpapasan dengan wisatawan mancanegara yang cakep2 dan cantik2, ya lumayan lah bisa menambah semangat trekking nya :)


Beberapa meter sebelum lokasi, ternyata sudah ada toilet umum/tempat ganti, terakhir kesini (beberapa tahun lalu) belum ada lho, heuheuheu , tapi ya meskipun sudah tidak layak pakai, gelap tak ada lampu, tak ada air bersih, jorok serta bau gak sedap, sangat disayangkan ya. Padahal fasilitas ini penting banget, mengingat ke Tiu Kelep ini pasti basah dan harus berganti pakaian.

Meskipun sudah sering ke Air Terjun Tiu Kelep, aku selalu terpesona melihat kemolekan dan kegagahan air terjun ini. Udah tinggi, percikan airnya kemana mana, sesuai dengan namanya ``Kelep`` yang artinya terbang (bahasa sasak), jadi maksudnya air yang terjun itu percikannya terbang kemana mana, heuheuheu. Dan kalau pencahayaan matahari sedang pas, maka akan terlihat pelangi.


Sampai di lokasi, tentunya badan terasa lelah, capek, letih , lesu, tapi itu semua bakal langsung hilang setelah kita nyebur di kolam air terjun nya, heuheuheu dinginn abisss, tapi segeeer. Airnya itu lho, bening banget, apalagi pas sinar matahari bisa masuk menembus lebatnya hutan sekitar air terjun ini.

Tapi jangan sampai terlena ya saat mandi di kolam nya ini, pokoknya jangan sampai terlalu dekat dengan tempat jatuhnya air terjun, karena bisa ketarik ama arusnya, masih keinget dulu pernah ada temen kantor yang meninggal dunia gegara tenggelam di sini :(

Setelah puas mandi mandi hore, kita lanjut trekking lagi balik ke parkiran. Ini nih, perlu kondisi fisik yang lebih prima, karena bawa baju basah yang tentunya lebih berat, plus harus menakhlukkan/melibas puluhan anak tangga di tanjakan menuju pintu masuk tadi.

Sampe parkiran, capek, lemah letih lesu kembali melanda....Heuheuheu

Di sekitar parkiran inilah, kita baru mlipir ke toilet umum untuk ganti pakaian. Karena misal ganti pakaian di bawah/di air terjun, sampai parkiran ini dijamin baju bakal basah kuyup kena keringat. Oia, di depan toilet ini ada warung yang jual celana, kaos, dan bahkan celana dalam, jadi misal kalian enggak persiapan baju ganti, bisa tuh sekalian belanja di sini. Mengenai harga, bisa banget untuk ditawar, tapi ya jangan sadis sadis yaaa. Kasihan pedagang nya

***


Setelah semua bersih, perjalanan dilanjutkan menuju Kota Mataram, tapi kita mampir dulu ke Pantai Nipah buat makan ikan bakar sekaligus menikmati Senja. Lagi lagi, gara gara kecapekan, aku pun tidur sepanjang perjalanan sejauh 70km, dan tiba tiba pas bangun sudah ada di parkiran pantai nipah.



Biar cepet, kita langsung menuju salah satu berugak yang kosong, tanpa memilih penjual nya yang mana. Bingung juga, karena banyak banget penjualnya. Padahal dulu sebelum nikah, area ini masih kosong melompong, cuma pohon kelapa aja, eh sekarang penuh penjual ikan bakar dari ujung ke ujung .



Karena kondisi hari libur dan sore hari, lumayan rame pantai nya, dan tentunya para pemburu ikan bakar juga. Hal ini membuat waktu untuk bisa menikmati Ikan Bakar menjadi lebih lama, padahal perut udah menyanyi nyanyi minta diisi.

Kalau dari segi rasa, sebenernya ikan bakar yang kita order ini enggak terlalu enak ya, dan lama pula nunggunya. Tapi ya berhubung lagi super laper, ikan bakar, sate cumi dan plecing kangkungnya semua habis, tinggal menyisakan tulang belulang nya.

Pas perut udah kenyang, pas banget sunset tiba, kita menghabiskan waktu senja dengan duduk duduk di pasir pantai nya, setelah tadi duduk duduk makan di berugak, sambil nemenin si kecil main pasir.


***


Rute Senaru - Pantai Nipah



.

5 comments:

  1. Pensaran sama kondisi Sendang Gile + Tiu Kelep sekarang. Ternyata jembatan "horor" ke Tiu Kelep udah nggak sehoror dulu ya? Udah dipasangi besi pengaman di lubang-lubang sama kanan-kirinya juga sudah dipagari besi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. heuheuheu daripada penasaran, udah langsung aja yuk ah ke lombok

      iyo udah gak sehoror dulu,,

      Delete
  2. Sehari langsung dua destinasi; air terjun dan pantai hahahhaa. Jos mas, adik kecilnya mesti gembira walau capek :-D

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar