5 October 2017

Kopi Cold Brew atau Es Kopi?

Berhubung kemarin tanggal 1 Oktober 2017 itu adalah Hari Kopi Internasional, di postingan kali ini aku mau nulis tentang kopi ah.

Kebetulan banget, minggu kemarin aku baru nyobain menu kopi baru di Kedai Kopikita, yaitu Cold Brew Coffee. By the way susah banget nemuin cold brew di Mataram, beda dengan kota kota besar lain di Indonesia, pasti sudah melimpah cafe cafe yang menyajikan menu ini. Satu cup kecil kopi cold brew dijual seharga 12 ribu rupiah.


Kenapa aku penasaran banget dengan metode kopi yang satu ini? Heuheuheu, karena proses pembuatannya yang beda dari pembuatan minuman kopi pada umum nya. Kalau misal kita di warung kopi, beli kopi pasti khan kopi nya diseduh dengan air panas dan disajikan panas.

Nah di sini beda, dengan metode cold brew ini, kopi diseduh menggunakan air dingin/air suhu ruangan yang kemudian dibiarkan sekitar 8 - 12 jam baru dah bisa dinikmati. Menikmatinya bisa dengan dicampur es batu lagi ataupun tanpa es batu (karena memang sudah dingin).



Mengenai citarasanya, ini sih beda beda ya, tergantung biji kopi yang dipakai dan tingkat kehalusan bubuk kopi saat menggilingnya. Kalau untuk metode cold brew ini sih sebaiknya jangan terlalu halus hasil gilingan nya.

Oia, berdasarkan info yang kudapat, kopi hasil cold brew ini lebih aman bagi yang mempunyai masalah lambung, sebab tingkat keasaman dari kopi tidak tinggi seperti kopi yang diseduh dengan air panas. Air panas membuat minyak yang ada pada bubuk kopi keluar, minyak inilah yang penuh akan zat asam dan menyebarkan rasa pahit pada kopi. bila kopi diseduh dengan cara cold brew maka kadar asam akan berkurang hampir 67 persen banyaknya.



Melihat semakin populernya Kopi Cold Brew, merek besar Starbucks pun enggak mau ketinggalan. Sejak tanggal 1 Oktober 2017 kemarin, mereka menyediakan menu Black Cold Brew dan Vanilla Sweet Cream Cold Brew di seluruh gerai Starbucks di Indonesia. Nah biar gak penasaran, aku pun mencoba untuk mencicipi kopi tersebut di Lombok Epicentrum Mall. Segelas kopi black cold brew ukuran kecil dijual seharga 35 ribu. 

Citarasanya sih agak berbeda dengan kopi cold brew Kedai  Kopikita, ya mungkin karena jenis biji kopinya berbeda. Tapi sama sama segeeer dan ringan... 

Sedikit berbeda dengan metode Cold Brew, Tempat Makan yang belum lama buka di dalam Transmart Mataram yaitu Kampong Melayu, menyediakan juga menu kopi dingin dengan harga 18 ribu rupiah, tapi diproses dengan metode berbeda dengan 2 kopi di atas



Hasil akhirnya sih serupa (tapi tak sama), namun untuk kopi yang disajikan di Kampong Melayu ini diproses dengan alat Vietnam Drip, buat kalian yang suka ngopi di cafe pasti tahu alat ini. Biasanya sih alat ini digunakan untuk membuat kopi susu ala vietnam. Tapi oleh Kampong Melayu dipakai untuk membuat Es Kopi.

Pada gelas transparan di bawah terlebih dahulu diletakkan es batu secukupnya. Sedangkan kopi yang sudah digiling dimasukkan dalam alat Vietnam Drip, yang kemudian dituangkan air panas/hangat. Nah air itu akan menetes sedikit demi sedikit sampai habis. Hingga jadilah Es Kopi ala Vietnam Drip, heuheuheu.

Oia, saat aku memesan menu ini ke waitress nya, dia menawarkan jenis kopi yang mau dibuat, dari beberapa jenis kopi yang dia sebutkan, aku memilih kopi Manggarai. Aku memilih kopi ini karena Kopi Manggarai pernah dinobatkan sebagai Kopi Indonesia Terbaik di Tahun 2015, dan kebetulan juga aku belum pernah mencoba nya. 

Wajar aja sih kopi ini pernah jadi kopi terbaik, karena citarasanya unik, wangi dengan keasaman yang pas.

Nah bagaimana dengan kalian? Adakah yang suka kopi juga?
Pilih mana, Kopi Cold Brew atau Es Kopi?


7 comments:

  1. Cold Brew pilihan tepat saat nongkrong di kedai siang hari :-D
    Saya pun biasanya pesan menu yang sama.

    ReplyDelete
  2. Pernah cobain cold brew kapan hari (pastinya sebelum hamil hahahha) di Maktal. Emang enak sih, segerrr..

    ReplyDelete
  3. es kopi, akrena cold brew yang pernah aku coba asam banget, hehe

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar