Sejak pembuatan album ketujuh Endank Soekamti selama sebulan penuh di Gili Sudak, Lombok Barat. Endank Soekamti seperti memiliki ikatan khusus dengan Pulau Lombok, buktinya sejak saat itu, band asal Jogja ini jadi sering berkunjung ke Lombok, entah itu dalam rangka promo album maupun konser.
Seperti halnya dalam Album ke-8 Endank Soekamti yang bertajuk ``Salam Indonesia``, tak ketinggalan mereka juga mampir ke Lombok dalam rangka media tour promosi album yang dikemas dalam acara semacam meet and greet gitu.
Acara ini dimulai sejak 5 januari 2018 lalu, dengan start dari Jakarta, roadtrip ke arah timur naik bus, sambil mampir di beberapa kota untuk promo di radio radio dan meet and greet di beberapa kota, dimana Kota Mataram adalah titik finish nya.
Sebenernya, roadshow di Kota Mataram ini sempet gak jadi lho, dengan berbagai alasan tertentu. Aku sih sempet kecewa dan sedih, kalau mau tetep ikutan ya harus nyebrang ke Bali, tapi berhubung cuaca lagi gak menentu gini, sepertinya lebih baik enggak deh.
Hingga akhirnya seminggu sebelum hari H, ada pesan WA dari Mas Indra, orang sini yang sering ngebantu Endank Soekamti saat di Lombok. Dia bilang kalau Endank dkk jadi roadshow ke Lombok dengan tiket yang lebih murah, namun cara yang sedikit berbeda dari kota kota lain. Huhuhuhuhu, girang bener dah aku denger berita itu, dan aku langsung booking dua kursi, buat aku dan emak nya si Kecil.
Setelah jalan jalan di Bali dan melakukan media tour di Denpasar, Endank Soekamti langsung meluncur ke Lombok dengan menyeberang menggunakan kapal ferry, sementara bus yang selama ini mereka naiki, kembali kosongan ke Jawa, dan tiba di Kota Mataram tanggal 23 Januari pagi. Jadwalnya sih jam 11 siang ini, mereka interview di Radio Fresh yang dilanjut ke RRI, namun karena kondisi yang sedang tidak memungkinkan, acara tersebut dicancel. Kecapekan sepertinya.
Malam harinya, sesuai jadwal akhirnya acara Roadshow Salam Indonesia pun digelar di My Kopi O, Lombok Epicentrum Mall sekitar pukul 7 malam. Acara ini private ya, yang tahu ya yang beli tiketnya, kita aja yang beli tiket dikasih tahu tempatnya pas H-1 acara, heuheuheu. Dengan booking 1 ruangan, acara dimulai dengan menonton bersama film Behind The Scene pembuatan album ke 8 Endank Soekamti ``Salam Indonesia``. Selama satu jam penuh, kita dibawa seakan akan ikut mengelilingi Raja Ampat, tempat album ini dibuat. Mulai dari kehidupan dalam kapal nya, kehidupan bawah lautnya, kehidupan masyarakat sekitar situ dan keindahan alam Papua yang sangat sangat luar biasa, hingga penyelesaian semua lagu dalam album ini, termasuk penciptaan lirik dan rekaman dalam kapal tersebut. Keren abissss.... Oia, saat menonton film ini,kita sembari menikmati Nasi Goreng dan Es Teh ala My Kopi O yang merupakan 1 paket dalam pembelian tiket tersebut.
Acara dilanjutkan dengan sharing session oleh ketiga personel Endank Soekamti, Mas Erik, Mas Dori dan Mas Toni. Sesi ini sebenernya intinya sama dengan film tadi, namun dalam bentuk narasi/cerita yang disampaikan langsung oleh orang nya, dengan diselingi oleh candaan candaan khas mereka. Kocak memang mereka ini....
Sungguh pengalaman yang luar biasa, pembuatan album ke-8 ini, aku sampai geleng geleng kepala, bayangkan aja, budget sewa kapal phinisi selama sehari tuh 35 juta rupiah lho, namun karena sudah dekat dengan pemiliknya, mereka dapat diskon 50%, belum lagi biaya parkir kapal di setiap desa yang mereka singgahi, jutaan gaes per sekali parkir, plus biaya 500rb per orang yang harus dibayarkan ke desa/pengelola setempat. Yang jelas banyak biaya tak terduga deh. Untung nya mereka dapat sponsor yaitu Bank Danamon, dengan barter mereka membuatkan ikaln berupa film berseri sebanyak 9 episode dan foto foto kalender cantik.
Masing masing lagu di album ke-8 ini pun dijelaskan masing masing maksud dan latar belakang nya, seperti lagu yang berjudul ``We are Fine``, lagu ini intinya bahwa mereka tuh berada dalam kondisi yang baik baik saja, meskipun sebulan hidup di atas kapal dengan kondisi yang gak menentu, dan sering tanpa sinyal HP.
Kemudian untuk lagu ``Mimpi``, lagu ini mengisahkan tentang anak anak papua, yang meskipun jauh dari fasilitas pendidikan yang memadai, mereka berhak punya mimpi dan berhak menggapai mimpi nya itu/menghidupkan mimpi nya. Sedangkan lagu ``Memancing`` terinspirasi dari Ayah Ulog (Manager Endank Soekamti) yang hampir tiap hari memancing selama di papua itu. Yang paling unik tuh lagu ``Hilang``, ternyata itu adalah curahan hati dari Drone milik mas Erik yang hilang di Papua, saat pembuatan album tersebut. Heuheuheu.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab/QnA dan Foto Foto. Dan diakhiri dengan penampilan Endank Soekamti yang membawakan 2 lagu baru nya di Album ke-8 ini yaitu Salam Indonesia dan Waktu.
Luar biasa, acara ini bener bener menginspirasi dan membuka mata kita bahwa Papua itu indah banget dan unik banget kehidupan masyarakatnya. Keren keren keren, isi dari acara ini enggak bakalan kita dapet dari media lain seperti TV, youtube maupun IG, bener bener eksklusif dah, semoga kalian yang berada di kota kota lain bisa merasakannya di album album Endank Soekamti berikutnya. Eh tapi ternyata ada roadshow tambahan, yaitu di Jogja pertengahan Februari 2018 dengan tema ``Homecoming``, monggo buat kalian yang kemarin belum sempet menikmati,bisa menikmatinya di Kota Jogja :)
Neng Jogja kui legenda mas hahhhahaa. Seneng aku ngerungokke lagu-lagune :-D
ReplyDeleteheuheuheu wes melegenda yo?
DeleteEndang Seokamti selalu total ya mas!
ReplyDeletewajar jika kita sebagai penikmat musiknya selalu merasa kena di hati.
tapi..
Aaarrrrgggh rugiii gak kebagian info.
besok2 kalau ada begini lagi, kabar-kabari aku ya mas hehe
udah pernah kuposting di stories IG lho promo nya, 2x
Deleteheuheuheu
Aku yg gak update inii hiks
DeleteWaahhh.. Kereeen :)
ReplyDeletebanget
DeleteAlways support Endank Soekamti, saya suka lihat video2 #DOES. Gokil!
ReplyDeletesama donk, Does Squad nih
Delete