6 March 2018

Hunting Pasar : Blusukan, Foto Foto, dan Wisata Kuliner


Masih inget dulu waktu jaman jaman SD, sering ikut orang tua belanja ke Pasar Tradisional, kelililing kesana kemari, keluar masuk los, naik turun tangga. Mau sempit, sumpek, bau yang beraneka ragam, dulu sih enggak berpikiran aneh aneh, pokoknya ngikutin emak aja, jalan kemana, syukur syukur dibeliin baju atau sepatu baru, heuheuheu. Tapi ending yang paling kusuka adalah makan siang setelah selesai belanja, yaitu semangkok bakso dan segelas es teh. Itu udah juara banget deh.

Sekian puluh tahun berlalu (merasa tuir) blusukan ke pasar aku jalanin lagi, kalau dulu nemenin ortu, sedangkan beberapa waktu lalu ini nemenin istri, sambil bawain barang belanjaan. Setelah punya anak, blusukan ke pasar pun terhenti, sekarang kalau mau belanja sayur ya tinggal nungguin tukang sayur yang keliling komplek tiap pagi.



Hingga akhirnya muncul komunitas Hunting Pasar di Jogja yang diprakarsai oleh mas Bagus, salah satu orang di balik layarnya band Endank Soekamti. Awalnya sih cuma di Jogja aja, tapi ternyata banyak banget peminatnya, hingga muncul lah komunitas2 itu di beberapa kota di Indonesia, tak terkecuali di kota mataram, Pulau Lombok.

Komunitas ini tiap hari Sabtu/Minggu pagi berkumpul dan mengunjungi pasar pasar di daerah masing masing untuk menyalurkan hobi nya yaitu foto foto dan makan makan, heuheuheu. Nah berhubung aku juga hobinya dua itu, aku memutuskan untuk bergabung.



Di sini, komunitas ini udah 3 kali blusukan ke pasar, yaitu pasar kebon roek, pasar mandalika/bertais dan pasar gunungsari. Nah aku mulai bergabung di minggu ke-4 yaitu di Pasar Cakranegara.

Setelah berkumpul semua, sekitar pukul setengah 8 pagi, kita meluncur ke Pasar Cakranegara menggunakan motor masing masing. Tapi sayang sekali, pasar nya belum buka, heuheuheu. Nah daripada nunggu buka yang entah jam berapa, kita langsung putar haluan menuju pasar terdekat yaitu pasar karang jasi/karang lelede yang masih di daerah cakranegara, tidak jauh dari Mataram Mall.

Kali ini pilihan nya tepat, karena di pasar ini sudah tumpah ruah, rame banget, jalanan pun macet. hal yang biasa/lumrah terjadi di depan pasar (macet). Setelah parkir kendaraan, kita langsung beraksi, menyebar untuk hunting foto.


photo by Raditya

Di bagian depan, pinggir sampai tengah jalan penuh dengan barisan cidomo yang menunggu pelanggan nya untuk diantar pulang, jarang ada angkot di sini, keberadaannya kalah ama cidomo. Spot di sini bagus untuk menangkap objek kuda atau kusir nya.

Di salah satu gang pasar, banyak makanan kering dan basah khas lombok, yang gak bakal ditemuin di pasar modern, dan sayang sekali aku enggak tahu namanya, heuheuheu. Mau ngajak ngobrol pedagang nya, tapi mereka lagi sibuk ngelayani pembeli.

Perhatianku teralihkan oleh sesosok makhluk yang ditusuk dan melihat kondisi nya sepertinya ini habis dibakar, tanya tanya ama pedagang nya, makhluk itu adalah kelelawar, yang dibakar, berasal dari Lombok Timur. Kabar nya sih berkhasiat untuk penyakit asma.


photo by Gayung

photo by Raditya

photo by Raditya

photo by Raditya

photo by Raditya

photo by Raditya

Dalam memgambil foto orang, kita harus mengedepankan tata krama juga ya. Karena tiap orang dari mereka ini beda beda sifat nya, dari pengalaman ku, ada yang dengan senang hati difoto, malah sampai bergaya bergaya, ada juga yang enggak suka difoto foto, yang lebih parah lagi, ada yang minta uang setelah difoto, heuheuheu. Paling aman dan nyaman sih, tanpa candid, kita beli barang dagangan nya (makanan/jajanan) lalu minta ijin foto :)

Berhubung di Pasar Karang Lelede ini enggak ketemu makanan berat yang wokeee untuk sarapan, akhirnya kita balik lagi ke pasar cakranegara, yang udah kita datengin tadi pagi, tapi enggak jadi karena masih tutup. Di Pasar Cakranegara ini banyak yang jual menu makanan berat, seperti lontong, sate, urap urap, nasi campur dll.


Nah buat kalian yang di Mataram dan sekitarnya, yang punya hobi sama dengan kita, yuk ah gabung ama kita, hunting foto plus hunting makanan, dijamin seru dan pastinya tiap minggu sensasi nya beda, karena kita pindah pindah pasar, kalau bisa sih pasar di seluruh pulau lombok kita datangin satu satu. Misalkan enggak punya kamera, dan pengen ikut hunting kuliner aja, juga bisa kok :)

Yang penasaran, silakan kepoin Instagram nya @huntingpasar.lbk

8 comments:

  1. Kalau berburu foto emang enaknya di pasar mas. Dapat semua yang kita inginkan; interaksi, sneyuman mbah-mbah dan lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener dah, baru ngerasain nih... heuheuheu

      Delete
  2. Sya boleh masuk komunitasnya gak mas ?? :)

    ReplyDelete
  3. Seneng bacanya ada komunitas begini yang merhatiin pas mau ngefoto orang-orang di pasar. Jadi inget juga jaman masih kecil ntah kenapa kalau diajak ke pasar pasti mbakso ya Ir, sama dawet pasar mbaledono. Masih ada gak ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyo mesti mbakso dlu sblm pulang. Gak tahu ya, wes suwe gak ke baledono

      Delete
  4. Aku juga pingin banget sebenernya Mas, tapi nggak ngerti di kotaku ada apa nggak komunitas ginian..Salam kenal Mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau belum ada, silakan kamu yg buat
      jadi admin nya , heuheuheu

      Delete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar