Siapa sih yang gak tahu ama Filosofi Kopi? Novel yang sukses difilm kan ini, cukup mendapat tempat di hati para pemuda penikmat kopi, yang kesan nya melekat bahkan sampai sekarang, padahal udah lumayan lama lho film nya. Hal ini tak terlepas dari cafenya yang benar benar beroperasi di dunia nyata setelah selesai dipakai syuting film.
Salah satu cafe nya ada di daerah Jogja, tepatnya di Jalan Pandawa, Ngaglik, Sleman, Jogja. Kira kira sih 8 km arah utara dari Tugu Jogja, sebenernya sih enggak terlalu jauh ya, cuma karena jalurnya macet (kalau dari pusat jogja) jadinya butuh waktu yang lumayan lama untuk sampai lokasi itu, apalagi pas libur panjang lebaran gini. Untuk lebih tepatnya silakan lihat peta di bawah postingan.
Bertempat di pelosok Sleman, kedai kopi ini menawarkan suasana pedesaan yang khas dengan banyak pepohonan dan bangunan rumah joglo dari kayu, sangat berbeda dengan kedai kopi kebanyakan yang berada di pusat keramaian kota. Meskipun begitu, barista dan peralatan kopi nya terlihat modern, dengan open bar di dalam joglo yang dapat terlihat baik dari area outdoor maupun dalam joglo
Kedai kopi ini terletak di jalan buntu menuju kuburan, bila kita berdiri di depan kedainya, kita akan melihat dengan jelas gerbang kuburan di ujung jalan, heuheuheuheu, tapi tenang aja, nongkrong sore di kedai kopi ini terasa sangat syahdu, karena menghadap ke arah barat, jadi bisa sambil menikmati senja, dimana matahari terlihat malu malu terbenam di balik pepohonan.
Untuk urusan pemesanan menu minuman/makanan, aku kemarin harus antre dulu, berdiri mengular di depan kasir, untungnya sih di sini pada tertib semua, enggak ada emak emak yang suka nyerobot antrean kayak di kasir Indomaret, heuheuheu.
Daftar menu ditampilkan di samping kasir, bukan di buku menu, tapi di kaca dengan tinta putih, jadi saat ngantre kita bisa sambil baca baca menu dari kejauhan, nah pas sampai di kasirnya , kita bisa langsung nyebutin pesenan kita, lalu bayar, dan nunggu dipanggil nama kita. Tidak ada pelayan yang mengantar orderan ke meja kita, jadi kuping kita harus selalu siap siaga mendengar panggilan nama kita dari pengeras suara.
Saat kita kesini, ada dua jenis biji kopi, yaitu tiwus dan lestari. Karena sudah mupeng ama kopi tiwus sejak saat nonton film nya, kita pun pesan kopi tiwus, satu yang V60, satunya yang tubruk, plus satu lagi pesan red velvet. Untuk cemilan nya kita pesan pastry aja, karena lagi gak buka orderan goreng gorengan seperti Kentang Goreng. Hal ini dikarenakan orderan kentang goreng sudah menumpuk banyak, perkiraannya tamu harus menunggu 1 jam lagi untuk bisa mendapatkan kentang goreng, jadinya sementara close order.
Sarankuku sih, jangan menunda nunda untuk pesan makanan ya, jadi meskipun kita udah order minuman, kalao mau nambah makanan, kita gak bisa langsung nambah gitu aja, harus antre lagi dari nol. Kecuali sih kalau kondisi kedai lagi sepi yaaa...
Yang jelas, kedai kopi ini recommended dah... Worth it kok jauh jauh mblusuk untuk ngopi disini.
***
Peta Lokasi Filosofi Kopi Jogja
.