Hari terakhir kita dapet tugas di pulau rote, kita manfaatkan buat jalan jalan, mumpung kerjaan udah kelar dan enggak ada waktu lagi buat jalan jalan karena besok kita dapet penerbangan pagi banget.
Ada banyak pilihan tujuan sih di Pulau Rote, seperti ke daerah Nembrala, ke Pantai Oeseli dan Telaga Nirwananya, ke Pantai Oesosole atau ke Mulut Seribu. Nah dari beberapa opsi itu akhirnya kita pilih yang Pantai Oesosole.
Pantai Oesosole ini lokasinya di Desa Faifua, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Pulau Rote. Berjarak sekitar 60 km dari Pelabuhan Ba'a, Rote, dan dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam menggunakan motor/mobil.
Untuk menuju kesana sih, rute nya gampang, tinggal ngikutin aja petunjuk dari google maps, pasti nyampai. Cuman sebelum kesana kita harus persiapan perbekalan dulu, mengingat disana enggak ada fasilitas sama sekali, baik itu warung makan, ataupun tempat bilas/ganti baju setelah kita mandi mandi di pantai, karena memang pantai oesosole ini memang pantai yang masih alami banget, bahkan sinyal hape pun nihil, dari operator apapun. Jadi jangan lupa untuk bawa makan dan minum ya biar gak dehidrasi dsana.
Jalan yang kita lalui awalnya sih mulus ya, jalan aspal bagus, dengan ditemani pemandangan indah pulau rote, kadang lewat tepian pantai, kadang lewat diantara pemukiman, kadang perbukitan, nah yang perlu diperhatikan saat lewat sini yaitu kita akan sering bertemu dengan ternak warga yang dibiarkan bebas seperti kambing, sapi dan babi, dimana mereka itu kadang suka nyebrang jalan sembarangan. Dan kemarin sih kita juga beberapa kali papasan ama truk truk besar.
Jalanan kurang enak mulai dirasakan oleh kita kita yang di dalam mobil sejak pertigaan antara ke Papela dan Oesosole atau kira kira 5 km sebelum lokasi, jalan yang kita lewati berupa aspal lama yang udah enggak mulus lagi, tapi masih manusiawi lah, dan masih banyak rumah penduduk, dan kita lihat lihat ya, setiap kita lewat dekat sumber air seperti sungai, disitu bakal banyak rumah penduduk deh.
Setelah aspal habis, jalanan berubah menjadi jalan berwarna putih yang merupakan urug-an dari pecahan pecahan batu kapur, kalau orang sini nyebutnya Sirtu/Sertu. Kondisi jalan naik turun, kelak kelok, berdebu dan disini udah jarang rumah penduduk. Sepengelihatan kita enggak ada papan petunjuk menuju pantai oesosole sama sekali.
Nah keberadaan pantai mulai kita rasakan saat mulai banyak pohon kelapa dan pohon enau/lontar, di sekitar sini ada beberapa rumah penduduk yang terbuat dari kayu dan beratap daun. Dari sini kita mengarahkan kendaraan ke arah kiri menyusuri pantai, mendekat ke atah batu ikonik di Pantai Oesosole ini, yang orang orang menyebut bentuknya mirip hati (lambang love) , tapi kalau aku lihat lihat sih mirip juga ama ekor paus.
Di pesisir pantai ini banyak pohon pinusnya gaes, jadi enak buat bersantai, sambil goler goler di pasirnya. Tapi ya itu sayangnya disini banyak sampah, baik itu sampah berupa potongan potongan kayu ataupun botol botol serta pembungkus makanan
Nah dari banyaknya sampah itu, kita punya ide untuk mengisi waktu luang menunggu sore, yaitu bakar bakar sampah, haha. Lha ini masih jam 3 sore gaes, mau nyemplung mandi, masih panas banget, nanti item kulit kita. Mulailah kita masing masing berburu sampah botol minuman, plastik bungkus makanan, sterofoam, kayu kayu kecil, dan sandal sandal bekas. Nah enggak tahu kenapa ya, di sekitar sini banyak banget sandal bekas yang kondisinya udah rusak lama.
Coba ada yang jual ikan atau cumi di sini ya, bisa sekalian dibakar dah buat makan sore, heuheuheu.
Setelah hari mulai teduh dan sengatan matahari mulai mereda, kita pun lanjut mandi mandi di pantai nya.
Pantai yang berpasir super lembut ini sebenernya enak banget lho buat mandi mandi, tapi kayaknya kita lagi dateng pas cuaca kurang baik deh. Aku bilang enak karena bagian bawahnya bukan batu karang, jadi kita enggak takut kena batu, tapi enggak enaknya tuh arusnya lagi kurang bersahabat, dia membawa dedaunan rumput laut, jadi nyangkut nyangkut di kaki gitu, geli dan risih, kaya ada sesuatu yang lagi nyentuh2 kaki kita, dan arusnya juga mengangkat pasir halus, jadinya airnya butek deh.
Setelah puas mandi mandi, kita pun balik ke dekat perapian untuk duduk bersantai, menghangatkan badan, sambil makan dan minum kopi, kita udah persiapan bawa kompor gas kecil, panci, air mineral telur dan pop mie. Ahhh enaknya ngopi sambil nge mie di tepian pantai yang super sepi ini.
Habis itu kita bergantian ganti baju dengan bantuan pintu mobil, haha maklum gak ada tempat ganti baju disini, jadi ya manfaatkan apa yang ada, dan tanpa bilas, cuma andukan doank, lalu ganti baju. Dan lanjut balik ke Ba'a sebelum hari mulai gelap, pokoknya jangan sampai gelap gelapan pas lewat jalanan rusak tadi, kalau udah sampai jalan aspal mulus sih santai aja.
Nah buat kalian yang pengen ke Pantai Oesosole juga, ini nih peta lokasinya :