Halo temen temen, gimana kabarnya nih? Semoga selalu sehat ya, dan tetap kuat menjalankan ibadah puasa di tengah wabah Corona ini. Nah kali ini untuk mengisi waktu luah di masa WFH (Work From Home) aku mau nulis cerita saat beberapa waktu lalu (sebeluma ada wabah corona) kita sekeluarga nongkrong di sebuah cafe di Kota Kupang.
Waktu itu tuh aku ingat pas weekend sore sore bingung mau ngapain, karena udah dari pagi kerjaannya cuma rebahan aja di kasur sambil nonton TV atau Youtube. Heuheuheu. Hingga akhirnya aku ajak aja si kecil buat nongkrong sore. Nah Kali ini pilihan jatuh kepada Canteen Resto & Cafe. Memang bukan tempat baru sih, cuman kita aja yang belum pernah makan disana, jadi pengen nyobain.
Berdasar info yang kudapat dari google Maps, Canteen Resto & Cafe ini berlokasi di belakang Perumnas, tidak jauh dari kantor kelurahan Nefonaek, Kota Kupang. Lebih jelasnya silakan lihat di peta di bawah ini :
Saat masuk ke cafe nya, terlihat banyak aksesoris atau hiasan di sekeliling dinding cafe, dari depan sampai belakang. Ruangannya lumayan luas dengan berbagai macam jenis meja kursi. Awalnya sih nyaman banget nongkrong dsini, tapi ternyata tidak terlalu nyaman untuk berlama lama, ada dua alasan, yang pertama meski ruangan cafe ini indoor, tapi ternyata bagian atap ada yang terbuka, pintu dan jendela depan juga selalu terbuka, sehingga tidak ada AC, lama kelamaan hawa panas terasa di dalam sini. Yang kedua, musik yang diputer sangatlah keras volume nya, jadi susah untuk ngobrol santai, harus sedikit lebih bertenaga untuk mengeluarkan suara.
Sore itu kondisi cafe masih belum ramai, cuma ada dua perempuan muda yang sudah lebih dulu nongkrong disini, mereka duduk di bagian dalam, sedangkan kita pilih di dekat pintu masuk saja, karena disini lebih terang, pencahayaan dari segala arah, tentunya bagus buat foto foto.
Sesaat kita duduk, pelayan datang dengan membawa kertas menu yang bentuknya sama kayak kertas menu di Solaria, cara pengisiannya pun sama, cuma bedanya setelah diserahkan kembali ke pelayan, tidak langsung bayar, melainkan nanti pas selesai makan. Ahh sayangnya aku lupa untuk foto kertas menu nya, saking konsen dalam milih makanan, heuheuheu, tapi untungnya aku nemu foto menu nya di google maps, ini nih :
Kertas menu tersebut terlihat sudah beberapa kali dipakai, karena masih ada bekas tulisan angka pesanan pengunjung yang telah dihapus menggunakan penghapus pensil. Oia di kertas menu itu juga ada satu tulisan yang menggelitik (bagiku) yaitu tulisan yang menerangkan bahwa harga di menu itu sudah termasuk pajak 10% (mantaaap), jarang jarang sih, biasanya harga belum termasuk pajak. Nah dengan tulisan itu, berarti si empu cafe sudah memungut pajak 10% dari para pengunjung yang harus disetorkan si empu cafe ke negara, dalam hal ini ke pemda karena pajak resto masuk pendapatan daerah. Semoga sih bener bener disetorkan semuanya ya, heuheuheu.
Tidak lama menunggu, makanan dan minuman yang kita pesen pun satu persatu disajikan. Makanan yang pertama datang adalah pesenanku, heuheuheu pas banget lagi laper, belum makan siang. Aku pesennya Indomie Rebus dengan tambahan isian keju, telur ceplok dan lalapan (selada, timun, tomat). Wah ternyata mie yang dipake tuh indomie kari, kalau dicampur keju tuh rasanya kurang klop, jadi tabrakan, heuheuheu, coba yang dipake indomie ayam bawang aja, trus pake kuah susu, beuh dijamin makin Juaraaa rasanya.
Sore itu kondisi cafe masih belum ramai, cuma ada dua perempuan muda yang sudah lebih dulu nongkrong disini, mereka duduk di bagian dalam, sedangkan kita pilih di dekat pintu masuk saja, karena disini lebih terang, pencahayaan dari segala arah, tentunya bagus buat foto foto.
Sesaat kita duduk, pelayan datang dengan membawa kertas menu yang bentuknya sama kayak kertas menu di Solaria, cara pengisiannya pun sama, cuma bedanya setelah diserahkan kembali ke pelayan, tidak langsung bayar, melainkan nanti pas selesai makan. Ahh sayangnya aku lupa untuk foto kertas menu nya, saking konsen dalam milih makanan, heuheuheu, tapi untungnya aku nemu foto menu nya di google maps, ini nih :
Kertas menu tersebut terlihat sudah beberapa kali dipakai, karena masih ada bekas tulisan angka pesanan pengunjung yang telah dihapus menggunakan penghapus pensil. Oia di kertas menu itu juga ada satu tulisan yang menggelitik (bagiku) yaitu tulisan yang menerangkan bahwa harga di menu itu sudah termasuk pajak 10% (mantaaap), jarang jarang sih, biasanya harga belum termasuk pajak. Nah dengan tulisan itu, berarti si empu cafe sudah memungut pajak 10% dari para pengunjung yang harus disetorkan si empu cafe ke negara, dalam hal ini ke pemda karena pajak resto masuk pendapatan daerah. Semoga sih bener bener disetorkan semuanya ya, heuheuheu.
Tidak lama menunggu, makanan dan minuman yang kita pesen pun satu persatu disajikan. Makanan yang pertama datang adalah pesenanku, heuheuheu pas banget lagi laper, belum makan siang. Aku pesennya Indomie Rebus dengan tambahan isian keju, telur ceplok dan lalapan (selada, timun, tomat). Wah ternyata mie yang dipake tuh indomie kari, kalau dicampur keju tuh rasanya kurang klop, jadi tabrakan, heuheuheu, coba yang dipake indomie ayam bawang aja, trus pake kuah susu, beuh dijamin makin Juaraaa rasanya.
Menu berikutnya yang dateng ada Es Kepal Milo, heuheuheuheu nostalgia banget nih, jadi inget sekitar setahun dua tahun lalu, kuliner yang satu ini tuh viral banget, waktu itu sih kita masih tinggal di lombok, hampir di setiap sudut keramaian ada yang jual es kepal milo dengan berbagai variasi rasa seperti tambahan potongan buah durian. Nah kali ini Es Kepal Milo nya ditambahin potongan daging buah alpukat, hmmm yummmyyy, enak enak enak. Suegeeer.
Untuk si kecil kita pesenkan pisang goreng nugget dengan topping keju dan coklat, kentang goreng serta milkshake dengan topping wafer, oreo dan es krim plus sprinkle warna warni di bibir gelas.
Oia Es Krim Aice juga ada lho dijual disini, disediakan fresh dari freezernya. Lumayan lengkap variannya.
Menjelang maghrib, kita pun cabut dari cafe ini, tidak lupa kita ke kasir terlebih dahulu untuk membayar.
Sampai saat kita pulang, kondisi cafe masih belum ramai, hanya bertambah 4 orang pengunjung baru, sedangkan 2 pengunjung awal tadi sudah duluan cabut. Nah buat kalian yang lagi di kupang dan bingung mau nyari tempat nongkrong, bisa lah mampir ke Canteen Resto & Cafe, makanannya relatif enak dan harganya juga bersahabat. Untuk lokasinya, silakan lihat di peta di bagian atas postingan ini
Untuk si kecil kita pesenkan pisang goreng nugget dengan topping keju dan coklat, kentang goreng serta milkshake dengan topping wafer, oreo dan es krim plus sprinkle warna warni di bibir gelas.
Oia Es Krim Aice juga ada lho dijual disini, disediakan fresh dari freezernya. Lumayan lengkap variannya.
Menjelang maghrib, kita pun cabut dari cafe ini, tidak lupa kita ke kasir terlebih dahulu untuk membayar.
Sampai saat kita pulang, kondisi cafe masih belum ramai, hanya bertambah 4 orang pengunjung baru, sedangkan 2 pengunjung awal tadi sudah duluan cabut. Nah buat kalian yang lagi di kupang dan bingung mau nyari tempat nongkrong, bisa lah mampir ke Canteen Resto & Cafe, makanannya relatif enak dan harganya juga bersahabat. Untuk lokasinya, silakan lihat di peta di bagian atas postingan ini