25 May 2020

Bamboo Village : Resto Cantik yang Ditinggalkan


Waktu itu tuh aku lagi iseng iseng buka buka google maps, lupa pas itu tuh lagi nyari apa, yang jelas aku lagi buka wilayah sekitar Oesao, Kab Kupang. Nah secara gak sengaja aku nemu sebuah tempat makan yang tersembunyi, jauh dari jalan raya dan jauh dari keramaian, nama yang tercantum di Google Maps tuh Bamboo Village, Restaurant dan Pemancingan. Wohohohoho, talalu keren lah namanya untuk sebuah tempat di spot ini.


Langsung aku klik titik itu dan baca baca review serta lihat foto foto yang diupload oleh para "Local Guide" yang udah pernah kesana. Dari situ kudapat info bahwa tempat ini lumayan nyaman untuk makan rame rame, dengan pemandangan indah, banyak gazebo dengan kolam ikan di tengahnya, bisa mancing dikolamnya, ada banyak burung merpati, dan ada pula kandang kelinci, yang jelas seru lah pastinya ngajak anak anak kesana.

Meluncurlah kita kesana hari Minggu jam 3 sore, sengaja aku pilih waktu sore biar pas sampai sana suasananya lebih sejuk, enggak seperti pas ke Bendungan Raknamo, siang bolong kepanasan. Heuheuheu.

Pagupon

Aku mempercayakan rutenya pada google maps, aku ikutin aja jalurnya, dari pusat kota kupang aku menyusuri jalan timor raya yang merupakan jalur utama kupang - soe - atambua - timor leste. Sore itu kondisi lalu lintas bisa dibilang lancar ya, cuaca juga cerah, kupacu kendaraan dengan laju yang sedang sedang saja.

Perjalanan yang tenang dan lancar ini berakhir di pertigaan di daerah Oefafi, patokannya 300 meter setelah Alfamart Oefafi. Sesuai arahan google, aku belokkan kendaraan ke arah selatan/belok kanan memasuki jalan aspal yang kurang mulus, tapi untungnya datar enggak naik turun.


Jalan aspal perkampungan ini kulaui sejauh 2,5 km, hingga akhirnya google mengarahkan kita untuk belok kiri keluar dari aspal dan memasuki jalan tanah. Nah disini semakin seru nih, jalanan tanah sehabis hujan yang becek ini membuat kendaraan kita sedikit bergoyang goyang, untungnya sih enggak menanjak ya, jadi enggak khawatir ban selip. Enggak seseram pas perjalanan ke pantai selatan pulau timor dah, heuheuheu, ngeriiii.

Aku yakin melanjutkan perjalanan ini karena dari jalan tanah yang kulaui ini banyak jejak kendaraan, termasuk jejak ban mobil yang masih baru, belum rusak oleh hujan. Padahal saat itu istri udah mulai ragu bahwa restoran ini masih buka melayani pembeli.

Jalan tanah sejauh 1 km ini berujung pada sebuah tanah yang lumayan lapang dengan banyak petak kolam ikan dan bangunan restoran dengan beberapa gazebo. Kulihat dari jauh resto ini sudah tidak ada kegiatan, pagar tertutup, dan ya ternyata memang tutup.


Tapi kita disini enggak sendiri, ada beberapa motor yang parkir dan ada sekelompok pemuda pemudi yang sedang asyik foto foto di area resto ini.

Kecewa sih kecewa, udah jauh jauh buat nyari tempat makan eh ternyata Zonk, heuheuheu, tapi aku masih tetep penasaran sih ama area restoran ini.

Untuk mengobati rasa penasaran itu, aku pun mencoba turun dan melihat lihat sekeliling tempat ini. Sejenak turun dari kendaraan kulihat ada seonggok besar kotoran sapi yang masih agak basah, yaaa bisa dipastikan ini jalur penggembalaan sapi yang memang banyak terlihat di sekitar jalur tanah yang kulewati tadi.

Seperti layaknya di Taman Kanak Kanak, di halaman resto terdapat alat permainan yang pernah kumainkan dulu waktu kecil seperti ayunan, perosotan, jungkat jungkit dan arena panjat memanjat. Di samping alat alat ini ada beberapa rumah burung merpati (pagupon) dengan burung merpatinya yang banyak banget, aku rasa sih rumah rumah ini enggak mungkin cukup untuk ditinggali mereka semua, burung burung ini terlihat bertengger di sekitar pagupon , tapi sebagian besar justru di tanah kosong di sebelah nya, dan kulihat juga kandang kosong bekas kandang kelinci yang pernah kulihat di foto di google maps.


Di bagian tengah terdapat kolam yang luas dengan dikelilingi gazebo, masih terlihat bagus sebenarnya, bisa dibuat duduk duduk nongkrong. Sedangkan bangunan restonya juga masih terlihat bagus, kusi meja masih tertata rapi tapi terlihat jelas kalau resto ini sudah ditinggalkan pemiliknya agak lama. Waaaah sangat disayangkan, padahal bagus banget lho pemandangannya, sejuk, adem, banyak burung merpati, dan tentunya nyaman.

Ya sudah setelah puas foto foto kita pun langsung balik cabut ke Kota Kupang, udah laper gaes, tadi khan kesini memang sengaja mau cari makan, heuheuheu.

***

Peta Lokasi Bamboo Village Restaurant, Kupang



8 comments:

  1. Ini malah enak buay momong anak, mas. Area luas dan ada tempat permainan anak. Cocok sebenarnya ahhahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener dah , sebenernya enak buat momong anak, tapi sayangnya udah gak terawat, serem... heuheuheu

      Delete
  2. Sayang kayak nggak terurus ya, kalau dikembangkan lagi pasti jadi lebih menarik. Tapi ini sepi begini apa karena salah target marketnya atau gimana ya kira-kira?

    ReplyDelete
    Replies
    1. akses jalan kesini yang kurang bagus sepertinya

      Delete
  3. Kok kayaknya spooky gitu ya hehehe. Biasanya tempat-tempat gini kurang bisa diadopsi sama lidah lokal atau karena harganya yang kelewat tidak sesuai dengan rasa yang ditawarkan ya. Pernah suatu ketika nemu resto atau warung begini di Pantura, kayaknya juga sepi-sepi aja. Padahal itu jalur rame lho

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener spooky, heuheuheu, apalagi kalau malem ya...

      Delete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar