Satu persatu pantai di sekitaran Kupang pun aku sambangi, di akhir Bulan Juni 2019 ini adalah giliran Pantai Tesabela. Aku mengetahui keberadaan dan keunikan pantai ini dari postingan instagram berkat hashtag/tagar #explorekupang .
Lokasi pantai tesabela ini adalah di Desa Tesabela, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, bertetangga dengan Pantai Tablolong yang sudah pernah aku kunjungi 2 kali.
Dari pusat Kota Kupang, Pantai Tesabela ini berjarak sekitar 25 km. Dengan kondisi jalan aspal, kombinasi mulus dan ancur, tapi ancurnya cuma dikit kok, tenang aja. Bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4. Saat ini belum ada sih angkutan umum yang bisa mencapai pantai ini, jadi harus pakai kendaraan pribadi ya. Untuk rutenya, serahkan aja ama google maps, dijamin nyampai ke lokasi kok, karena aku juga cuma ngandelin google maps, seperti yang aku taruh di bawah ini
Sore itu, kondisi pantai sedang surut, garis pantai jadi lumayan ke tengah. Aku parkirkan kendaraan persis di ujung jalan aspal ini. Di sini terdapat area tanah kosong semacam parkiran yang muat untuk beberapa mobil.
Dari sini kita bisa melihat ke arah depan berupa pantai tesabela dengan pasirnya yang putih kecoklatan. Sedangkan di arah kanan terdapat beberapa rumah penduduk, dan di arah kiri terdapat rumah penduduk serta jalan menuju Hutan Bakau.
Setidaknya ada tiga keunikan di Pantai Tesabela ini. Yang pertama adalah banyaknya babi yang berkeliaran bebas di pesisir pantainya. Mereka asyik berjalan jalan diantara perahu nelayan yang sepertinya sih lagi nyari makanan di sela sela kubangan kecil air. Pemandangan unik ini bisa kita lihat dari parkiran, karena lokasi parkiran ini beberapa meter lebih tinggi daripada pantai. Berhubung banyak babi disana dan kemungkinan juga banyak kotoran babi di sepanjang pantainya, kita mengurungkan niat untuk berjalan jalan di pasir pantai tesabela ini.
Yang kedua adalah adanya rumah/kulit kerang yang tertata rapi di sebelah kiri tempat kita parkir kendaraan. Bila kita melihat ke arah kiri, akan terlihat seperti bulatan bulatan warna putih dari kejauhan. Entah siapa yang menata kulit kerang ini disini ya, mau nanya orang, tapi lagi enggak ada orang disekitar sini, padahal penasaran banget lho. Tempat ini cucok deh buat foto foto, tapi menurutku sih lebih bagus pagi, karena kalau sore, akan jadi backlight untuk posisi foto terbagus nya.
Ukuran kulit kulit kerang ini besar besar lho, sebagai gambarannya coba lihat di foto di atas ini. Oia, saat aku pertama kali melihat kulit kerang seperti ini aku jadi teringat sinetron Jinny oh Jinny yang ditayangkan pertama kali di RCTI sekitar 20 tahun lalu.
Dan, keunikan yang ketiga adalah adanya hutan bakau. Aku bilang unik karena hutan bakau ini bisa tumbuh subur di antara tanah karang pulau timor, heuheuheu. Tapi aku enggak sempet mampir ke Hutan Bakau ini karena harus berjalan kaki ke arah kiri lagi dari lokasi kulit kulit kerang tadi. Jadi enggak ada foto dokumentasinya.
Nah buat kalian yang penasaran juga ama barisan kulit kulit kerangnya, silakan aja langsung meluncur ke Pantai Tesabela ini (ada juga yang menyebut Pantai Batubao). Untuk lokasinya udah aku tunjukin di peta di atas postingan ini.
Itu cangkang-cangkang kima banyak banget. Di Jawa, kerang jenis Kima menjadi salah satu jenis yang dilindungi karena sudah mulai langka.
ReplyDeleteenggak tahu ya, mungkin disini banyak
DeleteBagus tuh kerang2nya tp syang ada bnyak babi disana.khawatir injak kotorannya
ReplyDeleteiya, kita pun gak berani turun ke pantainya, heuheuheu
Delete