Akhir akhir ini Kota Kupang lagi cerah cerahnya, sunset pun selalu cantik tiap sore. Nah di weekend sore ini sebenernya sih kita enggak ada rencana buat jalan jalan, tapi tiba tiba aja muncul keinginan buat berburu pemandangan senja.
Selepas ashar, kita pun semua siap siap, berharap masih bisa menikmati proses terbenamnya matahari.
Tujuan kita sore ini adalah sekitaran pelabuhan tenau, dan jalur tercepat menuju kesana dari rumah adalah Jalur 40/Jalur XL. Sebuah jalan yang menghubungkan daerah Tenau dengan Bandara El-Tari Kupang. Jalan ini mulus, naik turun, dengan pemandangan yang cantik di beberapa titik, namun sayangnya belum dilengkapi penerangan jalan, kecuali di area jembatan petuk, jadi saat malam tiba harus lebih hati hati karena gelap gulita.
Nah dalam perjalanan ke tenau, kita berhenti sejenak di satu spot jalan lurus dengan kanan kiri pepohonan lebat, untuk sekedar foto foto, berhubung jalanan lumayan rame sore ini, kita harus menunggu kondisi jalan kosong biar lebih yahuuud hasil fotonya, yaaah harus banyak banyak sabar sih. Selain itu kita juga harus menutup muka, ya setidaknya hidung pas truk besar melintas, debunya itu lho, brrrrrr langung beterbangan.
Di titik ini kita tidak lama, dan langsung melanjutkan perjalanan ke ujung Jalur 40. Beberapa ratus meter dari titik pertama tadi, kita sampai di proyek pembangunan monumen pancasila yang udah lebih dari setahun mangkrak. Aku inget banget dulu pas pertama lewat jalur 40, kagum banget ama bentuk kepala burung yang belum jadi itu, berharap sih bakal segera jadi, eh ternyata itu proyek mangkrak. Sangat disayangkan ya, padahal kulihat anggarannya besar lho, hadeh... Ya sudahlah
sumber : antaranews.com |
Di sekitar sini aku memberhentikan kendaraan, mencari spot untuk foto foto, tapi enggak menemukan sesuatu yang oke, dikarenakan banyak yang nongkrong di sini dan rimbunnya pepohonan di sekitar jalan, kalau dipaksakan foto sih pasti bakal kurang sip hasilnya.
By the way, dari jalan di depan monumen pancasila ini pemandangannya bagus banget lho, jadi ini khan posisinya miring gitu, jalanan menurun ke arah depan, nah view yang kita lihat di depan adalah laut gaes, plus pulau semau, sebuah pulau kecil di seberang sana.
Belum merasa puas, kita pun melanjutkan perjalanan lagi, dari ujung jalur 40 ini, kita ambil arah kanan menuju pelabuhan tenau, nah kalau misal ke arah kiri kita akan sampai ke Pelabuhan Ferry Bolok, Goa Kristal, PLN Bolok, dan Pantai Baliana.
Pelabuhan Tenau ini lokasinya tidak jauh dari pertigaan tadi, nah untuk bisa masuk ke pelabuhan tenau kita harus melewati loket masuk, untuk kendaraan kita membayar 6000 rupiah saja, dengan mendapatkan tiket/karcis resmi. Pas di loket ini, seorang petugas bertanya mengenai tujuan kita masuk ke pelabuhan, aku bilang aja sih cuma mau foto foto aja di bawah, tapi beliau sepertinya kurang menyukai tujuan kita ini dan bilang kalau kita bisa diusir nanti pas di bawah sana. Heuheuheu, tapi berhubung udah masuk, nanggung, kita lanjut masuk aja, coba aja dulu, toh tujuan kita bukan sesuatu yang negatif. Kalau diusir ya kita pulang
Btw aku sih udah pernah masuk ke areal pelabuhan tenau ini, beberapa waktu lalu saat mau menanyakan mengenai jadwal penyeberangan ke pulau pulau sekitar pulau timor ini, jadi setidaknya aku tahu titik mana aja yang bisa bebas dikunjungi orang umum.
Aku pun mengarahkan kendaraan ke arah kanan pelabuhan, menuju tempat pelabuhan kapal kecil yang ternyata salah satu tujuan penyeberangan kapal ini adalah ke Pulau Semau di depan sana, yang dimana pulau itu kelihatan jelas dari sini.
Di tempat aku berdiri ini, ada banyak hal yang bisa dilihat, di arah depan kiri terdapar kapal yang sedang melakukan bongkar muat BBM, di depan persis ini terdapat kapal kayu yang sedang menunggu penumpang untuk menyeberang ke pulau semau. Kapal ini bisa mengangkut manusia dan motor, tapi tidak untuk mobil. Jadi seru nih misal kita bisa nyebrang ke pulau semau rame rame ama temen, dan motoran keliling pulau pake motor sendiri, lebih hemat pastinya karena biaya cuma 25 ribu / orang (belum termasuk motor). Nah menurut info dari orang kapal, kapal ini juga bisa kita sewa/charter private untuk keliling sekitar pelabuhan ini dengan harga 300ribu rupiah saja.
Sedangkan di arah depan kanan jauh, terdapat proses bongkar muat kapal besar, menggunakan crane. Di sekitar aku berdiri ini juga terdapat beberapa ibu ibu penjual makanan dan minuman, konsumennya sih pastinya orang orang yang mau menyeberang ke pulau semau ya. Sedangkan di arah belakang atas jauh, bisa terlihat gedung berwarna biru yang merupakan kantor bea dan cukai. Aku pernah masuk kesana, wuih karena letaknya di tanah miring, jalan masuk ke kantor itu menanjak curam gaes, harus hati hati banget sih.
Selepas gelap kita pun beranjak pergi dari pelabuhan ini, dan alhamdulilah tidak terjadi hal yang dikatakan oleh penjaga loket tadi. Nah buat kalian yang mau "nyunset" juga di pelabuhan tenau, ini nih peta lokasinya :
.
Tempat seperti ini paling menyenangkan kalau bisa memotret siluet, mas. Saya biasanya nyari tempat yang agak buat lalu-lalang orang, biar fotonya lebih hidup
ReplyDeleteSya paling suka klo dtg nonkrong sore2 di pelabuhan. Selain pemandangannya yang keren, sya jg suka liat kapal2 lalu lalang. Mantap
ReplyDeleteMashaAllah sunsetnya bagus sekali
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete