Kondisi jalan dari Wini ke Atambua memang sebagian besar bikin kurang nyaman, aspal sih aspal, tapi semacam lapisan atas aspalnya itu udah lepas semua, meninggalkan jalan kasar yang bikin suara ban tak terbendung berisiknya masuk ke kabin kendaraan. Namun alhamdulilah penderitaan penumpang ini usai setelah melewat pertigaan Pasar Lakafehan, Kab Belu. Dari pertigaan ini kita ambil jalan yang ke kanan, karena kalau ke kiri, jalan akan mengarah ke Atapupu dan PLBN Motaain.
Di peta, jalur ini bernama Jalan Nasional Trans Timor / Jalan Ki Hajar Dewantara, kondisinya mulus namun berkelak kelok dan menanjak terus. Bila dibandingan jalur tadi yang relatif datar tapi grudak gruduk, aku sih mending yang ini dah, naik turun kelak kelok tapi mulus.
Harus ekstra hati hati lewat jalur ini, jangan sampai terlena oleh keindahan pemandangan di kanan kirinya, apalagi kalau pas ketemu truk truk besar yang membawa kontainer, beuhh mantap jiwaa.
Sekitar 2.5 kilometer dari pertigaan pasar tadi, di sebelah kanan terdapat pintu gerbang menuju Bendungan Rotiklot yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi tanggal 20 Mei 2019. FYI, bendungan rotiklot ini adalah salah satu dari tujuh bendungan yang menjadi progamnya pak jokowi, semementara yang sudah jadi di Pulau Timor adalah Bendungan Rotiklot dan Raknamo, sedangkan yang masih dalam pembangunan yaitu Bendungan Temef di Kecamatan Polen, Kab Timor Tengah Selatan dan Bendungan Manikin di Kecamatan Taebenu, Kab Kupang.
Pintu Masuk Sabanase |
Agak galau juga sih awalnya, antara mau mampir atau enggak, tapi ahh sudahlah aku lewatin saja, heuheuheu. Hingga akhirnya 3 km setelah pintu gerbang tadi aku melihat sebuah percabangan jalan ke kanan yang pas kulihat di peta itu adalah jalan masuk ke Wisata Alam Sabanase. Meskipun kendaraan sudah terlewat beberapa meter ke depan, aku pun menghentikan kendaraan dan puter balik, enggak tahu kenapa tiba tiba tertarik aja.
Dari jalan utama tadi, enggak jauh, palingan cuma 100 meter saja dan kita sampai di pintu gerbang Wisata Sabanase. Dari pintu gerbang ini sebenarnya mobil masih bisa masuk melewati jalan tanah yang sedikit menurun, namun aku sengaja parkir kendaraan di depan gerbang biar gak susah baliknya.
Untuk bisa menikmati pemandangan dari Wisata Sabanase ini ada tiket masuknya, tapi murah cuma 5 ribu rupiah aja untuk orang dewasa, sedangkan anak anak enggak ditarik uang tiket. Nah dari uang 5 ribu tadi sudah termasuk parkir dan minuman teh atau kopi, mantap.
Bangunan utama dari Sabanase ini adalah bangunan dengan tiang kayu, lantai kayu dan atap dari daun kering, sungguh syahdu menyatu dengan alam. Dalam bangunan utama ini terdapat beberapa tempat duduk dan meja, serta penjual makanan ringan dan minuman, di tempat ini pula tempat kita menukarkan tiket masuk dengan teh atau kopi. Nah ujung dari bukit ini terdapat 2 spot foto dengan background bendungan rotiklot yang cantik.
Menjelang senja, matahari semakin turun di balik bendungan rotiklot yang tentunya kalau foto menjadi backlight, jadi menurutku sih cocoknya pagi ya buat foto foto disni biar dapat background yang lebih jelas dan cantik.
Peta Lokasi Wisata Sabanase, Kab Belu, NTT
Viewnya keren mas broo... Sudah lama gak traveling ke alam nih gara2 Covid-19
ReplyDeleteharus pilih2 tempat sih, sengaja pilih yang jauh, yang sepi, heuheuheu
DeleteDi sini foto pas langit biru sesuatu hal yang biasa hehehhehe. Berbeda kalau di kota-kota besar akakkakak
ReplyDeletelagi kemarau, jarang ada awan.. heuheuheu, panaaas
Delete