5 July 2021

Kulineran Seafood di Warung Yu War Pantai Jatimalang


Meskipun Pantai Jatimalang sudah di branding ulang menjadi Pantai Dewa Ruci, tapi kita kita yang udah lama mengenal pantai ini, rasanya masih aneh aja untuk menyebut dengan nama baru nya, jadi untuk postingan ini, aku tetap menggunakan nama Pantai Jatimalang yaaa
 
Selain menawarkan pantai dengan pasir hitam dan ombaknya yang lumayan ganas, pantai jatimalang ini juga terkenal akan kuliner seafood nya, warung warung seafood berjajar di pantai jatimalang ini, selalu ramai di akhir pekan dan hari libur, dari pagi sampai sore.
 
Biasanya kita makan seafoodnya di warung Yu Pesek atau Yu Yem, nah kali ini kita mau nyobain warung lain, yang tentu saja lokasinya masih berdekatan. Namanya adalah Warung Seafood Yu War.  Dari gerbang masuk yang juga merupakan tempat pembayaran tiket tinggal lurus aja sampai mentok di sebuah patung yang berwujud sesosok penguasa laut bernama Dewa Ruci. FYI, dalam cerita pewayangan, Dewa Ruci adalah nama seorang dewa kerdil yang dijumpai oleh Bima atau Werkudara dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan. Nama Dewa Ruci juga merupakan lakon atau judul pertunjukan wayang tentang dewa tersebut, yang berisi ajaran moral dan filsafat hidup orang Jawa. Lakon wayang tersebut merupakan interpolasi bagi Mahabarata, sehingga tidak ditemukan dalam naskah asli Mahabharata dari India.


Nah dari spot patung ini, kita lanjut belok ke arah kiri, di jalan inilah kita akan melihat warung warung seafood yang berjajar dengan namanya masing masing, biasanya sih menggunakan awalan "Yu" yang dilanjutkan dengan nama pemilik. Kata "Yu" sendiri adalah singkatan dari Mbakyu yang artinya Kakak Perempuan dalam bahasa jawa.

Lokasi warung seafood yu war yaitu persis sebelum bangunan SPBUN Pantai Jatimalang. Parkir kendaraan bisa di halaman warung, atau bisa juga di seberang jalan di bawah pepohonan menghadap pantai. Siang itu kondisi warung tidak terlalu ramai, sudah ada beberapa grup/keluarga yang sedang asyik melahap hidangan seafood. 


Kemungkinan semua karyawan sedang sangat sibuk, 5 menit kita duduk, tidak ada yang nyamperin untuk menanyakan pesan makanan apa. Akhirnya inisiatif, aku langsung ke kasir minta buku menu dan kertas pesanan. Setelah semua pesanan ditulis di kertas, aku kembalikan lagi ke kasir. 

By the way lumayan lama juga menunggu makanan siap disajikan. Tapi alhamdulilah kita sabar sabar semua menunggu, heuheuheuheu, hingga akhirnya datang satu per satu. Dari beberapa menu yang kita pesan, paling mantap tuh kerang ijo nya, juaraaaaaa





Setelah puas menyantap semua hidangan, kita cabut dari warung seafood ini, dan pindah ke arah barat, tepatnya di sebelah barat Patung Dewa Ruci, nah di lokasi itu ada beberapa Gazebo yang bisa kita tempati secara gratis. Spot ini cocok banget buat nongkrong sore, hawanya udah enggak panas, syahdu, angin sepoi sepoi, dan terdengar sayup sayup suara ombak. 




Area Gazebo ini memang tidak persis di tepi pantai, untuk menuju pantainya, kita harus berjalan kaki sedikit melewati pohon pohon cemara dan warung warung. Nah di area pantainya juga ada banyak gazebo, namun kecil kecil, berjajar sepanjang pantai, hanya cukup untuk 2 orang, pas banget buat spot pacaran, heuheuheu.

Aku cuma sebentar banget ngajak anak anak ngelihat pantainya, palingan cuma lima menit aja, foto foto terus balik lagi ke area gazebo besar tadi. Nah di sini kita duduk duduk bersantai, menikmati sore, ngemil ngemil jajan sambil menemani si kecil mainan pasir.


Di spot ini kita bisa agak tenang membiarkan anak anak main pasir karena enggak ada ombak, tahu sendiri lah ombak pantai selatan tuh sebesar apa, kalau main pasir di pantainya, kita harus selalu waspada, heuheuheu. Nah untuk urusan bilas bilas, di deket sini ada bangunan hijau yang merupakan tempat MCK, ya meskipun terlihat agak kurang terawat, alhamdulilah ada air tawarnya. Mantaap






2 comments:

  1. Sempat mau fondoan ke pantai inji, tapi sekarang lagi PPKM Darurat, jadi ditangguhkan. Lumayan sih kalau dari Jogja gowes ke sini. Kadang branding ulang itu agar bisa dikenal lebih luas

    ReplyDelete
    Replies
    1. gowes kesini sepertinya kurang tantangan, lewat jalan daendels yang enggak ada tanjakannya, heuheuheu

      Delete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar