11 October 2021

Nyobain Kuliner Mie Lethek di Resto Bukit Cubung, Kulon Progo


Weekend kemarin (Akhir September 2021), kita bersama keluarga besar silaturahmi ke rumah saudara di daerah Wates, Kulonprogo, Jogja. Biasanya sih kita berangkat pagi dan balik dari sana sore, makan siang sudah disiapkan oleh saudara di sana. Akan tetapi kali ini beda, kita datang pagi dan siang setelah Duhur udah cabut, rencana dari awal sih memang pengen makan makan bareng di sebuah tempat yang asyik lah pokoknya.

Tugas mencari tempat tentu saja aku yang emban, kucoba searching searching tempat makan yang lokasinya tidak jauh dari wates di aplikasi google maps, dan tidak butuh waktu lama, ketemulah sebuah tempat yang oke buat makan bareng keluarga. Nama tempatnya adalah "Resto Bukit Cubung", lokasi persisnya ada di daerah Jatirejo, Lendah, Kulonprogo. 






Berada di samping lapangan cubung, resto ini ternyata tidak terletak di sebuah bukit (seperti namanya), hanya di bagian bawah bukit yang bernama bukit cubung, tulisan nama bukit tersebut terpampang jelas di puncak bukit, bisa kita lihat dari parkiran resto yang lumayan luas, kalau misalkan penuh pun kita bisa parkir di lapangannya.

Banyak tempat duduk yang bisa dipilih, ada yang outdoor dengan meja kursi di bawah pepohonan, bisa di dalam Griya Cubung 1 dengan meja kursi kayu atau di Griya Cubung 2 dengan gaya lesehan, untuk griya cubung 2 ini sebenernya dimanfaatkan untuk kalau ada acara2 gitu, tapi karena sedang tidak dipakai, tamu umum pun bisa makan disini.
 

Menu yang disajikan adalah menu menu tradisional seperti mie lethek, ingkung, mangut lele, mendoan, bakwan, sempol, singkong, tempe benguk dan lain lain, dengan harga yang tidak mahal untuk sekelas resto.

Sambil menunggu orderan yang lumayan lama datengnya, aku coba jalan jalan keliling. Di bagian depan Griya Cubung 1 terdapat sebuah spot karya seni yang menarik perhatian, awalnya aku enggak tahu itu bentuk apa, tapi setelah aku googling, barulah aku tahu bahwa itu adalah bentuk tanaman kecubung yang katanya ada banyak di sekitar wilayah sini. 




Spot karya seni ini ternyata adalah sebuah karya seni instalasi yang baru saja diresmikan (23/09/2021) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo diwakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito, S,Sn, M.A serta dihadiri oleh Panewu Lendah, Kapolsek Lendah, Danramil 08 Lendah, Pj Lurah Jatirejo, Direktur BUMDES Binangun Jati Unggul Jatirejo, Rektor Universitas Janabadra dan unsur terkait. 

Dengan dirangkai dari anyaman bambu, karya seni instalasi wisata bukit cubung ini adalah karya dari seniman lokal Kapanewon Lendah yaitu Mamik Slamet dan Rohmat Mustofa yang terinspirasi dari keindahan estetika bunga kecubung. Tumbuhan kecubung ini konon dahulunya banyak tumbuh di kawasan bukit di Kalurahan Jatirejo Kapanewon Lendah ini, sehingga bukit ini dinamakan bukit cubung.
 

Di bagian belakang Griya Cubung 2 terdapat sebuah musholla dengan desain yang apik banget, di sampingnya terdapat toilet dengan desain yang enggak kalah cantiknya, nah di bagian belakang musholla inilah terdapat jalan ke atas menuju puncak bukit cubung, pengunjung bisa naik dan foto foto di atas.
 
Satu kuliner yang membuatku tertarik adalah mie lethek, aku tuh pernah beberapa kali nonton liputan pembuatan mie lethek di stasiun TV Nasional, dimana pembuatannya masih membutuhkan bantuan tenaga sapi, dan baru sekarang aku bisa menikmatinya langsung dalam sebuah menu makanan Mie Lethek Godhog dan Goreng.



Tapi sepertinya ekspektasiku ketinggian deh, heuheuheu. Rasanya tidak se-unik yang aku bayangkan, kuah mie godhognya sih enak, enggak jauh beda ama mie godhog biasa yang menggunakan mie kuning, cuman yang bikin beda adalah tekstur dari mie lethek nya, begitupun dengan mie lethek gorengnya, mungkin sih aku harus nyobain mie lethek di daerah asalnya yaitu Bantul, bisa jadi rasanya lebih khas lagi.

Oia buat yang belum tahu, disebut lethek karena mie ini memiliki warna yang keruh kecoklatan (lethek dalam bahasa jawa) dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya. Mie lethek tidak menggunakan pewarna zat kimia serta zat pengawet. Meski tanpa zat pengawet, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih tiga bulan. 
 



 
Untuk menu makanan ringannya juga mantap mantap kok, sempolnya enak, anak anak suka, geblek nya juga gurih, cuman kurang banyak aja isinya untuk 1 porsi, sedangkan untuk mendoannya meskipun ini enak, tapi kurang berasa mendoannya, karena mendoan itu yang bikin khas adalah tempenya tipis, lebar dan digoreng setengah matang, heuheuheu. Tapi overall tempat ini recommended buat kalian yang pengen nyari tempat makan di sekitaran kulonprogo jogja, nyaman buat makan bareng keluarga besar.


***

Peta Lokasi Resto Bukit Cubung, Jogja

1 comment:

  1. Kulon Progo sekarang banyak banget konsep beginian, mas. Jadi kalau aku sepedaan itu santai, mau mampir di mana saja bebas hahaaha

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar