Jembatan Semapop, adalah sebuah jembatan gantung yang membentang sepanjang 70 meter di atas Sungai Bogowonto dan menghubungkan dua desa, yaitu Desa Popongan dan Desa Semawung, Purworejo. Sejak dibuka untuk umum beberapa waktu lalu, jembatan ini langsung viral, karena banyak warga yang foto foto disini dan posting di media sosial, hal ini diikuti para follower, dan menjadi semakin viral.
Dari ini muncullah sebuah pasar kaget, semacam pasar yang buka cuma hari minggu saja, namanya pasar umpet, dinamakan "umpet" karena lokasinya memang ngumpet di bawah kebon bambu, persis di sebelah barat Jembatan Semapop, masuk ke wilayah Desa Popongan.
Pasar Umpet ini bisa dijangkau menggunakan roda dua maupun roda empat, sudah ada parkiran yang tersedia, akses dari Jalan Raya-nya yaitu lewat jalan masuk SMPN 26 Purworejo, lanjut terus ke arah timur, ikutin aja jalan tersebut.
Mirip mirip dengan pasar digital besutan Genpi (Generasi Pesona Indonesia), pasar umpet menyediakan berbagai kuliner tradisional setempat, seperti geblek, sego megono, sempol, getuk, sego kluban, klepon dll masih banyak lagi, pokoknya dijamin kenyang disini, dan harganya pun murah murah.
Tempatnya teduh di bawah pepohonan bambu, cuman sayangnya kurang adanya tempat duduk untuk makan, jadi kebanyakan pengunjung datang kesini beli untuk dibungkus, atau dimakan langsung sambil berdiri/jalan keliling. Selain itu kadang juga ada panggung hiburan, seperti pas kesana kemarin ada jatilan/jaran kepang.
Dengan masih memarkirkan kendaraan di area parkir pasar umpet, aku berjalan ke arah timur, mencoba menyeberang Jembatan Semapop dan menuju sebuah pasar lagi bernama Pasar Tiban.
Jembatan gantung ini berbahan utama dari besi, bahkan lantainya pun dari plat besi, aku yakin ini kokoh dan kuat sih, bahkan untuk lewat beberapa motor pun bisa, cuman goyang goyang banget rasanya, heuheuheu, seru plus deg degan. Di bagian atas udah ada lampu penerangan, tapi enggak tahu pas malam nyala atau enggak. Dari atas jembatan ini pemandangannya bagus deh, terlihat Sungai Bogowonto yang lagi mengering, karena sekarang memang lagi musim kemarau, mungkin nanti kalau udah musim penghujan, debit airnya bakal naik.
Di sisi timur bawah kulihat ada beberapa pemancing yang lagi nungguin umpan disambar ikan, ada pula yang duduk duduk nongkrong sambil makan, sedangkan di bagian bawah ujung timur jembatan terdapat beberapa warga yang ikut senam aerobik dengan satu instruktur wanita.
Di sebelah timur jembatan ini ada pasar juga, pasar ini muncul setelah tenarnya pasar umpet di sebelah barat jembatan. Intinya sama sebenernya , jualan makan dan minuman tradisional, selain itu ada juga yang jual mainan anak anak serta baju. Bedanya di sini lebih rame, lebih terbuka dan ada tempat duduknya di bagian tengah pasar, ini nilai plus nya sih.
Cuman minusnya kalau kalian bawa kendaraan roda empat, susah untuk parkir langsung di pasar tiban ini. Saranku sih lebih baik parkir di parkiran pasar umpet lalu jalan kaki menyeberangi jembatan semapop menuju pasar tiban, karena jembatan besar yang bisa dilewati mobil lokasinya jauh banget, ada dua pilihan, yaitu lewat pertigaan Bagelen, atau lewat Pantok (patung WR Supratman) ke timur. Tapi kalau naik motor sih aman, motornya bisa lewat jembatan semapop.
***
Peta Lokasi Jembatan Semapop Purworejo
Aku suka model pasar tiban kayak gini, mas. Banyak makanan tradisional yang bisa dibeli dengan harga terjangkau
ReplyDeleteUnik ya tempatnya Pasar umpet. Aku suka banyak jajanan tradisional yang enak.
ReplyDelete