15 November 2021

Mampir ke Gerbang Samudraraksa Lanjut Ngopi di Fasade Jogja


Postingan kali ini adalah lanjutan dari cerita beberapa waktu lalu saat aku ngajakin anak dan istri buat jalan jalan dadakan ke Magelang. Singkat cerita setelah makan di Mcd Tentara Pelajar lalu nongkrong di Alun alun magelang, kita balik ke Kebumen tapi ambil jalur yang muter jauh lewat Jogja, heuheuheu, bener bener iseng dan kurang kerjaan dah. 

Namun kita enggak langsung cuss kebumen, tapi mampir dulu ke 2 spot. Nah spot yang pertama adalah Gerbang Samudraraksa. Kata "gerbang" disini menandakan bahwa titik tersebut adalah gerbang perbatasan antara Kulonprogo Jogja dengan Magelang. Sedangkan kata "Samudraraksa" merujuk pada sebuah kapal kayu yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur. Kini kapal samudraraksa ini ada di museum khusus di komplek candi borobudur. By the way kapal legendaris ini pernah berlayar jauh dari Jakarta tanggal 15 Agustus 2003 dan finish di Pelabuhan Tema, Accra, Ghana, Afrika pada tanggal 23 Februari 2004. Mantap.


Bila dari arah Jogja, Gerbang Samudra Raksa ini berada di sisi kanan jalan, Kawasannya dilengkapi dengan rest area, serta kios-kios makanan, suvenir, dan UMKM, namun sayang sekali objek wisata ini belum dibuka untuk umum, entah kenapa, mungkin karena lagi pandemi corona ya. Gerbang Samudra Raksa ini dibangun sebagai gerbang masuk menuju tepat wisata Candi Borobudur bagi wisatawan yang datang dari Bandara International Yogyakarta atau biasa dikenal dengan Yogyakarta International Airport (YIA).

FYI, Ada 3 pintu gerbang masuk kawasan wisata Borobudur yang dibangun lagi selain Gerbang Samudra Raksa ini lho, Gerbang itu adalah Gerbang Singa, Gerbang Kalpataru dan Gerbang Gajah. Aku sendiri sih belum pernah mendatangi ketiga proyek gerbang tersebut, karena kayaknya memang belum selesai deh pembangunannya.


Gerbang Singa dibangun di Palbapang Mungkid. Gerbang itu merupakan pintu masuk bagi wisatawan yang berasal dari arah Yogyakarta. Gerbang Kalpataru di Blondo Mungkid. Gerbang Blondo ini merupakan pintu masuk wisatawan yang berasal dari arah Semarang. Sedangkan Gerbang Gajah dibangun di Kembanglimus Borobudur. Gerbang ini merupakan pintu masuk wisatawan dari arah Kabupaten Purworejo. Seluruh ikon-ikon ini diambil dari relief Candi Borobudur. Semoga di tahun 2022 ini sudah selesai semua dan dibuka untuk umum.


Berhubung area utamanya masih ditutup, kita pun cuma jalan sebentar ke seberang, menuju area warung warung. Bukan mau makan sih, tapi nyari toilet, heuheuheu, dan alhamdulilah ada toilet yang bisa digunakan, bersih pula. Setelah itu kita pun langsung cabut menuju Jogja sebelum pulang ke Kebumen.

Di Jogja rencana mau nongkrong sore di Padiku Coffee di daerah Sinduharjo, Ngaglik Sleman, namun sayang sekali di tengah perjalanan ternyata hujan deras, sehingga lalu lintas melambat, pas sampai area jogja nya sih udah reda namun udah terlalu sore, dan pas sampai ke parkiran Padiku, ditanya ama tukang parkirnya, apakah sudah reservasi atau belum, aku bilang belum, lalu beliau pun menyarankan untuk reservasi dlu, dikarenakan gerimis, jadi area outdoor pun tidak bisa digunakan, sehingga tempat duduk sangat terbatas di dalam.

Aku lalu buka IG nya, dan mendapat nomor HP untuk booking, namun lumayan lama enggak direspon, ya sudah kita pun cabut dari parkiran padiku, nyari tempat ngopi yang deket deket sini aja, karena hujan semakin deras. Dan mlipirlah kita ke Fasade Coffee and Space, di Jalan Kaliurang, yang lokasinya cuma 500 meter saja dari Padiku. Sebenernya banyak sih pilihan yang lain di Jalan Kaliurang, cuman karena udah semakin sore dan hujan deras, kita mampir ke yang paling dekat saja.
 
 
Fasade Coffee ini sebenarnya sudah masuk dalam list "Want to Go" di google maps, udah lama banget aku tandain, dulu seingatku keren banget lho kedai kopi ini. Tapi kondisi sekarang beda banget ya, heuheuheu. Pas nunggu pesanan datang, aku iseng iseng buka google maps dan lihat lihat foto dari pengunjung setahun lalu, beneran beda banget kondisinya, dulu sepertinya sempat hits nih kedai kopi, namun sekarang sepi, mungkin karena makin kesini makin banyak tempat nongkrong di Jogja ya. Tapi justru jadi nyaman sih, sepi, enggak berisik pengunjung lain, justru malah anak anak kami yang bikin berisik cafe, heuheuheu.





Menu yang tertera di buku menu lumayan bervariasi, namun ternyata banyak yang kosong gaess. Akhirnya kita cuma pesan rice bowl, mix gorengan yang terdiri dari sosis, kentang, onion ring, singkong dan ayam, kopi serta minuman coklat dan taro. Untung kita lagi woles nih, enggak buru buru, istirahat sembari nunggu hujan agak reda, jadi meskipun makanan datang sangat lama, kita tetap setia menunggu, heuheuheuheu.  Dan pas udah dateng, ternyata rasanya enak enak. Mantap







1 comment:

  1. Gerbang ini kayaknya bakal dibangun di banyak tempat ehheheh. Sepertinya semua pintu ke Borobudur dibuat semacam ikon

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar