14 March 2022

Ngopi di Tempat Bersejarah "Roemah Martha Tilaar" Kebumen


Sudah lama aku tahu kalau di Gombong Kebumen tuh ada Roemah Martha Tilaar, pernah lihat liputannya di TV Nasional juga, bahkan lewat jalan di depannya pun udah beberapa kali, namun belum sempet mampir, karena kusangka itu cuma rumah lama peninggalan Martha Tilaar yang jadi museum. Enggak "ngeh" kalau di dalam situ juga ada kedai kopinya.

Baru setelah lihat story instagram salah satu selebgram Kebumen yang lagi nongkrong asik di sebuah kedai kopi bernama "Roemah Kopi" aku jadi tertarik dengan latar bangunannya, sepertinya tuh aku pernah ngelihat gitu. Dan ternyata setelah kucari infonya lebih lanjut, kedai kopi ini lokasinya ada di dalam area Roemah Martha Tilaar, heuheuheu.



Nah pas weekend (September 2021) mumpung cuaca cerah kita meluncur ke arah Gombong, buat nongkrong di Roemah Kopi, awalnya sih enggak ada niatan buat keliling masuk masuk ke Roemah Martha Tilaar-nya. 

Berlokasi di Jalan Sempor Lama, Gombong, kedai kopi yang kita tuju mempunyai tempat parkir di halaman rumah, jadi semacam bertamu ke rumah orang gitu. Di komplek ini, bila dilihat dari depan ada tiga bangunan yang terpisah, kita sebut saja kiri, tengah/utama dan kanan. Bangunan awalnya yaitu kiri dan tengah, sedangkan bangunan kanan yang sekarang dijadikan kedai kopi merupakan bangunan tambahan yang didesain mirip bangunan lainnya, jadi bisa dibilang ini bangunan baru. Tapi misal mas mas kedai kopi enggak cerita ya aku enggak tahu mengenai fakta ini.





Setelah masuk kedai kopi nya, hawa sejuk terasa, kita langsung ke kasir untuk order makanan dan minuman. Tapi sayang sekali sore ini lagi enggak ada makanan, cuma kentang goreng aja, sedangkan untuk minuman lengkap semua ada. 

Satu yang bikin aku suka dengan ruangan ini adalah tidak ada musik yang disetel, suara yang terdengar ya cuma orang ngobrol dan suara barista yang sedang meracik kopi. Lebih syahdu aja rasanya. Di salah satu sisi ruangan ini terdapat display produk produk dari Martha Tilaar dan UMKM, pengunjung bisa membelinya disini. Bagi yang merokok, bisa pilih tempat duduk di luar, yaitu di teras bangunan utama.




Saat menunggu pesanan datang, kita foto foto dulu di sekitar sini. Aku pun bertanya kepada salah satu barista, apakah boleh untuk foto foto di belakang, yang notabene sudah masuk bagian dalam Roemah Martha Tilaar, dia menjawab "boleh". Langsung dah kita masuk.

Suasana yang kurasakan saat berjalan di lorong menuju ke belakang adalah seperti masuk ke rumah sakit (yang bangunan lama) , ada ruang ruang / kamar di sepanjang lorong, beberapa foto yang dipajang di dinding nya. Dari foto foto dan penjelasannya kita bisa tahu sejarah / kisah hidup Martha Tilaar. Ini sih bakal panjang banget kalau ditulis disni.





FYI, Roemah Martha Tilaar ini mulanya adalah rumah keluarga besar Liem yang diperkirakan telah dibangun pada tahun 1920 oleh Liem Siaw Lam atau biasa dikenal oleh penduduk sekitar dengan panggilan Baba Solam. Keluarga Liem Siaw Lam dikenal sebagai keluarga pengusaha kaya Tionghoa sekaligus dermawan, selain menjadi penyalur hasil bumi, bisnis keluarga Liem Siaw Lam yang lain adalah juga mengelola peternakan yang menghasilkan daging dan susu. Daerah sekitar/tetangga rumah ini dahulunya adalah kandang-kandang sapi, namun kini sudah menjadi pemukiman penduduk.


Di rumah inilah Ibu Martha Tilaar sebagai cucu dari Liem Siaw Lam lahir dan tinggal hingga umur 10 tahun. Rumah ini menjadi saksi bagaimana semangat kewirausahaan juga kreatifitas Ibu Martha Tilaar dipupuk sedari beliau masih kanak-kanak. Oia buat yang belum tahu, Martha Tilaar adalah seorang pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang kosmetika dan jamu dengan nama dagang Sariayu. Sebenenya aku enggak nyangka sih ternyata beliau asli kelahiran Gombong, kirain tuh orang Jogja atau Solo.


Rumah ini sempat terbengkalai, dibiarkan berlumut dan menjadi rumah hantu bertahun-tahun lamanya. Namun kemudian dibersihkan, diperbaiki dan resmi dibuka untuk publik sejak Desember 2014. Melalui ragam kegiatan dan program mulai dari diskusi, lokalatih, festival, pertunjukan dan pameran seni, Roemah Martha Tilaar mencoba menjadi wahana yang mempertemukan individu dan kelompok untuk berbagi ide dan mendorong kerja-kerja kolaboratif lintas disiplin sekaligus juga wahana pendidikan dan hiburan. Harapannya semua itu akan bermuara kepada kemanfaatan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.


Hari ini hanya ada dua biji kopi lokal yang tersedia, yaitu Kopi Robusta Grigak Sempor dan Kopi Robusta Kaliputih Sempor. Biji Kopi ini salah satunya berasal dari hasil perkebunan milik Turiman (50) warga RT 7 RW 2 Desa Kaliputih Kecamatan Sempor yang pernah mendapatkan predikat kopi Robusta terbaik se-Kabupaten Kebumen, setelah dilakukan penilaian oleh barista dan juga juri Indonesia Barista Championship (IBC), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) di Surabaya Tahun 2013 Azhari Kimiawan.    

Nah buat dulur dulur yang lagi main ke kebumen dan pengen nongkrong ngopi, bisa nih mampir ke Roemah Kopi di area Roemah Martha Tilaar, tapi bukanya sore hari sekitar jam 16.00. Untuk lokasinya, nih aku kasih peta Google Maps nya :

8 comments:

  1. Aku masih penasaran dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Rumah Marta Tilaar, kayaknya sering ada agenda heritage bersama

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, sering ada acara. untuk jadwalnya bisa ditanyakan ke cafe nya

      Delete
  2. wah, salah satu wish list aku pengen banget kesini :')

    ReplyDelete
  3. Tempatnya nyaman sekali, suasana oldies-nya bikin adem

    ReplyDelete
  4. Suasanany Klasik banget. Kalau bawa anak kecil aman gak ya?

    ReplyDelete
  5. saya juga sering lewat depan roemh marta tilarr. awalnya nggak ngeh itu tempat ngopi juga, setelah beberapa kali ternyata di situ tempat ngopi juga, bagus sih tempatnya

    ReplyDelete
  6. Waktu aku masih gawe jadi wartawan bisnis dan wawancara langsung kalih Bu Marta en putrinya mbak wulan, roemah martha ini masih dalam proyek pembangunan. Sekarang udah jadi dan apik banget bisa untuk menilik sejarah usaha martha tilaar dengan kosmetik dan jamu jamuannya juga bisa sekalian kongko dan ngadem sore. Suasana klasik terasa lewat interiornya. Pengen mampir ah kalau pas mudik kebumen dan mampir Gombong ^^

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar