11 April 2022

Bendungan Wadaslintang : Pemandangan Indah dengan Sejarah Kelam


Siang yang mendung enggak menyurutkan semangat kita untuk jalan jalan di akhir pekan, seminggu WFH ternyata capek juga, heuheuheu. Kali ini tujuan kita adalah Bendungan Wadaslintang yang merupakan bangunan yang membendung air di Waduk Wadaslintang.

Secara administratif waduknya masuk wilayah Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, sedangkan bangunan fisik bendungan, pintu masuk serta PLTA di bawahnya masuk ke dalam wilayah Kecamatan Padureso, Kebumen.

Akses jalan menuju waduk sudah relatif bagus, aspal mulus namun berkelak kelok, masih aman lah dilewati kendaraan roda dua maupun empat sampai tempat parkirnya. Lokasi persis waduk ini, aku cantumkan dalam peta di bawah ini


Entah karena lagi masa pandemi atau kenapa, pos penjagaan di pintu masuk enggak ada yang jaga, jadinya kita langsung masuk aja, tanpa biaya tiket masuk dan parkir, padahal sebelumnya sempat kubaca ulasan di sebuah blog, untuk masuk arena waduk ada tiket masuknya.

Parkirannya luas banget, dan ada semacam bangunan panggung di tengahnya, sedangkan di sisi sisinya banyak warung yang menjual makanan serta minuman, oia di pojokan juga terdapat musholla. Aku parkirkan kendaraan lalu berjalan menuju arah taman. Di taman ini terdapat tanah lapang berumput, yang saat itu dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk bermain layangan. 
 



Spot yang kita tuju adalah sebuah batu hitam besar dalam sebuah pagar, pintunya terbuka, dan kita pun masuk. Bangunan ini adalah Prasasti Waduk Wadaslintang. Dari prasasti ini kita mendapat informasi bahwa Bendungan ini diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1988. Kemudian di bagian bawah prasasti terdapat plakat bertuliskan daftar nama korban pembangunan waduk/bendungan wadaslintang. Wuih dari situ aku penasaran lalu googling mengenai sejarah bangunan ini.
 
 
Ternyata pembangunan bendungan ini sudah dimulai pada tahun 1982, oleh kontraktor Hydro Resource Corpotation dari Filipina bekerjasama dengan PT Brantas Abipraya. Adanya korban pembangunan waduk wadaslintang ini memunculkan banyak cerita misteri dibalik itu, terutama mengenai tumbal. Aku enggak mau nulis disini, takutnya salah, kalau kalian penasaran, silakan bisa googling sendiri.

Di area taman ini juga terdapat beberapa gazebo dan permainan seperti ayunan. Awalnya tertarik sih buat nyobain, tapi karena melihat ada beberapa orang yang lagi main main ayunan, jadinya kita urungkan untuk main, niatnya sih menghindari kerumunan, heuheuheu.



Lanjut kita berkendara melewati jalan raya di atas bendungan, jalan raya ini menghubungkan satu sisi bendungan ke sisi bendungan lain, lumayan panjang sih, sekitar 700 meter panjangnya. Nah untuk masuk kesini, pengendara mobil harus melewati portal yang sempit, ukurannya pas untuk selebar mobil avanza/xenia, itupun harus lipat spion. Heuheuheu, kalau naik motor sih aman bisa langsung gas aja.

Dari atas jalan raya ini pemandangannya sangat cantik, disisi kanan kita melihat hamparan waduk dengan beberapa perahu dan keramba keramba ikan. Sedangkan di arah kiri terlihat pemandangan cantik di bawah sana dengan background hijau pegunungan plus bangunan PLTA. Saat di sini dan menghadap kiri, seakan kita sedang berada di tempat yang tinggi banget. Agak serem juga sih, heuheuheu





Di ujung jalan ini ternyata juga ada portal sempit yang sama persis dengan portal yang tadi kita lewati. Kita parkir kendaraan di pinggir jalan sebelum portal sempit tersebut. Di sini kita turun, kemudian explore sekitar sini dan tentu saja foto foto donk ya.

Terlihat Beton yang membendung waduk sangat tinggi, itu artinya debit air sangat sedikit, tidak sampai melewati pembendung, sehingga jalur air yang menuju ke bawah terlihat kering kerontang, malah kayak perosotan raksasa, dengan tulisan Bendungan Wadaslintang di atasnya.





Setelah foto foto di spot paling ujung ini, kita pun putar arah, kembali melewati portal sempit, keluar area bendungan wadaslintang, dan menganbil jalur ke bawah ke arah wisata sendangdalem. Nah untuk cerita tentang wisata sendangdalem, kalian bisa KLIK DISINI

2 comments:

  1. Sering dengar nama Bendungan Wadaslintang ini, terlebih teman-teman sepeda Jogja kadang ada yang menjadikan tempat ini sebagai destinasi tujuan. Tapi belum tahu sejarahnya.

    ReplyDelete
  2. nanti kalau aku pulang kampung ke kebumen mau ke sini lagi hehehe...Sama SMA ku kan lumayan deket ini, SMA prembun lurussss terus jalan wadaslintang dan bahkan kadang sampai mblasak ke daerah erorejo
    pulange kalau dari sini biasanya mampir warung makan yang menunya spesial ikan...tapi aku lali je nama warungnya apa dan masih buka pa nda. Dan baru tau pengembangnya dulu Abipraya en pengembang dari filipina. Maturnuwun infonya hehehe...ga sabar pengen mbalik Kebumen

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar