Dulu saat jalan jalan ke Semarang, aku enggak sempet masuk ke Lawang Sewu, padahal udah sampai di Tugu Muda nya lho, namun karena udah terlalu malam, Lawang Sewunya udah tutup. Nah saat kemaren ke Semarang (Januari 2022) aku masukkan objek wisata ini jadi salah satu tujuan jalan jalan kita.
Informasi yang pertama aku cari adalah mengenai lokasi parkir, di review google maps banyak yang mengeluhkan tentang tidak adanya lokasi parkir di lawang sewu, jadi harus parkir di gang sebelah (sekitar jalan inspeksi), namun ternyata itu review lama, setelah kucari review2 terbaru, Wisata Lawang Sewu ini sudah mempunyai area parkir khusus yang luas banget, persis di sebelah nya, masuknya lewat Jalan Simpang. Lokasi parkirnya ini strategis banget, berada diantara Lawang Sewu, Hotel Pop dan DP Mall.
Tidak ada petugas parkir di sini, baik itu di pintu masuk maupun pintu keluar, serba otomatis, untuk pembayaran tiketnya harus menggunakan e-money, seperti kartu tol gitu, tinggal tap aja di pintu keluar parkir, tarifnya mahal ya, 13.500 per mobil.
Mulai 10 Januari 2022, tiket masuk Lawang Sewu seharga Rp20 ribu untuk dewasa, anak-anak Rp10 ribu, dan wisman Rp30 ribu. Setelah masuk, kita bisa bebas eksplore beberapa gedung di lawang sewu, kalau mau tahu cerita lebih dalam, bisa sewa guide juga.
Setelah mengunjungi Lawang Sewu aku baru tahu ternyata lawang sewu ini erat kaitannya dengan kereta api, karena pernah menjadi Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
(NISM). Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan
seluas 18.232 m2. Bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan
selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar
tahun 1916 dan selesai tahun 1918. Sebelumnya tuh aku tahunya bahwa lawang sewu itu cuma tempat angker yang punya penjara bawah tanah. Heuheuheu
Ada satu gedung yang khusus diisi mengenai info tentang sejarah kereta api di Indonesia, lengkap dengan foto foto serta miniatur kereta api. Di gedung lainnya terdapat dokumentasi renovasi bangunan lawang sewu menjadi lebih bagus seperti sekarang ini, ada foto foto, genteng dan batu bata yang dipakai, ubin serta peralatan lain. Sedangkan di gedung lain terdapat studio foto lengkap dengan kostum kostum yang bisa disewa, di sebelahnya ada stand souvenir dan oleh oleh.
Di bagian tengah area lawang sewu terdapat area lapang dengan pohon besar nan rindang, di bawahnya dijadikan semacam tempat bersantai, banyak meja kursi, beberapa penjual makanan minuman dan panggung musik. Saat kita kesini ada band yang tampil menghibur, para pengunjung pun bisa menyumbangkan suara di situ. Kalau mau menyumbang uang, bisa dimasukkan di kotak di bagian depan panggung.
Aku pun pesan kopi disini, sembari istirahat setelah lumayan capek keliling beberapa gedung di Lawang Sewu. Sayangnya pagi itu cemilan seperti pisang goreng, kentang goreng dll belum ready, padahal cocok banget buat teman ngopi pagi.
Kemudian kita lanjut kearah pintu keluar, sebelum bener bener keluar area, kita sempatkan foto foto di bagian depan Lawang Sewu. Selain itu ada pula lokomotif berwarna hitam, yang tentu saja menjadi daya tarik anak anak, mereka pun sangat bersemangat untuk menaiki nya.
Setelah keluar area Lawang Sewu, rencananya kita langsung balik parkiran dan lanjut ke destinasi berikutnya, namun pas lihat taman di sekitar tugu muda, aku jadi tertarik untuk menuju kesana, dan akhirnya aku dan duo krucil pun jalan menyeberang jalan menuju taman tugu muda, sedangkan emaknya anak anak duduk di bangku di trotoar dekat pintu keluar lawang sewu.
Lalu lintas di sekitar sini sangat ramai, jadi kita tidak bisa sembarangan menyeberang jalan menuju tugu muda, biar aman aku nyebrangnya lewat zebra cross, ya meski harus sedikit jalan memutar, yang penting aman bawa dua anak.
Setelah sampai di tamannya, ternyata sepi banget, kosong melompong, tidak ada pengunjung lain, kecuali beberapa petugas taman yang sedang merapikan tanaman dan rumput taman. Disini kita foto foto bentar lalu lanjut balik ke parkiran lawang sewu.
***
Lokasi Wisata Lawang Sewu, Semarang