21 July 2022

Jalan Jalan di Kota Lama Semarang : Mampir Ngopi di Tekodeko Koffiehuis


Di awal Tahun 2022 kemarin, aku menyempatkan jalan jalan ke daerah Semarang dan sekitarnya, dan salah satu tempat yang aku kunjungi adalah area Kota Lama, ini adalah rekomendasi temenku yang tinggal di Semarang, katanya harus bin wajib datang ke Kota Lama, ya sudah akhirnya aku masukkan dalam salah satu daftar kunjunganku.

Waktu yang aku pilih adalah sore hari, tujuannya biar enggak panas atau kegerahan saat jalan kaki keliling kota lama, dan benar saja tujuanku itu tercapai dan malah kita kebasahan, karena sore itu hujan gerimis, heuheuheu.





Ada beberapa kantong parkir yang bisa pengunjung pilih untuk memarkirkan kendaraannya lalu dilanjut jalan kaki, nah tempat yang aku pilih ada di Jalan Garuda / di belakang gerai Starbucks Kota Lama. Saat sampai di parkirannya, kondisi masih gerimis dan sudah ada sekitar 5 kendaraan lain, tidak terlalu ramai sih, mungkin karena hujan dan bisa jadi juga karena ini adalah weekday. Ada mungkin sekitar 15 menit kita nunggu di dalam kendaraa, tapi kok gerimis gak reda reda juga ya. Hingga akhirnya kita  pilih nekat keluar aja, jalan kaki mlipir di pinggiran bangunan.

Dari spot parkir saja sudah banyak banget titik titik yang kece buat foto foto, coba sedang cerah ya, bisa dikit dikit foto nih. Alhamdulilah sih lama kelamaan, semenjak kita jalan kaki, gerimis perlahan mereda.





Baru jalan kaki sampai di persimpangan Starbucks, eh si kecil kebelet pipis, minta ke toilet, tengak tengok kanan kiri, akhirnya kita nemu juga sebuah tempat yang menyediakan toilet, namanya District 22, lokasinya sekitar 100 meter di sebelah barat pertigaan tadi. Kita pun langsung cuss lari kesana, eh tapi ternyata ada papan peringatannya, bahwa toilet ini khusus pelanggan toko District 22, waduh... ya sudah akhirnya kita iseng beli minuman satu botol lalu ke toiletnya buat pipis.


Setelah urusan perpipisan selesai, kita pun lanjut jalan kaki ke arah timur menuju spot wajib berikutnya yaitu Bangunan GPIB Immanuel atau yang lebih dikenal dengan nama Gereja Blenduk. FYI Gereja yang dibangun pada tahun 1753 ini merupakan salah satu landmark di Kota Lama.
 
Bentuknya sangat menonjol, diberikan nama blenduk karena merujuk pada bentuk kubahnya yang menggelembung atau mblenduk (bahasa jawa). Lokasi bangunan ini berada di Jalan Letjend Suprapto No 32 Kota Lama Semarang. Jumlah lantainya adalah dua buah. Bangunan ini menghadap ke Selatan. Gereja ini masih dipergunakan untuk peribadatan setiap hari Minggu. 
 


Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda seperti Gedung Marba. Bangunan kuno ini juga sering menjadi salah satu tempat untuk foto foto Pre Wedding. Selain itu ada satu tempat kuliner yang legend, namanya Warung Sate & Gule 29. Beberapa tahun lalu aku pernah makan disini, dan menu yang wajib dicoba adalah sate buntel nya. Maknyuss tenan.

Lanjut lagi jalan ke arah timur, ada beberapa tempat dan bangunan yang masih kuingat, yaitu Taman Srigunting, Cafe Spiegel, Indomaret dan alfamart dengan bangunan yang jadul, Metro Point, Kantor Satlantas, Kantor Polsek Semarang Utara dan Cafe Tekodeko di depannya. Nah kita pun memutuskan buat istirahat bentar sambil ngopi ngopi santai di Cafe Tekodeko.




Cafe ini rame dengan anak anak muda, kayaknya sih masih pada kuliah, kita langsung ngerasa jadi yang paling tua, apalagi bawa dua anak, heuheuheu. Tapi sisi positifnya, kebrisikan dua anakku di cafe ini jadi tidak kentara, karena kalah ama obrolan dan candaan muda mudi yang nongkrong. 

Menu menu yang disajikan di cafe ini unik unik deh, dari segi penamaannya, pembuatan buku menunya dan gambar/foto di buku menunya, rasanya tuh pengen pesen semua. Sebut saja ada Kopi Cheng Li, Kopi Londo, Kopi Gendhis, dll





Yang lebih uniknya lagi, di bagian depan, dijual pula pot pot kecil berisi tanaman hias, heuheuheu bener bener di luar topik utama sebuah cafe. Dan ada pula sebuah mesin photobox, yang bisa langsung mencetak hasil fotonya, pengen sih sebenernya nyoba ini, tapi waktu itu lagi rame banget, males antre.






Overall tempat ini cocok buat nongkrong rame rame, selain tempatnya nyaman, kopi kopi dan makanannya enak enak deh. Kalian wajib mampir sini kalau pas jalan jalan ke Kota Lama.

Waktu kita keluar cafenya, hari sudah gelap, kita pun melanjutkan jalan kaki menuju tempat parkir, tapi dengan rute memutar, beda dengan rute berangkat.





Di waktu malam ternyata pemandangan bangunan bangunan disini terlihat semakin syahdu, karena adanya lampu lampu dengan penataan yang apik. Ada gedung Marabunta yang pada masa kolonial Belanda di Indonesia, gedung ini dijadikan sebagai gedung teater kota. Pada masa aktifnya, Gedung Marabunta digunakan sebagai gedung rekreasi khusus bagi orang Belanda. Gedung hanya dipakai untuk pertunjukan komedi, orkestra, dan balet. Pemakaiannya kini sebagai gedung serbaguna dan kafe. 

Sedangkan yang terlihat paling mencolok di Jalan Cendrawasih ini adalah Holywings. Gedungnya terlihat megah , lengkap dengan lampu lampu yang menambah semarak. 

***
 
 
 
 

2 comments:

  1. Aku biasanya malah di kedai kopi yang seberangnya Holiwings hahahah

    ReplyDelete
  2. Foto2nya keren2 mas broo. Klo sya dtg ksini pastinya ambil foto dan nongkrong sambil ngopi. Betah liatnya

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar