Sebenarnya enggak ada rencana awal kesini, karena tujuan utama kita adalah foto foto di Studio Gamplong Jogja. Tapi karena masih terlalu siang, aku pun iseng iseng searching di google maps, nyari lokasi wisata yang gak jauh dari gamplong, dan ketemulah Museum ini.
Secara administratif, Museum HM Soeharto ini berlokasi di daerah Kemusuk, Sedayu, Bantul, Jogja, tidak jauh dari Kampus Mercu Buana, Jogja.
Lokasi parkir kendaraan lumayan luas, berlokasi di seberang museum, bisa memuat belasan kendaraan roda 4, dan beberapa Bus. Tarif parkir untuk mobil yaitu 5 ribu rupiah saja. Dari parkiran kita berjalan sebentar, dan menyeberang jalan. Tidak ada tiket masuk disini, alias gratis, pengunjung hanya perlu mengisi buku tamu. Misalkan datang rombongan, tidak perlu mengisi satu per satu, cukup satu orang saja, nanti di buku itu ada kolom yang memuat berapa jumlah orang dalam rombongan.
Setelah masuk, kita langsung disambut dengan patung Pak Harto dengan ukuran yang besar, kira kira tingginya 3 meter dah, yang terbuat dari perunggu (kayaknya ya), dan di sebelahnya terdapat batu besar yang di situ terdapat informasi kapan diresmikan museum ini beserta tanda tangan oleh yang meresmikannya.
Bangunan Memorial ini di bangun diatas lahan seluas 3.620 m2, yang terdiri atas bangunan Joglo (seluas 600 m2), Rumah Notosudiro-eyang buyut H.M. Soeharto (seluas 475 m2), Rumah Atmosudiro-eyang H.M. Soeharto (seluas 250 m2) dan Petilasan tempat lahir H.M. Soeharto (seluas 63 m2).
Ini semua dimaksudkan untuk mengenang jasa dan pengabdian Jenderal Besar H.M. Soeharto kepada Bangsa dan Negara Republik Indonesial.
Memorial Jenderal Besar H.M. Soeharto ini diresmikan oleh Bpk. H. Probosutedjo (adik dari H.M. Soeharto) dan Ibu Hardiyanti Hastuti/Mbak Tutut putri sulung H.M. Soeharto. Pada tanggal 8 Juni 2013.
Waktu kita datang kesini, area joglo/pendopo sudah rame oleh rombongan yang sedang menonton bareng sebuah tayangan di TV besar, aku kurang memperhatikan acara apa yang sedang ditonton, karena aku langsung masuk ke bangunan utama (Gedung Atmosudiro) yang pintu masuknya yang terbuka secara otomatis.
Di spot pertama ini, pengunjung akan langsung melihat banyak koleksi audio dan visual seputar Soeharto. Salah satunya adalah rekaman yang memperlihatkan 32 tahun masa kepemimpinannya di Indonesia. Ada teknologi interaktif untuk menavigasikan informasi.
Kemudian, masuk lebih dalam lagi ke museum. Pengunjung bisa melihat koleksi foto Soeharto semasa hidupnya. Ada juga cerita seputar Gerakan 30 September di bagian tengah gedung. Dalam Museum HM Soeharto, seluruh informasi dibagi menjadi lima selasar. Di salah satu dinding, terdapat tulisan yang menginformasikan hal ini.
Selasar A berisi seputar kehidupan Soeharto. Sementara Selasar B memiliki informasi seputar keterlibatan Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Nah kalau kalian tertarik dengan informasi seputar Trikora, bisa langsung menuju Selasar C untuk melihatnya. Selasar D menceritakan seputar Gerakan 30 September, sedangkan Selasar E menceritakan masa pembangunan Soeharto. Ruangan ini tidak besar, enggak sampai setengah jam, kita udah keluar lagi.
Dari gedung pertama, kita lanjut ke bangunan sebelahnya, yaitu Gedung Notosudiro. Gedung Notosudiro ini merupakan rumah tradisional jawa. Nama Notosudiro diambil dari nama kakek buyut Soeharto. Bangunan ini terletak di belakang Joglo dan merupakan tempat persinggahan bagi para tamu dan keluarga. Ada beberapa meja kursi di teras rumah, kita cuma foto foto bentar di depannya, kayaknya sih memang enggak boleh masuk ya.
Di sebelahnya terdapat bangunan Petilasan, dan di sisi belakang terdapat sumur yang masih lengkap dengan timba nya. Meskipun sebenarnya sudah dipasang mesin pompa. Di dekat situ juga ada beberapa padasan yang sudah tidak dimanfaatkan lagi.
Lumayan sebentar kita mampir di Museum ini, mungkin cuma sejam ya, karena memang tidak luas dan tidak banyak yang bisa dieksplore, tapi lumayan lah untuk sekedar menambah informasi tentang Presiden ke-2 Indonesia.
***
Peta Lokasi Museum HM Soeharto
Awal-awal dibangun dan dibuka, saya pernah ke sini. Sekarang cuma numpang lewat saja kalau sepedaan di sekitaran sana
ReplyDeletewuih ada wisata museum baru lagi di jogja....asyik ah...pake biru biru hihihi
ReplyDeleteaku suka nih sinau sejarah...jadi kelingan pelajaran jaman rumiyin nalikane presidene pak harto xixixi