Kyai Langgeng ini bisa disebut salah satu tempat wisata legend di Jawa Tengah, dari dulu aku kecil sampai sekarang tuh masih jadi tempat tujuan wisata keluarga lho, selalu ramai, apalagi pas musim libur lebaran atau libur sekolah. Bisa jadi karena lengkap sih, ada taman, mini zoo, tempat bermain, tempat berenang dan kulineran. Padahal dari dulu ya gini gini aja lho, tidak ada perubahan yang siginifikan.
Kedatanganku kali ini, aku ngajak warga rumah karena mereka belum pernah ke Kyai Langgeng. By the way objek wisata ini berlokasi di Jalan Cempaka No.6 Kota Magelang, tapi untuk parkirnya sebaiknya kalian masuk lewat jalan Panembahan Senopati dulu.
Lokasi parkirnya luas banget deh, tapi kalau pas musim liburan, meski udah luas, tetep aja penuh. Di sekitar sini banyak yang jual makanan dan souvenir/oleh oleh seperti kaos, celana, mainan dll.
Dari lokasi parkir kita lanjut jalan kaki, menuju pintu masuk objek wisatanya. Oia ada sebuah patung binatang yang ukurannya besar dan dalamnya berlubang, bisa untuk lewat, mulai dari bagian belakang/ekor sampai depan, jadi pas keluar tuh kita kayak lagi keluar dari mulut binatang itu. Heuheuheu, tapi sayangnya waktu itu ada banyak coretan di patung itu.
Lanjut kita jalan kaki lagi, menuju jalan Cempaka. Jalan ini adalah jalan utama yang tidak lebar, jadi kendaraan sebenernya dilarang parkir di jalan ini, tapi tetap aja ada yang ngeyel, mungkin karena malas capek jalan kaki dari parkiran resmi.
Karena kita kesini pas lagi masa pandemi, pemeriksaan pengunjung masih ketat, harus ukur suhu dan wajib pakai masker. Antrean pembelian tiket di loket lumayan rame, dari beberapa loket yang dibuka, semuanya antre, setidaknya ada sekitar 6 orang yang udah antre di tiap loket. Nah buat kalian yang tidak mau antre, sebenernya di sebelah loket ini ada mesin pembelian tiket secara cashles, yang bisa dibayar pake Dana atau Ovo, tapi berhubung aku udah terlanjur antre dan aku belum isi deposit di Ovo maupun Dana, aku tetap aja antre di loket. Oia harga tiketnya tuh 35 ribu per orang, sepertinya sih ini harga liburan ya, kalau pas hari biasa kayaknya sih bisa di bawah itu harganya.
Lanjut kita jalan kaki masuk ke area Taman Kyai Langgeng. Dari sini aku lihat ada sesuatu yang baru, yaitu banyak aksen warna ungu, dan logo TKL. Hmmm ternyata sekarang wisata kyai langgeng ini udah dibranding ulang menjadi TKL Ecopark dengan ciri khasnya warna ungu.
Disini jalan mulai bercabang cabang, untungnya sih ada papan petunjuknya, jadi pengunjung tidak bingung mau melangkah ke jalan yang mana, kalau kita langsung menuju ke arah bawah, melewati wahana kereta yang bisa membawa pengunjung berkeliling area wisata, pengen sebenernya naik ini, tapi langsung males ketika meliat atreannya yang panjaaang.
Kemudian kita berjalan mengikuti jalan aspal, melewati beberapa kandang Siamang yang suaranya khas dan keras banget itu. Suara yang keras itu berkat adanya kantung udara di lehernya, coba deh perhatikan leher siamang pas mengeluarkan suara, akan menggembung jadi besar banget, bisa sampai seukuran kepalanya. Heuheuheu
Di atas juga ada wahana taman kelinci gitu, dan lagi lagi kita lewati karena salah satu dari kita kebelet pupup, alhasil kita jadi jalan cepat, buru buru buat nyari toilet. Alhamdulilah dapat. Lokasinya tidak jauh dari area tempat makan. Nah sambil nunggu yang lagi pupup, aku beli teh botol, duduk, sambil menikmati syahdunya taman ini. Kebetulan di bangunan semacam aula deket sini, sedang ada acara, kayaknya sih acara reunian gitu, pada nyanyi nyanyi karaokean dan makan makan.
Seberes pupup, lanjut kita jalan lagi, pas lihat ada wahana mewarnai dengan media styrofoam, si kecil minta untuk mewarnai. Wokeee, kita tunggu dia mewarnai sambil ngemil sosis bakar, kebetulan ada stand sosis bakar deket sini. Tak lupa aku membelikan sosis bakar buat si kecil, setelah dia selesai mewarnai (sebenernya sih belum selesai, tapi bosen), sosis bakarnya langsung disikat abis.
Kita lanjut berjalan melewati jembatan merah, tak lupa kita foto foto dulu dsini dong ya. Dari atas jembatan ini kita bisa melihat sungai kecil di bawah, dimana sungai kecil itu adalah track wahana perahu/kapal.
Setelah melewati jembatan merah ini, kita akan menemukan beberapa wahana permainan, nah si kecil tertarik ama salah satunya, yaitu naik kuda kudaan di komidi putar (carousel). Heuheuheu, ini gratis ternyata, karena sudah termasuk di harga tiket. Anak anak boleh naik di kuda kudaannya, sedangkan orang tua tidak boleh, alias harus berdiri. Ada pula wahana roller coaster, tapi serem ah...
Yang paling rame tentu saja wahana waterparknya, penuh banget dan sangat berisik dengan teriakan serta suara anak anak yang saling bercanda dan bersahutan. Lagi lagi kita lewati wahana ini, karena tidak bawa persiapan baju ganti. Padahal sebenernya anak anak pengen tuh kayaknya.
Diatas waterpark, ada wahana Anjungan Dirgantara yang berbentuk pesawat terbang. Di wahana ini pengunjung bisa belajar mengenai seluk beluk mesin pesawat yang ternyata dibuat oleh pabrikan mobil terkenal lho (rolls royce), black box, operasional pesawat, hingga selfie di kokpit pesawat.
Pesawat ini pesawat sungguhan lho, merupakan Pesawat jet penumpang sipil jarak pendek berjenis Fokker 28, yang dahulu milik maskapai penerbangan swasta, yang dibeli karena perusahaan pesawat tersebut bangkrut sekitar tahun 2007.
Kita istirahat sebentar di area lapang sebelum pintu keluar, duduk dulu karena capek juga ya jalan keliling TKL Ecopark. Untungnya siang ini mendung, tidak terik, jadi nyaman juga duduk duduk di sekitar sini, sekalian sambil liat pengunjung pengunjung lain yang asyik foto foto dengan background patung burung.
***
Peta Lokasi Taman Kyai Langgeng Magelang
Aku gak pernah masuk sini, tapi serng menginap di hotel yang berdampingan dengan tamannya
ReplyDelete