14 November 2022

Touring Motor dari Kebumen ke Pantai Pangandaran Jawa Barat

Demi lancarnya acara touring yang aku ikuti, aku pun memilih untuk cuti 1 hari di Hari Jumat, awal September 2022. Sesuai rencana, kita akan berangkat touring dari Kebumen menuju Pantai Pangandaran pada pukul 13.00 WIB sehabis Jumatan.


Titik start atau tempat ngumpulnya adalah di area Stadion Candradimuka, Kebumen. Berhubung aku suka foto foto dan bikin video, aku pun ditunjuk untuk menjadi videografer dalam acara touring kali ini. Jadi nanti di beberapa spot, aku harus mendahului rombongan, untuk berhenti di spot yang sudah ditentukan. Disitulah nanti aku bertugas memvideokan para peserta touring yang melintas.

Kegiatan diawali dengan arahan dari ketua panitia, dilanjut doa, dan langsung cuss ke arah pangandaran. Touring ini diikuti oleh 20 motor dengan berbagai tipe dan merek serta 3 mobil, mantap lah, pasti seruuu


Pas ngelihat motor motor peserta lain, aku jadi ngerasa minder nih, CC nya besar besar semua lho, heuheuheu. Pastinya bisa tertinggal nih.

Rute yang kita tempuh yaitu dari Stadion, ke arah barat melewati Alun Alun Kebumen, lalu lanjut mengikuti jalan ke arah Gombong. Nah pas sampai pertigaan jalan menuju Pantai Ayah , kita belok kiri, disini jalan tidak terlalu lebar dan di beberapa spot banyak lubang. 

Spot pemberhentian pertama untuk ambil scene video adalah di Jembatan Pantai Jetis, yang merupakan batas wilayah antara Kebumen dan Cilacap. Di sekitar jembatan ini kalau sore ini biasanya banyak pemancing, sedangkan di bawahnya banyak perahu nelayan. Para wisatawan bisa menyewa kapal itu untuk keliling menyusuri sungai atau bisa juga ke sebuah pulau yang berada ditengah2 sungai ini, lokasinya tidak jauh, masih terlihat jelas dari jembatan ini, namanya Pulau Momongan, konon di pulau kecil itu ada warung seafood nya juga lho.


Dari sini kita lanjut ke arah barat, kondisi jalan relatif lurus, tapi tidak terlalu mulus. Motorku ini shockbreaker nya keras banget, jadi kurang nyaman ngebut lewat jalan ini, beda banget ama rekan rekan yang pakai motor Xmax, langsung dilibas aja. Di jalan inilah aku mulai tertinggal oleh rekan rekan yang naik motor ber CC besar, tapi aku sih tenang aja karena ada dua motor yang jadi tim sweeper, di paling belakang.

Alhamdulilah rekan rekan yang di depan berhenti semua, menunggu kita yang paling belakang. Aku lupa sih titik berhentinya itu dimana, yang jelas posisinya sebelum Waduk Kubangkangkung. Karena saat mereka berhenti, aku dengan 1 motor temenku yang juga tim videografer, berangkat dulu untuk berhenti di dua spot di depan, nah aku kebagian berhenti persis di depan pintu masuk Wisata Waduk Kubangkangkung, yang masuk ke wilayah Kawunganten, Kab Cilacap.


Jalur menuju waduk kubangkangkung ini lumayan berkelak kelok. Jalannya sih aspal lumayan lebar, tapi di beberapa titik ada tambalan aspal yang membentuk gundukan gitu. Pas lewat aku gak liat gundukan itu, dan tiba tiba pantatku terbang, wusssss, wkwkwkw, untungnya gak jatuh ya. 

Nah selepas waduk ini, kita berhenti istirahat, isi bensin dan sholat ashar di SPBU 44.532.18 Sidasari Kubangkangkung. Lengkap juga SPBU ini, selain tempat mengisi bensin, di belakang ternyata ada minimarket, tempat parkir, masjid dan toilet. Kira kira setengah jam kita berhenti disini, kemudian lanjut lagi perjalanan ke arah Barat. 


Ada rute lumayan lurus lagi yang kita lewati, dan mulus banget, cocok buat motor motor besar yang pengen menggeber motor nya, spot ini adalah Jalan Gandrungmanis - Sidaurip. 

Spot selanjutnya untuk ambil scene video adalah di area hutan daerah Kalipucang, tepatnya di tikungan Saung Buleud. Jalan yang membelah hutan ini memang berkelak kelok, tapi mulus banget, cocok banget buat rider yang suka cornering, heuheuheu. 


Kira kira pukul 17.29 akhirnya kita sampai juga di pintu gerbang pantai pangandaran, disini para pengunjung akan ditarik tiket masuk oleh petugas, untuk motor tarifnya 20 ribu/motor baik itu sendiri ataupun boncengan. Sedangkan untuk kendaraan penumpang roda 4, kalau gak salah 95 ribu/mobil. Sedangkan untuk Bus Besar 515 ribu rupiah, enggak melihat jumlah penumpang bus, mau kosong ataupun penuh, harganya ya segitu. Mantap, heuheuheu

By the way, ternyata tiket masuk 20ribu per motor itu belum termasuk biaya parkir. Nah pas kita parkir di dekat taman "Pangandaran Sunset", dikenakan biaya parkir lagi. Makin Mantap...





Lumayan sebentar kita di taman ini, karena udah maghrib dan gelap, cakrawala pun mendung, rencana untuk menikmati senja cantik di pantai pangandaran pun gagal. Oia ada kejadian menggelitik di sini , pas aku lewat tuh ada seorang ibu ibu pedagang kopi menawarkan kopi dengan logat sunda nya, aku pun menolak halus dengan menjawab dengan kata "mboten" sambil tersenyum dan berlalu pergi. Kira kira 10 langkah berjalan aku baru sadar, lah ini kan udah bukan di jawa lagi ya, aku malah jawab nya dengan bahasa jawa krama, heuheuheu, semoga ibu tadi tahu artinya ya.


Tujuan berikutnya adalah sebuah tempat makan bernama Mina Family. Lokasinya di Jalan Pamugaran, arah barat Pantai Pangandaran. Di sepanjang jalan pamugaran ini berdiri banyak rumah makan yang menu utamanya adalah olahan seafood, dan Mina Family adalah salah satunya.

Resto ini ternyata luas banget lho, bisa pilih tempat duduk lesehan maupun yang meja kursi, bisa pilih outdoor beratap langit, bisa pilih di dalam saung/gazebo ataupun di dalam bangunan utama. Berhubung kita udah pesen sebelumnya, kita sudah disiapkan tempat di bangunan utama, dengan menu prasmanan yang sudah terhidang, tinggal ambil sendiri.





Dari segi rasa, masakan yang disajikan Mina Family bisa dibilang enak kok, tempatnya juga nyaman, bersih dan luas, alhamdulilah malam itu tidak berisik suara musik, jadi kita bisa makan dengan diiringi suara debur ombak pantai selatan. Recommended lah tempat ini, kalau dari segi harga, aku enggak tahu ya, karena udah diurus panitia, heuheuheu.

Setelah pada kenyang semua, kita pun lanjut ke penginapan. Nah untuk cerita ini, aku akan lanjutkan di postingan berikutnya ya, pokoknya makin seru lah.

***

3 comments:

  1. Mahal juga ya kalau bawa bus hahahahah, kirain model perorang berapa gitu, taunya beda gitu

    ReplyDelete
  2. Wah baca ceritanya jd kebayang serunya touring bareng mas broo. Kapan2 pengen buat agenda sprti ini (lg nyari temen) hehehe.

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar