Siang itu, hari Sabtu sepulang anak sekolah, aku ngajakin mereka berdua buat motoran jalan jalan di sekitar Kebumen, aku sengaja naik motor saja bertiga, karena emaknya lagi gak enak badan, istirahat di rumah.
Lokasi yang akan kita tuju adalah Bendungan Pejengkolan dan Wisata Jembangan, kedua tempat itu berdekatan dan masih dalam 1 aliran sungai yang bersumber dari Waduk Wadaslintan, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah, sekitar 15 kilometer dengan kondisi jalan yang sudah aspal namun bolong bolong di banyak titik, jadi harus ekstra hati hati, apalagi jalannya masih basah karena semalam hujan dan dari tadi pagi mendung terus.
Sekita pukul 11.20 WIB kita pun sampai di area Bendungan Pejengkolan. Terlihat ada beberapa warung makan yang terlihat ramai karena ini mendekati jam jam makan siang. Di sebelah warung itu ada tanah kosong, disitu aku berhenti bentar untuk foto foto dan menikmati pemandangan sekitar. Dari spot ini kita bisa melihat bendungan pejengkolan dengan lima lereng air di bagian tengah, dua lorong air di kiri kanannya serta dua saluran induk irigasi. Di atas bendung itu melintang sebuah badan jalan aspal yang bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat kecil.
FYI Bendung Pejengkolan ini mulai dibangun pada tahun 1981 dan selesai tahun 1984, menggunakan jenis beton graviti sehingga disebut bendung graviti atau bendungan gravitasi. Bendung gravitasi merupakan bendung yang dibuat dari bahan beton atau batu bata, yang dirancang untuk menahan air dengan hanya memanfaatkan berat bahan untuk menahan tekanan horizontal air.
Bendungan gravitasi dirancang sedemikian rupa agar setiap bagian bendungan stabil, secara praktis terlepas dari bagian bendungan lainnya. Tinggi Bendung Pejengkolan dari dasar sungai adalah 22,25 m, tinggi di atas galian 27,5 m, panjang puncak 180 m dan lebar puncak 5 m. Pembangunan Jembatan Pejengkolan ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya, dengan konsultan PRC-ECI (USA).
Lokasi Bendung Pejengkolan berada sekitar 7 km di bawah Waduk
Wadaslintang yang bertugas untuk membendung limpahan air dari waduk yang
mengalir ke Sungai Bedegolan. Limpahan air dari Bendung Pejengkolan
kemudian dibendung lagi oleh Bendung Bedegolan untuk memasok air area
persawahan penduduk melalui Saluran Induk Bedegolan.
Setelah foto foto bentar, kita lanjut ke atas, menuju jalan yang berada di atas bangunan bendungan. Jalan ini sebenarnya cukup lebar untuk dilewati mobil, tapi di salah satu sisi terdapat tiang besi di jalan sehingga hanya mobil kecil saja yang bisa lewat jalan ini. Di atas sini ternyata sudah ada beberapa muda mudi yang nongkrong, ada yang ngobrol ngobrol, ada pula yang foto foto.
Di bagian ujung yang satunya terdapat bangunan PLTA. Sebagai pembangkit tenaga listrik, Bendung Pejengkolan dapat
membangkitkan tenaga listrik lebih dari 92.000.000 KWH/tahunnya, atau
kapasitas terpasang sebesar 2 x 8 MW, yang dimulai sejak 1998. Selain
itu bendung ini juga digunakan untuk perikanan darat bebas atau dengan
keramba, serta untuk memenuhi kebutuhan air baku dan air untuk industri. Selain sebagai unit pembangkit listrik tenaga air atau PLTA, Bendung
Pejengkolan juga difungsikan untuk memasok kebutuhan air irigasi ke
Saluran Induk Wadas Lintang Timur yang mampu menghidupi sawah di
Kecamatan Prembun, Pituruh, Kemiri, Kutoarjo, dan Ketawang, sebelum
aliran airnya berakhir di laut selatan.
Dari jalan aspal ini aku ikutin terus hingga akhirnya aku sampai di sebuah spot bernama Pucang Anom, tempat ini sedikit berada di ketinggian, dikeliling oleh panorama yang begitu menawan. Pepohonan hijau tinggi menjulang membuat tempat ini terlihat sejuk dan nyaman. Angin sepoi berhembus melengkapi keindahan pemandangan bendungan dari sini.
Pucang Anom biasanya selalu ramai dikunjungi setiap sore hari. Tapi berhubung ini akhir pekan, siang siang gini ternyata udah lumayan rame, semuanya anak anak muda sih, aku jadi ngerasa paling tua nih, apalagi bawa dua anak pula, heuheuheu.
Bagi yang suka berburu sunset, wajib datang kesini untuk menikmati sunset, yaaa kira kira pukul 17.30 WIB lah, kalau pas lagi cerah ya. Saat menikmati sunset kita juga bisa sambil menikmati secangkir kopi dan sepiring mendoan hangat di warung makannya. Tersedia juga minuman lain dan jajanan khas daerah Pejengkolan yang bisa kalian jumpai di Pucang Anom .
Infonya tempat ini juga sering digunakan untuk tempat foto keluarga, foto pasca wisuda hingga foto prawedding. Sambil duduk kita sudah bisa memandang seluruh area Bendungan Pejengkolan dari atas. Sungguh pemandangan yang takbisa terlewatkan untuk dinikmati. Untuk masuk di lokasi Bendungan Pejengkolan dan Pucang Anom sih kemaren tidak ada loket masuknya ya jadi gratis, parkir pun tidak bayar.
***
Peta Lokasi Bendungan Pejengkolan Kebumen
Tempat seperti ini tuh yang menyenangkan ada warung kecil dan kita menyesap teh panas
ReplyDeleteSeru sekali kalau ke sini bersama anak. Di samping wisata, kita juga bisa mengenalkan pengetahuan baru ke anak2 :)
ReplyDelete