17 July 2023

Seharian Jalan Jalan ke Gunungkidul


Menyambung postingan sebelumnya saat kita menginap beberapa malam di daerah Prawirotaman Jogja, di hari terakhir, setelah checkout dari hotel kita langsung menuju arah Gunungkidul untuk mencari sarapan. Kenapa kita enggak sarapan di hotel, malah jauh jauh ke Gunungkidul? Heuheuheu karena kali ini kita ambil kamar hotelnya yang enggak sepaket ama menu sarapan, sekaligus juga kita memang mau jalan jalan ke Pantai di area Gunungkidul.
 

Tempat yang kita tuju untuk sarapan adalah Pawon Purba. Sebuah tempat makan yang mulai beroperasi sejak tahun 2019 ini udah lumayan lama menarik perhatianku, karena viewnya cakep banget deh, dari sini kita bisa makan sambil menikmati gagahnya Gunung Api Purba Nglanggeran. Dan akhirnya sekarang bisa kesampean juga.

Berhubung lagi liburan sekolah, perjalanan dari hotel ke Pawon Purba sampai 1 jam lebih. Banyak banget ketemu bus besar di jalan. 

Untuk parkiran kendaraan, tidak terlalu luas ya, akses jalan ke parkiran juga sempit, tapi untungnya cuma sekitar 200 meter saja. 


Pawon Purba ini menganut sistem prasmanan, jadi pengunjung bisa ambil sendiri Nasi, Lauk dan Sayur yang tersedia. Banyak banget pilihannya dah, sampe bingung aku, dan akhirnya memutuskan untuk mengambil Nasi, Mangut Lele, dan Sayur Jantung Pisang. Setelah ambil makanan, kita lanjut ke kasir untuk menunjukkannya, kasir akan menghitung dan mencatat. Di meja kasir pula kita bisa memesan minuman dan makanan ringan seperti gorengan. Baru setelah itu kita cari tempat duduk sambil membawa nomor meja. Nanti minuman dan makanan ringan yang dipesan akan diantar sesuai nomor meja. Pembayarannya nanti pas mau pulang.


Ternyata luas juga ya tempatnya, bisa ambil tempat di luar maupun di dalam bangunan utama. Sebenernya sih kita maunya duduk di luar sambil menikmati pemandangan gunung , tapi berhubung sudah siang dan panas, akhirnya kita duduk di dalam saja. Di luar cuma buat foto foto aja.

Setelah selesai mengisi perut dengan lele dan segelas kopi, kita pun bayar bayar di kasir dan lanjut perjalanan ke Pantai. Untuk menuju ke pantai, kita percayakan jalurnya ke aplikasi google maps saja. Dulu pernah sih motoran sendiri ke pantai pantai yang ada di wilayah gunungkidul, tapi itu udah lama banget, lupa jalurnya.
 
Alhamdulilah perjalanan lancar sampai ke JJLS dengan melewat jalur naik turun lumayan sempit dan berkelak kelok. Sepertinya sih jalur yang kulalui ini jalur alternatif deh, oleh google maps dicarikan rute yang paling dekat. Heuheuheu, aku berpikiran begitu karena kita jarang banget bertemu kendaraan lain di jalur ini. Tapi gpp, yang penting selamat sampai tujuan.
 
Masuk area pantai, kita membayar retribusi sebesar 10 ribu per orang. Harga ini bisa dibilang murah sih, karena dengan 10 ribu kita bisa mengunjungi puluhan pantai di sekitar Gunungkidul. Kecuali parkir ya, karena bakal bayar lagi di tempat parkir.
 

Pantai yang kita tuju adalah Pantai Ngandong, yang lokasinya bersebelahan dengan Pantai Sundak. Waktu itu parkiran untuk kedua pantai ini sudah penuh oleh bus saat kami tiba, tapi untungnya sih masih ada tempat ya. Rame banget lurr. Untuk parkirnya sendiri, bayar 5 ribu per mobil, ini bisa untuk dua pantai, yaitu Ngandong dan Sundak.

Saat tiba di pantai Ngandong, kondisi cuaca sedang sangat cerah, panas banget. Tapi itu tidak menyurutkan keinginan para pengunjung untuk bermain air. Kita berjalan ke arah barat untuk mencari tempat yang nyaman buat duduk duduk dan akhirnya kita memutuskan untuk menyewa tikar plus payungnya, murah kok cuma 20 ribu sepuasnya, oia selain itu juga ada Gazebo yang bisa disewa, harganya 30 ribu sepuasnya.




Awalnya anak anak main main pasir di sekitar tikar aja, karena aku melarangnya untuk langsung ke air, selain masih terik, ombaknya juga masih agak besar. Kata petugas penyewaan tikar, nanti agak sorean dikit lebih surut airnya.

Dan benar saja, setelah ditunggu agak sorean dikit, perlahan air mulai surut dan ombak juga tidak seganas siang tadi. Akhirnya aku pun mengajak si krucil untuk mendekat ke air.
 


 
Karena disini memang banyak anak anak yang main pasir, warga setempat pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan menjual mainan pasir, seperti ember, serokan, alat cetakan dll yg dijual per paket, sama yang pernah kulihat di toko toko mainan. Kemudian di arah kanan, di bawah bukit yang berbatasan dengan Pantai Sadranan ada stand penyewaan alat snorkling lengkap. Pengen sih nostalgia pas di Lombok dengan snorkling ria di pantai, tapi berhubung ombaknya lagi besar, aku mengurungkan niatku.

Makin sore, pangunjung pun makin ramai, kebanyakan memang rombongan keluarga yang membawa anak anak. Cocoknya memang sore sih kalau mau main main air disini, ombaknya lebih tenang, dan tidak terlalu terik, tapi ya itu berhubung rumah kita jauh, takutnya kemaleman sampe rumah, akhirnya sekitar jam 3 sore kita cabut dari pantai lanjut ke arah parkiran mencari tempat bilas dan ganti baju




Karena bajuku juga basah, aku pun ikutan bilas dan ganti baju. kemudian kita istirahat dulu di tempat bilas ini yang juga merupakan warung yang menjual makanan serta minuman ringan. Anak anak pesen pop mie, sedangkan aku pesen segelas kopi hitam panas. Lumayan buat menghangatkan tubuh dan biar gak ngantuk nanti pas nyetir.

Ternyata seru juga ya main main pasir di pantai ngandong ini, next time kayaknya aku bakal balik lagi deh ke Gunungkidul, dan nginep di salah satu penginapan disini, biar main airnya bisa lebih puas sampe sore.



 
 

3 comments:

  1. Kalau ke Gunungkidul itu ebnaknya memang motret2 kok menurutku ahhahahah

    ReplyDelete
  2. pawon purba takkirain kopi klotok...soale keinget pisang digantung gitu trus jadi pisang goreng...aduh aku ada cita cita banget pengen mampir gunung kidul

    ReplyDelete
  3. Jd kangen Jogya. Dulu pas masih di Jogya, sering banget jalan2 k pantai2 di Gunung Kidul. Thanks mas broo infonya

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar