21 August 2023

Touring Seru Kebumen - Kawah Sikidang Dieng

Notifikasi WA berbunyi, mengusik keheningan malam. Aku baca sepintas dari layar hape, ternyata ada undangan join grup WA dari nomor kontak yang belum tersimpan. Awalnya sih aku cuekin, tapi kemudian ada WA lagi, tapi dari tetangga, beliau menginfokan bahwa ada undangan join grup WA Touring dari komplek sebelah. Aku langsung bangun dari posisi berbaringku dan buka chat undangan WA tadi, langsung kuklik "join".
 
Wah ternyata komplek perumahan sebelah baru bikin grup touring dan kita diajakin untuk touring perdana keesokan hari dengan rute Kebumen - Dieng. Aku langsung bilang "siap" donk, heuheuheu.
 

Di Hari Minggu 6 Agustus 2023, kita semua berkumpul pukul 05.30  WIB karena dijadwalkan akan mulai berangkat pukul 06.00 WIB, tapi ya seperti yang kita ketahui bersama, ada budaya "ngaret" diantara kita. Jadinya kita baru berangkat pukul 06.40 WIB. Total ada 18 motor dan 1 mobil pickup.

Jalur yang kita lalui adalah jalan menanjak Karangsambung - Giritirto - Banjarnegara. Kondisi jalannya sekarang sudah bagus, cor beton, tapi tetap harus hati hati karena menanjak dan banyak tikungan, ciri khas jalan di pegunungan. Sesampainya di daerah Giritirto, kita mampir ngopi dulu di Warung Dul Punuk, warung ini memang menjadi salah satu tujuan utama untuk mampir ngopi bagi pengguna jalan ini, baik itu yang dari arah Kebumen maupun yang dari arah Banjarnegara.

berhenti di Warung Dul Punuk

Kita ngopi ngopi, ngemil gorengan sambil ngobrol ngobrol, sekalian biar saling kenal, karena ada banyak peserta yang dari komplek sebelah yang belum kukenal, meskipun wajahnya agak agak familiar karena mungkin sering papasan di jalan. Setelah itu kemudian kita lanjut lagi perjalanannya ke arah utara, melewati pusat Kota Banjarnegara, lanjut ke timur ke arah Wonosobo.

Titik pemberhentian berikutnya adalah SPBU Krasak yang berlokasi di Jalan Wonosobo - Dieng, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Beberapa dari kita isi bensin terutama yang pakai motor motor kecil, termasuk aku nih, karena cuma pake Soul GT 125 yang tangkinya kecil, posisi bahan bakar terpantau tinggal 1 strip, jadi isi aja biar nanti tenang sampai dieng. Beberapa teman yang motornya besar tidak ikutan ngisi, cuma numpang ke toilet aja.

Kemudian kita lanjut ke arah utara menerobos kemacetan jalur Wonosobo - Dieng, maklum ini hari Minggu jadi jalanan ini pasti padat dengan mobil dan motor, untungnya kita naik motor, jadi bisa selap selip. Nah masalahnya ada 1 peserta yang menggunakan mobil, tapi untungnya ada 1 motor yang berperan sebagai sweeper yang selalu mengawal mobil.

Titik pemberhentian berikutnya adalah sebuah warung yang menjual sarung tangan dan kaos kaki, lokasinya di tikungan sebelum Gardu Pandang Tieng. Sembari menunggu mobil pick up yang masih tertahan ramainya jalan, beberapa dari peserta ada yang membeli sarung tangan, karena di sini sudah terasa sangat dingin udaranya. 


 
Setelah mobil pick up terlihat naik, kita pun melanjutkan perjalanan lagi menuju Dieng. Pemandangan semakin lama semakin cantik, kanan kiri terlihat kebun kebun sayur yang sangat memanjakan mata. Syahdu sekali rasanya.

Perjalanan kita terhenti lagi di Titik 0 Dieng. Disini kita menyempatkan foto foto dahulu hingga kemudian kita langsung makan di warung makan padang yang terletak di sebelah tugu Titik 0 Dieng. Pas banget kita sampai sini sekitar pukul 11 siang. 


 

 
Perut sudah kenyang, kita pun langsung bergerak menuju Kawah Sikidang yang lokasinya tidak jauh dari sini, hanya sekitar 2,5 kilometer. Oia FYI di Bulan Agustus 2023 ini kawasan Dieng mulai berbenah, beberapa titik jalan dilebarkan, seperti contohnya jalan menuju kawah sikidang ini, sehingga menjadi macet sekitar 500 meter sebelum parkiran kawah.

Akhirnya kita sampai di parkiran sekitar pukul 12 lebih. Beberapa ada yang masuk ke area wisata, beberapa ada yang menunggu di parkiran, karena udah pernah masuk sebelumnya. Tiket masuknya 20 ribu rupiah per orang, untuk anak yang di bawah umur  tahun gratis.


 
Ini adalah kunjungan pertamaku ke Kawah Sikidang, bahkan ke area Dieng aja ini juga kali pertamaku, dari dulu sebenernya pengen banget merasakan dinginnya hawa Dieng, tapi baru sekarang kesampean.

Dari pintu masuk, sudah dibuatkan jalur menuju kawah menggunakan material kayu, disusun membentuk semacam jembatan kayu yang sangat estetik untuk foto foto, jembatan ini dinamai Jembatan Kahyangan. Tips bagi yang mau mendekat ke kawah, sebaiknya memakai masker deh, karena bau belerangnya sangat kuat. Sedikit informasi, alasan Wisata ini dinamai dengan "Kawah Sikidang" itu karena letak kawah induk yang berpindah-pindah, maka kawasan itu disebut "si kidang", yang berasal dari kata "kidang" (rusa). Kawah utama yang bergerak diibaratkan dengan sifat rusa yang suka melompat-lompat.
 

Di spot ini kita tidak terlalu lama, cuma foto foto bareng aja, kemudian lanjut jalan kaki menyusuri jembatan menuju pintu keluar yang rutenya dibuat semacam labirin, berkelak kelok dan di kanan kiri penuh dengan penjual oleh oleh. Barang yang khas dijual di sini adalah bubuk belerang, cabe dieng yang bentuknya mirip paprika, carica dan kentang.
 






Sesampainya di parkiran, kita lanjut nongkrong dulu di salah satu warung, istirahat, minum, ngemil sambil menunggu beberapa teman yang masih asyik di dalam area wisata.

Sekitar pukul 13.25 kita pun cuss keluar dari parkiran, untuk balik lagi motoran ke arah Kebumen. Masih di area Dieng, kita berhenti sejenak di Masjid Al Fattah untuk ibadah. Beuh, disini air wudhunya dingin banget lurr. Heuheuheu

Untuk pulangnya, rute yang dilalui sedikit berbeda, jika tadi lewat jalur karangsambung, sekarang kita belok di persimpangan Terminal Bus Sawangan Wonosobo, mengambil rute arah Wadaslintang. Jalur ini relatif landai namun berkelak kelok, dan tidak mulus, jadi terasa lebih melelahkan sebenarnya.

Alhamdulilah sekitar pukul 17.00 WIB kita sampai juga di rumah.

 


1 comment:

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar