Mumpung lagi di Purworejo, aku ngajakin adik satu satunya buat jalan jalan aja dah, udah lama enggak refreshing bareng. Tujuannya sih yang deket deket aja, antara Magelang dan Jogja. Kedua tempat ini memang jadi pilihan utama buat warga porjo yang pengen menghabiskan waktu liburan.
Pas banget ini tanggal 1 Juli, awal bulan, jadinya kita sekalian beli beberapa barang dan stok makanan yang udah habis dan menipis. Berangkat di pagi hari sekitar jam 9, alhamdulilah kita sampai Magelang di jam 10 seperempat. Tujuan pertama kita adalah Superindo, btw saat ini ada 3 Gerai Superindo di Magelang, untuk kali ini kita datangi gerai yang beralamat di Jl. Pahlawan, RT.05/RW.03, Potrobangsan, Kec. Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Pas banget ini tanggal 1 Juli, awal bulan, jadinya kita sekalian beli beberapa barang dan stok makanan yang udah habis dan menipis. Berangkat di pagi hari sekitar jam 9, alhamdulilah kita sampai Magelang di jam 10 seperempat. Tujuan pertama kita adalah Superindo, btw saat ini ada 3 Gerai Superindo di Magelang, untuk kali ini kita datangi gerai yang beralamat di Jl. Pahlawan, RT.05/RW.03, Potrobangsan, Kec. Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Gerai superindo ini tempat parkirnya tidak terlalu luas, tapi alhamdulilah masih dapat tempat parkir. Kita suka beli beli barang di superindo karena nyaman menurutku sih, harga tidak mahal, sering promo, lumayan lengkap, tidak ramai, dan jalur troli belanjaan juga lebar.
Setelah cukup membeli beberapa barang, makanan, dan cemilan, akhirnya kita cuss ke tempat berikutnya untuk makan siang. Tempat makan ini bernama Njonja Munsen, unik ya namanya, heuheuheu, selain namanya yang unik, tempatnya juga kece lho. Aku secara enggak sengaja nemu saat berselancar di Google Maps.
Tempat makan yang beralamat di Jl. Tambakan No.01, Tegalarum, Tamanagung, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini lokasinya berada di area Munsen (Muntilan Sentra Niaga) di sebelah timur Pasar Muntilan. Awalnya kukira munsen itu nama orang, eh ternyata sebuah singkatan, heuheuheu.
Setelah cukup membeli beberapa barang, makanan, dan cemilan, akhirnya kita cuss ke tempat berikutnya untuk makan siang. Tempat makan ini bernama Njonja Munsen, unik ya namanya, heuheuheu, selain namanya yang unik, tempatnya juga kece lho. Aku secara enggak sengaja nemu saat berselancar di Google Maps.
Tempat makan yang beralamat di Jl. Tambakan No.01, Tegalarum, Tamanagung, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini lokasinya berada di area Munsen (Muntilan Sentra Niaga) di sebelah timur Pasar Muntilan. Awalnya kukira munsen itu nama orang, eh ternyata sebuah singkatan, heuheuheu.
Konsepnya asyik banget, bentuk bangunan dan desain interiornya tuh klasik banget deh, kombinasi jawa dan china. Dari depan udah langsung kerasa vibesnya, dengan pintu besar berwarna hijau dari kayu, khas rumah rumah jawa jaman dulu. Masuk pintu kita langsung disambut oleh petugas yang juga merangkap sebagai kasir. Kemudian kita berjalan masuk melewati beberapa ruangan dengan meja kursi kayu di dalamnya. Hiasan hiasannya ada rantang jadul, guci besar, petromax, lemari jadul, dan tulisan china di dinding.
Masuk ke bagian tengah ada semacam ruangan outdoor gitu, beralaskan batu kerikil dan ada meja kursi yang terbuat dari keramik, semacam guci gitu. Spot ini cocoknya sore deh, kalau siang gini pastinya panas. Di sekelilingnya juga ada meja kursi yang bisa dimanfaatkan pengunjung.
Masuk ke bagian tengah ada semacam ruangan outdoor gitu, beralaskan batu kerikil dan ada meja kursi yang terbuat dari keramik, semacam guci gitu. Spot ini cocoknya sore deh, kalau siang gini pastinya panas. Di sekelilingnya juga ada meja kursi yang bisa dimanfaatkan pengunjung.
Kita ambil tempat di samping aja, yang semi semi outdoor, karena disini ada mini playground nya, lumayan anak anak bisa bermain sambil menunggu orderan datang. Sedangkan di paling belakang ada juga space kosong dengan bangku melingkar dari semen (unfinished) tanpa meja, entah ini fungsinya buat apa ya. Bisa sih kalau dipakai buat duduk duduk aja. Lumayan teduh karena ada pepohonan di belakang.
Untuk daftar menu makanan dan minuman, kalian bisa lihat di gambar di bawah ini. Ada satu menu yang cukup menarik perhatianku yaitu Kwetiau Kalimantan, karena penasaran, akhirnya aku pesen menu itu. Sedangkan istriku yang asli Lombok langsung tertarik dengan menu Ayam Taliwang, selain karena pengen nostalgia dengan kuliner lombok, dia juga pengen memastikan apakah rasanya otentik. Heuheuheu. Oia FYI, harga yang tertera di daftar menu belum termasuk service charge dan pajak daerah ya.
Di atas ini adalah foto seporsi Ayam Taliwang. Ada potongan daging ayam (ceker sampai paha atas), nasi putih dengan taburan bawang goreng, irisan tipis wortel dan kol, rebusan kangkung dengan sambal dan kacang goreng di atasnya. Kalau dilihat dari wujud ayamnya sih ini bukan ayam taliwang, tapi ayam betutu khas bali, dan pas dicoba ternyata benar, rasanya lebih mendekati ke ayam betutu daripada ayam taliwang yang normalnya berwarna merah. Sebenernya dari segi rasa, sajian ini enak kok, daging ayamnya empuk dan rasanya gurih, khas bumbu bali, cuma nama makanannya aja yang kurang tepat. Sedangkan yang di sebelahnya itu ada sphagetti pesenan anak anak.
Sedangkan yang di atas ini adalah Kwetiaw Kalimantan. Setelah kucoba, rasanya enak juga, jadi inget kwetiaunya Solaria, heuheuheu. tapi aku belum bisa merasakan bedanya kwetiau kalimantan dengan kwetiau biasanya. Kalau dilihat sekilas, terlihat sedikit ya porsinya, tapi ternyata bikin kenyang juga lho.
Setelah perut kenyang dan puas foto foto di area restoran, kita lanjut pulang ke arah Purworejo, tapi enggak lewat jalur Salaman, melainkan muter lewat Jogja karena mau mampir ke Pusat Oleh Oleh terbesar di Jogja (saat ini), yang bernama Ibarbo Park. Tempat ini berlokasi di Jl. Magelang No.Km 14, Jetis, Caturharjo, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak jauh dari RSUD Sleman.
Tempat parkirnya luas banget lho, bisa ini menampung puluhan bus besar. Di sebelah parkir ada toilet, taman dengan huruf huruf bertuliskan "IBARBO" dan beberapa bangku. Disini banyak bapak bapak yang duduk duduk, sepertinya sih driver yang menunggu tamu/keluarganya yang sedang berbelanja oleh oleh di dalam.
Sebelum masuk ruangan, kita disambut oleh salah seorang pegawai berseragam, beliau menyapa kita dan menempelkan stiker satu per satu ke baju kita, kalau tidak berkenan untuk ditempelkan bisa ambil aja stikernya lalu kita tempel sendiri di baju. Kesan ini mengingatkanku akan tempat oleh oleh yang ada di Pulau Bali, seperti Khrisna ataupun Joger.
Bagian dalamnya juga luas banget, yang dijual juga lengkap, mulai dari makanan oleh oleh Jogja (dan kota kota sekitar), gantungan kunci, mainan jadul, aksesoris, kaos berbagai ukuran, batik hingga daster. Dan di bagian belakang masih ada ruangan lagi, yaitu semacam restoran dengan banyak meja kursi, panggung kecil dan kolam renang. Heuheuheu mantap
Sekitar pukul setengah lima sore kita keluar Ibarbo, kita cuma beli beberapa jajanan, 2 kaos buat anak anak dan mainan pistol pistolan. Sebelum melanjutkan perjalanan, aku mampir dulu di warung kopi di pojokan depan pintu masuk Ibarbo, beli segelas kopi biar gak ngantuk di jalan
wah ini sepertinya luas dan menyenangkan, mas.
ReplyDelete