Kali ini kita jalan jalannya cuma berdua, aku dan si paling kecil, karena kakaknya lagi sakit dan emaknya tentu di rumah menemani yang lagi sakit. Tidak perlu jauh jauh, tujuan jalan jalan kita adalah Pantai Laguna Lembupurwo yang berlokasi di daerah Mirit, Kebumen, dari rumah bisa ditempuh dalam waktu 40 menitan.
Kondisi jalan udah bagus dari pusat kota sampai parkiran pantai, segala jenis kendaraan bisa masuk sampai parkiran. Sebelum sampai tempat parkir kita harus membayar retribusi tiga ribu rupiah saja per orang, itu pun untuk dewasa saja, untuk anak anak gratis.
Kondisi jalan udah bagus dari pusat kota sampai parkiran pantai, segala jenis kendaraan bisa masuk sampai parkiran. Sebelum sampai tempat parkir kita harus membayar retribusi tiga ribu rupiah saja per orang, itu pun untuk dewasa saja, untuk anak anak gratis.
Sesampainya di parkiran, ada dua orang yang melambaikan tangannya meminta agar aku memarkirkan kendaraannya di tempat parkirnya. Karena aku baru pertama kali kesini ya menurut aja, aku parkirkan dan disitu. Terlihat udah ada beberapa motor dan 1 mobil yang terparkir disitu. Di sekitar parkiran ini ada toilet, dan beberapa warung kecil yang menjual minuman dan jajanan.
Kemudian kita lanjut jalan kaki ke arah pantai. Jalan agak menurun, lumayan lebar dan terlihat bekas jejak ban mobil, terus kulihat ke arah depan, weleh ternyata di depan bawah sana ada parkiran juga, tahu gitu tadi aku parkirnya di depan sana, jadi hemat tenaga jalan kakinya, heuheuheu, ya sudahlah, rejeki buat tukang parkir yang di atas.
Kemudian kita lanjut jalan kaki ke arah pantai. Jalan agak menurun, lumayan lebar dan terlihat bekas jejak ban mobil, terus kulihat ke arah depan, weleh ternyata di depan bawah sana ada parkiran juga, tahu gitu tadi aku parkirnya di depan sana, jadi hemat tenaga jalan kakinya, heuheuheu, ya sudahlah, rejeki buat tukang parkir yang di atas.
Di sebelah parkiran bawah terdapat plang dari kayu bertuliskan "Welcome to Pantai Laguna Lembupurwo", dan ada jembatan bambu di sampingnya. Untuk menuju ke pantainya, pengunjung harus melewati jembatan bambu ini. Bambunya masih terlihat lumayan baru dan kuat, aman lah untuk dilewati puluhan wisatawan. Oia di sekitar sini ada banyak pohon bakau lho, bagus deh, cuman sayangnya diantara akan akar bakau banyak sekali sampah bungkus jajanan.
Setelah melewati jembatan bambu, kita sampai di sebuah tempat yang sangat teduh, karena banyak banget pohon disini. Terlihat berjajar warung yang menjajakan makanan dan minuman, ada pula kolam renang air tawar yang dipenuhi anak anak. Vibes nya mirip di Pantai Cemara Sewu Kebumen.
Beberapa puluh meter sebelum bibir pantai, pepohonan sudah tidak ada, namun warung warung masih banyak, berjajar di sepanjang pantai, meskipun hanya beberapa saja yang buka. Aku tertarik dengan penjual cilok yang lagi mangkal menggunakan motor. Aku membeli lima ribu rupiah untuk seplastik cilok panas dengan bumbu pedas.
Kemudian kita lanjut jalan kaki mendekat ke arah bibir pantai. Di sinipun terlihat banyak banget sampah bungkus makanan dan styrofoam. Aku ambil beberapa sampah gelas pembungkus popmie, lumayan bisa dipakai mainan pasir, aku jadiin sumur sumuran. Setelah mendapat spot yang cocok, mainan langsung dikeluarkan dan si kecil langsung gas main pasir.
Kemudian kita lanjut jalan kaki mendekat ke arah bibir pantai. Di sinipun terlihat banyak banget sampah bungkus makanan dan styrofoam. Aku ambil beberapa sampah gelas pembungkus popmie, lumayan bisa dipakai mainan pasir, aku jadiin sumur sumuran. Setelah mendapat spot yang cocok, mainan langsung dikeluarkan dan si kecil langsung gas main pasir.
Saat kita datang masih lumayan sepi, tapi semakin sore semakin rame, banyak juga anak anak kecil yang main pasir disini, tentu saja dengan didampingi orang tuanya. Sedangkan pengunjung lain ada juga yang cuma duduk duduk di pasir sambil menikmati syahdunya pantai di kala sore.
Alhamdulilah cuaca sore ini lagi bagus, cerah dan anginnya bersahabat, menguntungkan buat kita yang suka bikin video tapi enggak punya mic berbulu. Audio yang masuk hape jadi bersih, tanpa suara angin yang brebet brebet.
Alhamdulilah cuaca sore ini lagi bagus, cerah dan anginnya bersahabat, menguntungkan buat kita yang suka bikin video tapi enggak punya mic berbulu. Audio yang masuk hape jadi bersih, tanpa suara angin yang brebet brebet.
Sekitar jam setengah lima sore, aku mengajak anakku untuk udahan main pasirnya, karena masih butuh waktu untuk jalan kaki ke parkiran dan ke toilet untuk bilas bilas. Untungnya sih dia enggak rewel, dan langsung mengiyakan.
Saat perjalanan pulang ke rumah, si kecil mengeluh lapar dan minta untuk makan di cafe, heuheuheu ternyata anakku kelaparan, kayaknya capek main di pantai. Ya sudah sebelum sampai rumah, aku arahkan kendaraan ke sebuah cafe bernama Cleon yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di sebelah barat Bank BRI Cab Kebumen.
Cafenya tidak terlalu besar, bisa pilih duduk di dalam maupun di luar. Untuk pesan makanan, langsung pilih di kasirnya, dan langsung bayar, baru nanti orderan diantar ke meja kita. Aku pilih duduk di dalam saja, karena di luar banyak ahli hisap.
Pilihan menunya tidak banyak, aku pesen nasi mentai dan americano panas, sedangkan anakku pesen spaghetti dan minumnya coklat hangat.
Wah kopinya mantap, manisnya pas. Sukak deh. Untuk nasi mentainya juga enak, tidak perlu waktu lama untuk menghabiskannya. Anakku sangat menikmati coklat hangatnya, saat makanan belum datang, minumannya udah mau abis, heuheheu. Cuman untuk sphagetti chicken katsu BBQ, komposisi sausnya terlalu banyak. Sebenernya enak cuman karena sausnya terlalu banyak, jadi cepet eneg di perut. Karena enggak habis, akhirnya menu makanan anakku dibungkus.
Ini yg laper ayahnya apa bener anaknya nih ? hehehe
ReplyDeleteOmbake tep ngeri-ngeri sedap, mas hehehhehe. Seru juga buat mengopi di sini
ReplyDeletebelom pernah ke pantai lembupurwo tapi temen sma ku ada yang rumahe lembupurwo, ga nyangka deket situ ada cafe
ReplyDelete